Prosedur Keamanan di Bandara Franz Kaisiepo Harus Dibenahi
pada tanggal
Monday, 9 March 2015
BIAK NUMFOR - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta pengelola Bandara Frans Kaisiepo Kabupaten Biak Numfor, Papua, membenahi prosedur keamanannya, karena masih didapati kendaraan melintas saat pesawat mendarat.
"Pemkab Biak Numfor bersama PT Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara segera membenahi fasilitas keamanan bandara," ujarnya seusai meninjau pelabuhan dan bandara di Biak, Sabtu sore.
Ia mengakui Kementerian Perhubungan siap membantu peningkatan pelayanan Bandara Frans Kaisiepo, sehingga ke depan fasilitas tersebut menjadi pusat angkutan penumpang dan barang ke bebagai daerah di Papua serta negara tetangga di kawasan Pasifik.
Menyinggung status bandara internasional Biak, menurut dia, statusnya tetap, hanya saja rute penerbangan internasional yang sempat dilalui pesawat komersial sudah tidak aktif lagi hingga saat ini.
Menhub mengakui dulu pesawat berbadan besar rute Jakarta-Honolulu-Hawai serta negara Pasifik harus transit di Bandara Frans Kaisiepo untuk mengisi bahan bakar.
Namun, kini tidak perlu lagi transit ke bandara Biak karena sudah memiliki cadangan bahan bakar dalam jumlah besar.
"Rute penerbangan internasional merupakan komersial sehingga jika ada perusahaan penerbangan berminat melalui rute Bandara Frans Kaisiepo Kementerian Perhubungan siap membantu," kata Ignatius, yang didampingi Bupati Thomas Ondy dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Chamim Besari.
Ignatius juga mengatakan bahwa pihaknya akan membantu pengembangan bandara di tanah Papua dan peningkatan pelabuhan laut di berbagai daerah.
"Untuk besaran anggaran yang dialokasikan untuk Papua dan Papua Barat, jumlahnya sangat besar, ya rincian akan dilaporkan ke Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura," ujarnya.
Seusai mengunjungi pelabuhan laut Biak, rombongan Ignatius Jonan beserta istri melanjutkan perjalanan ke Jayapura, ibukota Provinsi Papua untuk meninjau fasilitas bandara dan pelabuhan di wilayah paling timur Indonesia. [Antara]
"Pemkab Biak Numfor bersama PT Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara segera membenahi fasilitas keamanan bandara," ujarnya seusai meninjau pelabuhan dan bandara di Biak, Sabtu sore.
Ia mengakui Kementerian Perhubungan siap membantu peningkatan pelayanan Bandara Frans Kaisiepo, sehingga ke depan fasilitas tersebut menjadi pusat angkutan penumpang dan barang ke bebagai daerah di Papua serta negara tetangga di kawasan Pasifik.
Menyinggung status bandara internasional Biak, menurut dia, statusnya tetap, hanya saja rute penerbangan internasional yang sempat dilalui pesawat komersial sudah tidak aktif lagi hingga saat ini.
Menhub mengakui dulu pesawat berbadan besar rute Jakarta-Honolulu-Hawai serta negara Pasifik harus transit di Bandara Frans Kaisiepo untuk mengisi bahan bakar.
Namun, kini tidak perlu lagi transit ke bandara Biak karena sudah memiliki cadangan bahan bakar dalam jumlah besar.
"Rute penerbangan internasional merupakan komersial sehingga jika ada perusahaan penerbangan berminat melalui rute Bandara Frans Kaisiepo Kementerian Perhubungan siap membantu," kata Ignatius, yang didampingi Bupati Thomas Ondy dan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Chamim Besari.
Ignatius juga mengatakan bahwa pihaknya akan membantu pengembangan bandara di tanah Papua dan peningkatan pelabuhan laut di berbagai daerah.
"Untuk besaran anggaran yang dialokasikan untuk Papua dan Papua Barat, jumlahnya sangat besar, ya rincian akan dilaporkan ke Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura," ujarnya.
Seusai mengunjungi pelabuhan laut Biak, rombongan Ignatius Jonan beserta istri melanjutkan perjalanan ke Jayapura, ibukota Provinsi Papua untuk meninjau fasilitas bandara dan pelabuhan di wilayah paling timur Indonesia. [Antara]