Polda Papua Gelar Perkara Kasus Penembakan Paniai
pada tanggal
Friday, 13 March 2015
KOTA JAYAPURA – Kepolisian Daerah Papua akan melakukan gelar perkara untuk memecah kebuntuan penyelidikan kasus penembakan di Paniai, Papua.
Juru Bicara Polda Papua, Patriage Renwarin mengatakan, setiap pekan polisi selalu mendapat desakan dari Mabes Polri untuk menyelesaikan kasus ini. Ia mengaku mendapatkan banyak hambatan, misalnya kondisi psikologis saksi.
“Ini akan dilaksanakan gelar perkara di tingkat Polda Papua untuk membahas langkah ke depannya bagaimana. Karena sampai dengan Direktur Kriminal Umum turun ke lapangan dengan tim itu mmenemui jalan buntu lagi,” jelas Patriage kepada KBR.
“Jadi bahwa saksi-saksi yang tadinya kami sudah mendata beberapa saksi dan bisa dimintai keterangan. Nah mereka itu sekarang bahkan sedang dalam kondisi ketakutan dan lain sebagainya. Sehingga, mestinya kami bisa menggali keterangan dari mereka tapi mereka jadi tertutup.”
Pada awal Desember lalu, kekerasan terhadap warga sipil Papua kembali terjadi. Lima warga tewas dalam aksi unjuk rasa. Kelima orang itu diduga ditembak oleh polisi dan TNI yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa yang disertai pengrusakan. Meski sudah dua bulan berlalu, polisi belum juga mampu mengungkap dalang penembakan. [PortalKBR]
Juru Bicara Polda Papua, Patriage Renwarin mengatakan, setiap pekan polisi selalu mendapat desakan dari Mabes Polri untuk menyelesaikan kasus ini. Ia mengaku mendapatkan banyak hambatan, misalnya kondisi psikologis saksi.
“Ini akan dilaksanakan gelar perkara di tingkat Polda Papua untuk membahas langkah ke depannya bagaimana. Karena sampai dengan Direktur Kriminal Umum turun ke lapangan dengan tim itu mmenemui jalan buntu lagi,” jelas Patriage kepada KBR.
“Jadi bahwa saksi-saksi yang tadinya kami sudah mendata beberapa saksi dan bisa dimintai keterangan. Nah mereka itu sekarang bahkan sedang dalam kondisi ketakutan dan lain sebagainya. Sehingga, mestinya kami bisa menggali keterangan dari mereka tapi mereka jadi tertutup.”
Pada awal Desember lalu, kekerasan terhadap warga sipil Papua kembali terjadi. Lima warga tewas dalam aksi unjuk rasa. Kelima orang itu diduga ditembak oleh polisi dan TNI yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa yang disertai pengrusakan. Meski sudah dua bulan berlalu, polisi belum juga mampu mengungkap dalang penembakan. [PortalKBR]