Peringati Hari Air Sedunia, Karyawan PTFI dan Pemda Gelar Bersih-bersih di Portsite dan Pulau Karaka
pada tanggal
Thursday, 26 March 2015
PORTSITE (MIMIKA) - Untuk memperingati hari air sedunia, pimpinan bersama karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama unsur pemerintah mengadakan bersih-bersih sampah di sepanjang sungai dan pantai di Portsite, hingga ke Pulau karaka, Kamis (19/3). Bersih-bersih pantai terdiri dari lima kelompok besar dengan menggunakan sejumlah fasilitas speedboat milik PTFI yang disponsori oleh Departemen Enviromental PTFI.
Selain bersih-bersih sampah, pihak Departemen Enviromental mengadakan sosialisasi tentang Air Untuk Kehidupan di Sport Hall Port Site. Selain itu Departemen Enviromental PTFI melakukan observasi sejumlah kantor-kantor perusahaan maupun kantor-kantor pemerintahan yang ada di Cargo Dock dan Portsite yang memenuhi syarat ecco office.
Dalam kegiatan bersih sampah ada lomba kelompok mana yang mengumpulkan sampah terbanyak yang akan keluar sebagai pemenang. Sedangkan dalam kegiatan sosialisasi Air Untuk Kehidupan menampilkan sejumlah nara sumber dari Departemen Environmental PTFI, PHMC, dan Departemen Fasilities Manajemen (FM PTFI).
Para nara sumber menjelaskan tentang kualitas air serta air yang layak dikonsumsi oleh para karyawan di lingkungan PTFI termasuk yang bekerja di area Portsite. Dalam sosialisasi tersebut para pemateri, dr Eko dan Gema mendemonstrasikan pengukuran kualitas air yang ada di semua lokasi di Portsite yang layak untuk dikonsumsi. Keduanya menjelaskan banyak hal tentang air bersih, air mineral dan air layak minum di di area kerja PTFI. Untuk mengurus air di area kerja PTFI mulai dari Portsite, Timika Indah, Kuala Kencana (KK), selalu ada kerjasama antara Departemen Fasilities Manajemen PTFI, Departemen Enviromental PTFI dan HPMC PTFI.
Sementara dari Fasilities Managemen PTFI, Frans menjelaskan tentang air yang dipasok ke Portsite layak dikonsumsi karena diolah dan diawasi secara ketat oleh Fasilities Manajemen, PHMC, dan Departemen Lingkungan Hidup. Air ini diolah dan diproses menggunakan teknologi canggih di Mile 28 di sekitar Kantor Departemen Lingkungan Hidup. Untuk itu, karyawan Portsite dapat menggunakan air ini dan dapat mengurangi air kemasan yang dapat menimbulkan sampah berlimpah di sekitar lokasi Portsite.
Sementara Manager Enviromental PTFI, Gesang Setiadi mengajak para peserta sosialisasi dan seluruh karyawan PTFI, kontraktor, privattisasi, unsur pemerintah yang ada di Portsite dapat menjaga lingkungan terutama air. Kegiatan bersih sampah di sepanjang pantai dan sungai Portsite dan sosialisasi Air Untuk Kehidupan bertepatan dengan peringatan Hari Air pada tanggal 22 April mendatang. “ Semua kegiatan menjelang Hari Air se Dunia kita pusatkan di Portsite. Portsite termasuk pengelolaan lingkungan sangat baik,” terang Gesang.
Dalam memperingati hari Air, pihaknya menggelar lomba Ecco Office, pembersihan sampah, sosialisasi air layak minum. “Portsite dikepung banyak air. Kita ikut bertanggungjawab untuk kelola air, hindari pencemaran lingkungan, hindari bakau dan ikan mati. Ini sangat penting bagi kita yang bekerja di sini,” kata Gesang.
Gesang juga menjelaskan, portsite tergantung dari air di Mile 28. Untuk itu semua karyawan yang bekerja di Portsite untuk menjaga ecco office. Tidak lama lama PTFI akan memperindah kawasan Portsite. Akan ada kontraktor yang akan mendesain kota portsite. Untuk itu Manajemen PTFI membutuhkan dukungan semua karyawan dan isntansi pemerintah yang bekerja di Portsite. Pohon-pohon yang Freeport tanam perlu dijaga, dirawat hingga tumbuh besar.
Sementara mewakili pemerintah, perwakilan Shahbandar Portsite, Samsudin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Manajemen PTFI dan Departemen Enviromental PTFI yang gencar mengkampanyekan lingkungan di area kerja portsite. Terlebih kampanye soal air, karena air ini sebagau sumber kehidupan bagi orang banyak.
Termasuk instansi pemerintah yang berkantor di portsite diberi tugas untuk menjaga lingkungan kantor, menata lingkungan kantor yang lebih baik. Sebagai instansi yang mengawasi pelabuhan, Shahbandar bertugas menjaga fasilitas umum, karena semua fasilitas yang ada bisa dinikmati oleh orang lain juga yang datang dari luar.
Pelabuhan Portsite terbuka untuk eksport hasil tambang, dan itu berarti ada banyak orang dari luar masuk ke Portsite, untuk itu semua fasilitas umum harus dijaga termasuk lingkungan dan air bersih. Air bersih dikonsumsi sehemat mungkin, karena ini akan akan diwarisi untuk anak buat anak cucu kedepan nanti.
“air ini untuk masa depan anak cucu kita. Mari kita jaga sama-sama. Mari kita konsumsi air yang dipasok dari Mile 28 dan kurangi konsumsi air kemasan yang menimbulkan banyak sampah. Kita komitmen untuk jaga lingkungan portsite tetap sehat dan bebas sampah,” terang Samsudin.
Dipenghujung kegiatan ada pembagian puluhan paket door price menarik mulai dari seterika listrik, gelas cantik, kulkas, dan televisi. Selain itu ada pemenang lomba ecco offce dari beberapa kantor perusahaan dan kantor pemerintahan yang ada di portsite. Para pemenang mendapat tropi, dana pembinaan dan piagam penghargaan. Selain itu lima pemenang lomba kebersihan sampah di sepanjang pantai Portsite mendapat paket dan piagam penghargaan yang diserahkan Manager Enviromental PTFI, Gesang Setiadi. [Harianpapua]
Selain bersih-bersih sampah, pihak Departemen Enviromental mengadakan sosialisasi tentang Air Untuk Kehidupan di Sport Hall Port Site. Selain itu Departemen Enviromental PTFI melakukan observasi sejumlah kantor-kantor perusahaan maupun kantor-kantor pemerintahan yang ada di Cargo Dock dan Portsite yang memenuhi syarat ecco office.
Dalam kegiatan bersih sampah ada lomba kelompok mana yang mengumpulkan sampah terbanyak yang akan keluar sebagai pemenang. Sedangkan dalam kegiatan sosialisasi Air Untuk Kehidupan menampilkan sejumlah nara sumber dari Departemen Environmental PTFI, PHMC, dan Departemen Fasilities Manajemen (FM PTFI).
Para nara sumber menjelaskan tentang kualitas air serta air yang layak dikonsumsi oleh para karyawan di lingkungan PTFI termasuk yang bekerja di area Portsite. Dalam sosialisasi tersebut para pemateri, dr Eko dan Gema mendemonstrasikan pengukuran kualitas air yang ada di semua lokasi di Portsite yang layak untuk dikonsumsi. Keduanya menjelaskan banyak hal tentang air bersih, air mineral dan air layak minum di di area kerja PTFI. Untuk mengurus air di area kerja PTFI mulai dari Portsite, Timika Indah, Kuala Kencana (KK), selalu ada kerjasama antara Departemen Fasilities Manajemen PTFI, Departemen Enviromental PTFI dan HPMC PTFI.
Sementara dari Fasilities Managemen PTFI, Frans menjelaskan tentang air yang dipasok ke Portsite layak dikonsumsi karena diolah dan diawasi secara ketat oleh Fasilities Manajemen, PHMC, dan Departemen Lingkungan Hidup. Air ini diolah dan diproses menggunakan teknologi canggih di Mile 28 di sekitar Kantor Departemen Lingkungan Hidup. Untuk itu, karyawan Portsite dapat menggunakan air ini dan dapat mengurangi air kemasan yang dapat menimbulkan sampah berlimpah di sekitar lokasi Portsite.
Sementara Manager Enviromental PTFI, Gesang Setiadi mengajak para peserta sosialisasi dan seluruh karyawan PTFI, kontraktor, privattisasi, unsur pemerintah yang ada di Portsite dapat menjaga lingkungan terutama air. Kegiatan bersih sampah di sepanjang pantai dan sungai Portsite dan sosialisasi Air Untuk Kehidupan bertepatan dengan peringatan Hari Air pada tanggal 22 April mendatang. “ Semua kegiatan menjelang Hari Air se Dunia kita pusatkan di Portsite. Portsite termasuk pengelolaan lingkungan sangat baik,” terang Gesang.
Dalam memperingati hari Air, pihaknya menggelar lomba Ecco Office, pembersihan sampah, sosialisasi air layak minum. “Portsite dikepung banyak air. Kita ikut bertanggungjawab untuk kelola air, hindari pencemaran lingkungan, hindari bakau dan ikan mati. Ini sangat penting bagi kita yang bekerja di sini,” kata Gesang.
Gesang juga menjelaskan, portsite tergantung dari air di Mile 28. Untuk itu semua karyawan yang bekerja di Portsite untuk menjaga ecco office. Tidak lama lama PTFI akan memperindah kawasan Portsite. Akan ada kontraktor yang akan mendesain kota portsite. Untuk itu Manajemen PTFI membutuhkan dukungan semua karyawan dan isntansi pemerintah yang bekerja di Portsite. Pohon-pohon yang Freeport tanam perlu dijaga, dirawat hingga tumbuh besar.
Sementara mewakili pemerintah, perwakilan Shahbandar Portsite, Samsudin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Manajemen PTFI dan Departemen Enviromental PTFI yang gencar mengkampanyekan lingkungan di area kerja portsite. Terlebih kampanye soal air, karena air ini sebagau sumber kehidupan bagi orang banyak.
Termasuk instansi pemerintah yang berkantor di portsite diberi tugas untuk menjaga lingkungan kantor, menata lingkungan kantor yang lebih baik. Sebagai instansi yang mengawasi pelabuhan, Shahbandar bertugas menjaga fasilitas umum, karena semua fasilitas yang ada bisa dinikmati oleh orang lain juga yang datang dari luar.
Pelabuhan Portsite terbuka untuk eksport hasil tambang, dan itu berarti ada banyak orang dari luar masuk ke Portsite, untuk itu semua fasilitas umum harus dijaga termasuk lingkungan dan air bersih. Air bersih dikonsumsi sehemat mungkin, karena ini akan akan diwarisi untuk anak buat anak cucu kedepan nanti.
“air ini untuk masa depan anak cucu kita. Mari kita jaga sama-sama. Mari kita konsumsi air yang dipasok dari Mile 28 dan kurangi konsumsi air kemasan yang menimbulkan banyak sampah. Kita komitmen untuk jaga lingkungan portsite tetap sehat dan bebas sampah,” terang Samsudin.
Dipenghujung kegiatan ada pembagian puluhan paket door price menarik mulai dari seterika listrik, gelas cantik, kulkas, dan televisi. Selain itu ada pemenang lomba ecco offce dari beberapa kantor perusahaan dan kantor pemerintahan yang ada di portsite. Para pemenang mendapat tropi, dana pembinaan dan piagam penghargaan. Selain itu lima pemenang lomba kebersihan sampah di sepanjang pantai Portsite mendapat paket dan piagam penghargaan yang diserahkan Manager Enviromental PTFI, Gesang Setiadi. [Harianpapua]