Pemda Sorong dan Raja Ampat Gelar Pertandingan Persahabatan di Stadion Watambik
pada tanggal
Tuesday, 3 March 2015
KOTA SORONG - Pertandingan sepak bola persahabatan antar Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang dilaksanakan antara pemerintah Kabupaten Sorong dengan Kabupaten Raja Ampat berlangsung dengan meriah.
Ketua Club Persiram Raja Ampat, Samgar Sosir, S,Sos. dalam arahannya menyampaikan bahwa pertandingan ini semata-mata untuk menjalin kebersamaan, karena Kabupaten Raja Ampat dahulunya adalah pemekaran dari Kabupaten Sorong, jadi kebersamaan itu perlu dijalin kembali bagi kedua pemeritahan yang sudah lama terpisah ini, terang Sosir.
Sosir mengakui, event-event seperti ini sudah dilakukan beberapa kali bahkan pihaknya sudah melakukan hal seperti ini ke Kabupaten Tambrau dan Kabupaten Sorong Selatan.
Sebagai anggota Korpri, Sosir menjelaskan tidak bisa hanya tinggal dibelakang meja kerja saja, dari bidang kesehatan juga sangat penting untuk dibenahi melalui olagraga-olahraga,
"Karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, sehingga kita perlu tingkatkan dan kedepan Sorong Raya ini akan kami jajaki semua, bahkan jika pemerintah Kabupaten Sorong melalui tim sepak bolanya mengadakan kunjungan balik kepada kami di Raja Ampat, maka kami akan dengan senang hati menerimanya, bahkan kami akan bermain dengan lebih baik lagi, ujarnya.
Sosir mengakui rencananya, minggu depan kami dari cub Persiram akan bermain di kota Sorong.
"Kemudian setelah itu, kami juga akan bermain ke Kabupaten Maybrat kemudian kami juga akan ke daerah Halmahera tengah, dan kami sudah menyepakati hal ini dari sekretariat Korpri," ujarnya
Sebagai tim sepak bola yang sudah memiliki nama besar secara nasional, pihaknya akan tetap menjalin silaturahmi dan awalnya Club Persiram adalah mimpi saya, Samgar Sosir sebagai pendiri club Persiram yang sudah jatuh bangun,
"Barangkali mereka merasa malu mengemukakan bahwa Samgar Sosir memiliki nama besar karena itu adalah keinginan besar saya, sejak saya masih didinas Kesehatan, juga dahulu saya sudah bangun Porkes, akan tetapi hingga saat ini saya juga tidak tahu apakah Porkes tersebut masih berlanjut atau tidak, dan saya berharap jika saya dikasih jabatan, maka saya akan bangun tim-tim sepak bola yang dapat disegani diprovinsi Papua bahkan diseluruh Indonesia. Tetapi karena sepak bola saat ini sudah cenderung ke industri, sehingga agak sulit bagi saya," katanya.
Menurut Sosir, meskipun dirinya sebagai pendiri club sepak bola Persiram, Ia hanya memberikan motivasi kepada tim-tim sepak bla yang ada di Sorong Raya, agar dapat mengikuti club Persiram, walaupun Persiram anak dari Kabupaten Sorong, bahkan kita harus merasa malu jika kita kalah dari daerah-daerah lain yang ada dibagian indonesia lainnya, karena harga diri orang Papua ada pada sepak bola.
Hal ini diakuinya adalah kenyataan, karena mayoritas orang Papua sejak kecil sudah menggemari sepak bola, bahkan beberapa waktu lalu pihaknya mengikuti pertandingan Futsal di daerah Sulawesi dan mengalami kekalahan.
"Saya merasa sangat malu sekali, tetapi hal ini tidak menjadi masalah asalkan “dalam pertandingan sepak bola orang Papua tidak boleh kalah” dari daerah lain," tegas Sosir.
Mengingat banyaknya bibit-bibit pesepak bola yang ada ditanah Papua yang masih kurang pembinaan, maka Sosir berharap kedepan pemeritah daerah se-Sorong Raya bisa membangun stadion untuk tempat generasi muda menyalurkan bakatnya khususnya pada bidang sepak bola.
"Untuk sementara ini pemerintah Kabupaten Raja Ampat sedang membangun stadion, dan jika nantinya stadion tersebut sudah rampung, maka kami akan mengundang tim-tim besar yang ada di Papua untuk bertandingan di Raja Ampat, ungkap Sosir.
Sosir menambahkan, Stadion Watambik milik pemerintah Kabupaten Sorong yang berada di Kilometer 16 dinilai sudah layak, tetapi perlu ditambah dengan pembenahan-pembenahan atau penataan pada balkon dan lampu penerangannya, karena sewaktu club Persiram menggunakan stadion tersebut beberapa waktu lalu, terkesan penerangannya sangat kurang sekali. [LensaPapua]
Ketua Club Persiram Raja Ampat, Samgar Sosir, S,Sos. dalam arahannya menyampaikan bahwa pertandingan ini semata-mata untuk menjalin kebersamaan, karena Kabupaten Raja Ampat dahulunya adalah pemekaran dari Kabupaten Sorong, jadi kebersamaan itu perlu dijalin kembali bagi kedua pemeritahan yang sudah lama terpisah ini, terang Sosir.
Sosir mengakui, event-event seperti ini sudah dilakukan beberapa kali bahkan pihaknya sudah melakukan hal seperti ini ke Kabupaten Tambrau dan Kabupaten Sorong Selatan.
Sebagai anggota Korpri, Sosir menjelaskan tidak bisa hanya tinggal dibelakang meja kerja saja, dari bidang kesehatan juga sangat penting untuk dibenahi melalui olagraga-olahraga,
"Karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, sehingga kita perlu tingkatkan dan kedepan Sorong Raya ini akan kami jajaki semua, bahkan jika pemerintah Kabupaten Sorong melalui tim sepak bolanya mengadakan kunjungan balik kepada kami di Raja Ampat, maka kami akan dengan senang hati menerimanya, bahkan kami akan bermain dengan lebih baik lagi, ujarnya.
Sosir mengakui rencananya, minggu depan kami dari cub Persiram akan bermain di kota Sorong.
"Kemudian setelah itu, kami juga akan bermain ke Kabupaten Maybrat kemudian kami juga akan ke daerah Halmahera tengah, dan kami sudah menyepakati hal ini dari sekretariat Korpri," ujarnya
Sebagai tim sepak bola yang sudah memiliki nama besar secara nasional, pihaknya akan tetap menjalin silaturahmi dan awalnya Club Persiram adalah mimpi saya, Samgar Sosir sebagai pendiri club Persiram yang sudah jatuh bangun,
"Barangkali mereka merasa malu mengemukakan bahwa Samgar Sosir memiliki nama besar karena itu adalah keinginan besar saya, sejak saya masih didinas Kesehatan, juga dahulu saya sudah bangun Porkes, akan tetapi hingga saat ini saya juga tidak tahu apakah Porkes tersebut masih berlanjut atau tidak, dan saya berharap jika saya dikasih jabatan, maka saya akan bangun tim-tim sepak bola yang dapat disegani diprovinsi Papua bahkan diseluruh Indonesia. Tetapi karena sepak bola saat ini sudah cenderung ke industri, sehingga agak sulit bagi saya," katanya.
Menurut Sosir, meskipun dirinya sebagai pendiri club sepak bola Persiram, Ia hanya memberikan motivasi kepada tim-tim sepak bla yang ada di Sorong Raya, agar dapat mengikuti club Persiram, walaupun Persiram anak dari Kabupaten Sorong, bahkan kita harus merasa malu jika kita kalah dari daerah-daerah lain yang ada dibagian indonesia lainnya, karena harga diri orang Papua ada pada sepak bola.
Hal ini diakuinya adalah kenyataan, karena mayoritas orang Papua sejak kecil sudah menggemari sepak bola, bahkan beberapa waktu lalu pihaknya mengikuti pertandingan Futsal di daerah Sulawesi dan mengalami kekalahan.
"Saya merasa sangat malu sekali, tetapi hal ini tidak menjadi masalah asalkan “dalam pertandingan sepak bola orang Papua tidak boleh kalah” dari daerah lain," tegas Sosir.
Mengingat banyaknya bibit-bibit pesepak bola yang ada ditanah Papua yang masih kurang pembinaan, maka Sosir berharap kedepan pemeritah daerah se-Sorong Raya bisa membangun stadion untuk tempat generasi muda menyalurkan bakatnya khususnya pada bidang sepak bola.
"Untuk sementara ini pemerintah Kabupaten Raja Ampat sedang membangun stadion, dan jika nantinya stadion tersebut sudah rampung, maka kami akan mengundang tim-tim besar yang ada di Papua untuk bertandingan di Raja Ampat, ungkap Sosir.
Sosir menambahkan, Stadion Watambik milik pemerintah Kabupaten Sorong yang berada di Kilometer 16 dinilai sudah layak, tetapi perlu ditambah dengan pembenahan-pembenahan atau penataan pada balkon dan lampu penerangannya, karena sewaktu club Persiram menggunakan stadion tersebut beberapa waktu lalu, terkesan penerangannya sangat kurang sekali. [LensaPapua]