Warga Kota Sorong Rindukan Rasa Aman
pada tanggal
Saturday, 21 February 2015
KOTA SORONG - Terjadinya berbagai konflik akhir-akir ini di tengah-tengah warga Kota Sorong secara terus menerus, tentunya tidak diinginkan setiap warga negara.
Kapolsek Sorong Kota Komisaris Polisi (Kompol), Ilhamsyah saat ditemui Jubi, Jumat (19/2/2015) mengatakan, khususnya di wilayah hukum Polsek Sorong Kota dirinya menginginkan terciptanya rasa aman di tengah-tengah masyarakat. Dengan rasa aman tentunya juga akan memberikan keuntungan bagi warga yang berjualan di daerah tersebut.
Ilhamsyah memberi contoh, mama-mama Papua yang berjualan sepanjang jalan Ahmad Yani kompleks Sorpus.
“Bagaimana pembeli mau datang bila warga setempat tidak bisa menciptakan rasa aman bagi pengunjung yang ingin membeli? ” tanyanya.
Kemudian lanjut Ilhamsyah, untuk lebih meningkatkan rasa aman bagi warga, saat ini pihaknya telah memetakan tugas masing- masing anggota yang terdiri dari reserse, intel dan Kamtibnas di wilayah yang telah ditentukan. Fungsi dari tugas mereka adalah agar cepat memberikan informasi bila terjadi suatu permasalahan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara pengamat kriminal di Kota Sorong, Jufri Junaidi , SH. M.hum mengatakan beberapa gangguan kamtibmas yang belakangan ini timbul di tengah masyarakat di Kota Sorong diakibatkan oleh kurang tegasnya aparat kepolisian di Kota Sorong dalam menangani sebuah perkara.
“Terkesan aparat tidak mengedepankan tindakan hukum melainkan lewat musyawarah dan kesepakatan damai antara kedua belah pihak,” kata Jufri.
Bahkan, menurut Jufri, kasus yang yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia juga terkesan tidak serius ditangani penyidik.
“Polisi di Kota Sorong sedang tidur. Nanti ada kacau baru kelihatan mukanya. Seharusnya kasus itu, apa lagi pembunuhan harus ada upaya hukum,” tambah Jufri. [Jubi]
Kapolsek Sorong Kota Komisaris Polisi (Kompol), Ilhamsyah saat ditemui Jubi, Jumat (19/2/2015) mengatakan, khususnya di wilayah hukum Polsek Sorong Kota dirinya menginginkan terciptanya rasa aman di tengah-tengah masyarakat. Dengan rasa aman tentunya juga akan memberikan keuntungan bagi warga yang berjualan di daerah tersebut.
Ilhamsyah memberi contoh, mama-mama Papua yang berjualan sepanjang jalan Ahmad Yani kompleks Sorpus.
“Bagaimana pembeli mau datang bila warga setempat tidak bisa menciptakan rasa aman bagi pengunjung yang ingin membeli? ” tanyanya.
Kemudian lanjut Ilhamsyah, untuk lebih meningkatkan rasa aman bagi warga, saat ini pihaknya telah memetakan tugas masing- masing anggota yang terdiri dari reserse, intel dan Kamtibnas di wilayah yang telah ditentukan. Fungsi dari tugas mereka adalah agar cepat memberikan informasi bila terjadi suatu permasalahan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara pengamat kriminal di Kota Sorong, Jufri Junaidi , SH. M.hum mengatakan beberapa gangguan kamtibmas yang belakangan ini timbul di tengah masyarakat di Kota Sorong diakibatkan oleh kurang tegasnya aparat kepolisian di Kota Sorong dalam menangani sebuah perkara.
“Terkesan aparat tidak mengedepankan tindakan hukum melainkan lewat musyawarah dan kesepakatan damai antara kedua belah pihak,” kata Jufri.
Bahkan, menurut Jufri, kasus yang yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia juga terkesan tidak serius ditangani penyidik.
“Polisi di Kota Sorong sedang tidur. Nanti ada kacau baru kelihatan mukanya. Seharusnya kasus itu, apa lagi pembunuhan harus ada upaya hukum,” tambah Jufri. [Jubi]