Tim SAR Hentikan Pencarian Mahasiswa USTJ yang Terseret Arus Ombak di Base-G
pada tanggal
Tuesday, 17 February 2015
KOTA JAYAPURA - Tim Search And Rescue (SAR) Jayapura, Papua, menghentikan pencarian terhadap Michael Djitmau (23), mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang terseret arus dan ombak laut di Pantai Base-G.
Kepala Sub Seksi Operasi SAR Jayapura Susanto di Sentani, Rabu mengatakan pihaknya menghentikan pencarian mahasiswa USTJ tersebut jika pada hari ketujuh ini tidak kunjung ditemukan.
"Hari ini (11/2) merupakan hari ketujuh, dan jika tidak ditemukan maka dihentikan, seharusnya di hari ketiga jenazahnya sudah mengapung tapi ternyata tidak," katanya.
Susanto menuturkan meskipun pihaknya akan menghentikan pencarian di hari ketujuh, namun tak menutup kemungkinan jika masyarakat memberikan laporan terkait penemuan jenazah, maka akan ditindaklanjuti.
"Mahasiswa USTJ itu dilaporkan hilang terseret arus dan ombak laut pantai Base-G oleh Polsek Jayapura Utara, pada Kamis (5/2)," ujarnya.
Dia menambahkan hingga hari ketujuh ini belum ada tanda-tanda, di mana biasanya memasuki hari kelima jenazah akan kembali tenggelam.
"Lokasi pencarian masih dipusatkan di sekitar tempat kejadian, tanjung Base-G, pantai Base-G, pasir enam sampai ke luar ke laut akan disisir," katanya lagi.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige, Michael Djitmau dan sembilan orang rekannya sedang duduk di Asrama Woroth Kotaraja, Kota Jayapura, dan memilih untuk rekreasi ke Pantai Base-G berhubung hari libur.
Mereka sepakat menggunakan sepeda motor, namun, sebelum sampai tujuan mereka membeli minuman keras jenis Mension Housen di toko Surya Deplat.
Sesampai di Pantai Base-G, korban bersama rekan-rekannya berpesta minuman keras sambil makan cemilan dan sekitar pukul 15.00 WIT korban mengajak dua temannya untuk mandi di laut sambil berenang.
Saat itu, salah satu teman Michael mengajak korban dan satu temannya lagi untuk kembali ke pinggir pantai karena ombak dan arus terlalu kencang, tetapi korban tidak mengindahkan permintaan itu.
Tak berapa lama, korban bersama salah satu temannya terbawa arus ke tengah laut. Namun temannya tersangkut di karang hingga sempat ditolong oleh warga setempat, sedangkan korban tidak bisa tertolong lantaran terbawa terus ke laut. [Antara]
Kepala Sub Seksi Operasi SAR Jayapura Susanto di Sentani, Rabu mengatakan pihaknya menghentikan pencarian mahasiswa USTJ tersebut jika pada hari ketujuh ini tidak kunjung ditemukan.
"Hari ini (11/2) merupakan hari ketujuh, dan jika tidak ditemukan maka dihentikan, seharusnya di hari ketiga jenazahnya sudah mengapung tapi ternyata tidak," katanya.
Susanto menuturkan meskipun pihaknya akan menghentikan pencarian di hari ketujuh, namun tak menutup kemungkinan jika masyarakat memberikan laporan terkait penemuan jenazah, maka akan ditindaklanjuti.
"Mahasiswa USTJ itu dilaporkan hilang terseret arus dan ombak laut pantai Base-G oleh Polsek Jayapura Utara, pada Kamis (5/2)," ujarnya.
Dia menambahkan hingga hari ketujuh ini belum ada tanda-tanda, di mana biasanya memasuki hari kelima jenazah akan kembali tenggelam.
"Lokasi pencarian masih dipusatkan di sekitar tempat kejadian, tanjung Base-G, pantai Base-G, pasir enam sampai ke luar ke laut akan disisir," katanya lagi.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige, Michael Djitmau dan sembilan orang rekannya sedang duduk di Asrama Woroth Kotaraja, Kota Jayapura, dan memilih untuk rekreasi ke Pantai Base-G berhubung hari libur.
Mereka sepakat menggunakan sepeda motor, namun, sebelum sampai tujuan mereka membeli minuman keras jenis Mension Housen di toko Surya Deplat.
Sesampai di Pantai Base-G, korban bersama rekan-rekannya berpesta minuman keras sambil makan cemilan dan sekitar pukul 15.00 WIT korban mengajak dua temannya untuk mandi di laut sambil berenang.
Saat itu, salah satu teman Michael mengajak korban dan satu temannya lagi untuk kembali ke pinggir pantai karena ombak dan arus terlalu kencang, tetapi korban tidak mengindahkan permintaan itu.
Tak berapa lama, korban bersama salah satu temannya terbawa arus ke tengah laut. Namun temannya tersangkut di karang hingga sempat ditolong oleh warga setempat, sedangkan korban tidak bisa tertolong lantaran terbawa terus ke laut. [Antara]