Potensi Wisata di Pantai Yahim Harus Ditingkatkan
pada tanggal
Saturday, 7 February 2015
DOBONSOLO (JAYAPURA) – Pantai Yahim, nama yang sudah lazim disebut oleh masyarakat setempat, terletak di Kelurahan Dobonsolo Distrik Sentani Kota. Pantai Yahim juga digunakan sebagai pusat penyebrangan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir Danau Sentani, termasuk Distrik Ebungfaw dan Distrik Sentani Timur. Hanya saja sampai saat ini belum ada perhatian Pemerintah untuk mengelolanya sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Setiap hari pasti ada orang – orang bule yang datang menyewa speedboat milik masyarakat disini untuk mengelilingi Danau Sentani. Tidak hanya bule saja, orang – orang Indonesia juga yang di luar Papua sering kesini untuk melihat keindahan Danau Sentani,” ujar Syulce, salah satu ibu yang setiap hari berdagang makanan ringan khas daerah di Pantai Yahim kepada Jubi, Jumat (6/2/2015).
Syulce dengan logat sentani yang kental menambahkan bahwa selama ini belum ada perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah untuk mengelola Pantai Yahim menjadi tempat wisata yang baik. Nanti pas ada iven Festival Danau Sentani (FDS) baru semua ramai – ramai datang kasih bersih areal pantainya dengan menaruh umbul – umbul FDS.
“Setelah selesai kegiatannya umbul – umbulnya di cabut. Pantai Yahim kembali seperti semula,” jelas Ibu dua anak ini.
Hal senada juga di katakan oleh Irianto, tukang ojek yang sudah lima tahun menekuni jasa angkutan roda dua di wilayah tersebut. Menurutnya Pemerintah seharusnya dapat memfungsikan pantai ini menjadi obyek wisata yang menguntungkan bagi Pendapatan Asli Daerah termasuk lahan pekerjaan bagi masyarakat lokal disini.
“Untung saja saya bukan orang asli disini. Kalau saja tempat ini milik saya, sudah saya kelola menjadi usaha tetap,” katanya. [Jubi]
“Setiap hari pasti ada orang – orang bule yang datang menyewa speedboat milik masyarakat disini untuk mengelilingi Danau Sentani. Tidak hanya bule saja, orang – orang Indonesia juga yang di luar Papua sering kesini untuk melihat keindahan Danau Sentani,” ujar Syulce, salah satu ibu yang setiap hari berdagang makanan ringan khas daerah di Pantai Yahim kepada Jubi, Jumat (6/2/2015).
Syulce dengan logat sentani yang kental menambahkan bahwa selama ini belum ada perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah untuk mengelola Pantai Yahim menjadi tempat wisata yang baik. Nanti pas ada iven Festival Danau Sentani (FDS) baru semua ramai – ramai datang kasih bersih areal pantainya dengan menaruh umbul – umbul FDS.
“Setelah selesai kegiatannya umbul – umbulnya di cabut. Pantai Yahim kembali seperti semula,” jelas Ibu dua anak ini.
Hal senada juga di katakan oleh Irianto, tukang ojek yang sudah lima tahun menekuni jasa angkutan roda dua di wilayah tersebut. Menurutnya Pemerintah seharusnya dapat memfungsikan pantai ini menjadi obyek wisata yang menguntungkan bagi Pendapatan Asli Daerah termasuk lahan pekerjaan bagi masyarakat lokal disini.
“Untung saja saya bukan orang asli disini. Kalau saja tempat ini milik saya, sudah saya kelola menjadi usaha tetap,” katanya. [Jubi]