Pemprov Papua Bentuk Tim Khusus Pengkaji Pembangunan Smelter di Mimika
pada tanggal
Wednesday, 18 February 2015
KOTA JAYAPURA – Diberi waktu enam bulan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua membentuk Tim Khusus (Timsus) untuk melakukan kajian menyeluruh terhadap pembangunan pabrik pengolahan hasil tambang (Smelter) di Kabupaten Mimika, Papua.
“Nanti ada tim dari kajian yg menyeluruh baik aspek lingkungan, perencanaan, legalisasinya semua harus siap, tidak sekedar minta bangun tapi tim tim kita sudah tunjuk dan buatkan SK ditambah dengan penasihat-penasihat finance,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Selasa (17/2/2015).
Menurut Enembe, tim kajian ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Bangun Manurung dan Kepala Bappeda Papua, Muh Musa’ad. Sementara dari Kabupaten Mimika ada Kepala Bappeda daerah itu.
“Beberapa waktu lalu tim sudah meninjau lokasi pembangunan Smelter, nanti mereka akan mengkaji lebih dalam lagi,” ucapnya.
Dalam pembangunannya nanti, ujar Enembe, Pemprov Papua akan meminta lembaga-lambaga yang punya kapasitas kredibilitas internasional. Kalau boleh investor yang akan dibawa masuk harus lewat finance seperti Goldman Sher.
“Jadi nanti pemerintah daerah sanggupi dengan investor. Jadi kami akan tawarkan para bupati untuk penyertaan modal tapi lewat BUMD. Kita sudah dekati Negara China tapi kita juga harus cari yang bunafit atau nomor satu tidak pake calo-calo. Itulah sebabnya nanti Maret para bupati akan ke China karena enam bulan ini kita harus mulai kerja,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektar. Sedangkan untuk masalah pelepasan adat akan ditinjau oleh tim yang sudah di bentuk Gubernur.
“Tim yang akan data semua termasuk pelepasan adat lahan,” kata Omaleng. [Jubi]
“Nanti ada tim dari kajian yg menyeluruh baik aspek lingkungan, perencanaan, legalisasinya semua harus siap, tidak sekedar minta bangun tapi tim tim kita sudah tunjuk dan buatkan SK ditambah dengan penasihat-penasihat finance,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Selasa (17/2/2015).
Menurut Enembe, tim kajian ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Bangun Manurung dan Kepala Bappeda Papua, Muh Musa’ad. Sementara dari Kabupaten Mimika ada Kepala Bappeda daerah itu.
“Beberapa waktu lalu tim sudah meninjau lokasi pembangunan Smelter, nanti mereka akan mengkaji lebih dalam lagi,” ucapnya.
Dalam pembangunannya nanti, ujar Enembe, Pemprov Papua akan meminta lembaga-lambaga yang punya kapasitas kredibilitas internasional. Kalau boleh investor yang akan dibawa masuk harus lewat finance seperti Goldman Sher.
“Jadi nanti pemerintah daerah sanggupi dengan investor. Jadi kami akan tawarkan para bupati untuk penyertaan modal tapi lewat BUMD. Kita sudah dekati Negara China tapi kita juga harus cari yang bunafit atau nomor satu tidak pake calo-calo. Itulah sebabnya nanti Maret para bupati akan ke China karena enam bulan ini kita harus mulai kerja,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektar. Sedangkan untuk masalah pelepasan adat akan ditinjau oleh tim yang sudah di bentuk Gubernur.
“Tim yang akan data semua termasuk pelepasan adat lahan,” kata Omaleng. [Jubi]