Pemkab Mimika Kirim Bantuan Makanan untuk Korban Longsor di Tsinga
pada tanggal
Thursday, 26 February 2015
TSINGA (MIMIKA) - Pemerintah Kabupaten Mimika segera mengirim bahan makanan untuk membantu korban tanah longsor di enam kampung sekitar Tsinga, Distrik Tembagapura.
Kepala Distrik Tembagapura Slamet Sutedjo kepada Antara di Timika, Senin, mengatakan pengiriman bantuan bahan makanan ke Tsinga direncanakan pada Selasa (24/2) pagi dengan helikopter dari Bandara Moses Kilangin Timika.
"Sebetulnya distribusi bantuan ke Tsinga sejak hari Sabtu (21/2) lalu. Tapi karena cuaca berkabut sehingga helikopter tidak bisa terbang ke Tsinga. Kondisi yang sama terjadi pada hari Minggu (22/2) dan hari ini (23/2). Semua bahan makanan yang akan dikirim ke Tsinga, sudah ada di Bandara Timika," katanya.
Ia mengatakan bantuan tersebut bersumber dari Dinas Sosial Mimika, berupa lima karton lauk-pauk, beras 30 karung, mi instan, dan susu.
Selain itu, 100 pasang seragam siswa SD, daster untuk ibu rumah tangga, tenda plastik, dan tikar.
Selain dari Dinsos, Bupati Mimika Eltinus Omaleng juga akan mengirim bantuan ke Tsinga berupa beras 100 sak, mi instan, minyak goreng, gula, dan kopi.
Sehubungan dengan distribusi bantuan tersebut, Pemkab Mimika meminta dukungan penerbangan helikopter dari PT Freeport Indonesia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika Yulianus Sasarari mengatakan distribusi bantuan ke Tsinga dikoordinasi oleh Dinsos Mimika.
"Kami juga akan kirim staf ke Tsinga untuk melihat kondisi di sana seperti apa. Kami berharap PT Freeport memfasilitasi penerbangan helikopter untuk pendistribusian bantuan ini," katanya.
Tanah longsor di Kampung Tsinga terjadi pada Sabtu (14/2) sekitar pukul 14.30 WIT akibat curah hujan yang tinggi di wilayah itu.
Meski tidak ada korban jiwa, bencana itu menimbulkan kerugian material yang cukup banyak di enam kampung di area Tsinga.
Sesuai laporan Kepala Distrik Tembagapura Slamet Sutedjo, tanah longsor mengakibatkan dua rumah guru SDN Tsinga di Beanegogom nyaris roboh, sedangkan dapur perumahan guru tersebut, tersapu banjir.
Kerusakan lainnya, yaitu dua jembatan gantung di Kampung Nosolandop dan Doliningokgin yang tertimbun material longsor dan nyaris putus sehingga tidak bisa dilalui warga.
Bencana itu juga mengakibatkan beberapa titik jalan antarkampung Beanegogom-Doliningokgin dan Kampung Tsinga ke Hoeya terputus serta lahan pertanian atau kebun milik 64 keluarga di Tsinga hanyut terbawa tanah longsor. [Antara]
Kepala Distrik Tembagapura Slamet Sutedjo kepada Antara di Timika, Senin, mengatakan pengiriman bantuan bahan makanan ke Tsinga direncanakan pada Selasa (24/2) pagi dengan helikopter dari Bandara Moses Kilangin Timika.
"Sebetulnya distribusi bantuan ke Tsinga sejak hari Sabtu (21/2) lalu. Tapi karena cuaca berkabut sehingga helikopter tidak bisa terbang ke Tsinga. Kondisi yang sama terjadi pada hari Minggu (22/2) dan hari ini (23/2). Semua bahan makanan yang akan dikirim ke Tsinga, sudah ada di Bandara Timika," katanya.
Ia mengatakan bantuan tersebut bersumber dari Dinas Sosial Mimika, berupa lima karton lauk-pauk, beras 30 karung, mi instan, dan susu.
Selain itu, 100 pasang seragam siswa SD, daster untuk ibu rumah tangga, tenda plastik, dan tikar.
Selain dari Dinsos, Bupati Mimika Eltinus Omaleng juga akan mengirim bantuan ke Tsinga berupa beras 100 sak, mi instan, minyak goreng, gula, dan kopi.
Sehubungan dengan distribusi bantuan tersebut, Pemkab Mimika meminta dukungan penerbangan helikopter dari PT Freeport Indonesia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika Yulianus Sasarari mengatakan distribusi bantuan ke Tsinga dikoordinasi oleh Dinsos Mimika.
"Kami juga akan kirim staf ke Tsinga untuk melihat kondisi di sana seperti apa. Kami berharap PT Freeport memfasilitasi penerbangan helikopter untuk pendistribusian bantuan ini," katanya.
Tanah longsor di Kampung Tsinga terjadi pada Sabtu (14/2) sekitar pukul 14.30 WIT akibat curah hujan yang tinggi di wilayah itu.
Meski tidak ada korban jiwa, bencana itu menimbulkan kerugian material yang cukup banyak di enam kampung di area Tsinga.
Sesuai laporan Kepala Distrik Tembagapura Slamet Sutedjo, tanah longsor mengakibatkan dua rumah guru SDN Tsinga di Beanegogom nyaris roboh, sedangkan dapur perumahan guru tersebut, tersapu banjir.
Kerusakan lainnya, yaitu dua jembatan gantung di Kampung Nosolandop dan Doliningokgin yang tertimbun material longsor dan nyaris putus sehingga tidak bisa dilalui warga.
Bencana itu juga mengakibatkan beberapa titik jalan antarkampung Beanegogom-Doliningokgin dan Kampung Tsinga ke Hoeya terputus serta lahan pertanian atau kebun milik 64 keluarga di Tsinga hanyut terbawa tanah longsor. [Antara]