LSM Perempuan Papua akan Gugat Cita Citata dan Trans TV
pada tanggal
Thursday, 26 February 2015
KOTA JAYAPURA – Kisruh penghinaan masyarakat Papua yang dilakukan oleh Cita Citata, belum berakhir walau Cita telah meminta maaf dan menyesal atas pernyataannya yang menyinggung masyarakat Papua, namun gugatan tetap dilakukan oleh salah satu aktifis perempuan Papua.
Lien Maloali yang juga sebagai Sekretaris Eksekutif Foker LSM Papua menyebutkan bahwa ucapan Citata sangat rasis dan menyinggung perasaan masyarakat Papua.Cita dianggap harus bertanggung-jawab dengan pernyataannya tersebut. Bahkan perbuatan Citata telah diadukan ke Lembaga Bantuan Hukum.
"Citata itu kan menyebutkan saat dia menggunakan salah satu pakaian khas Papua, seperti ini "Cantik sih memang cantik, tapi saya harus dirias dulu biar cantik, nggak seperti Papua". Makna kata nggak seperti Papua itu apa maksudnya? Ini yang harus dipertanggung jawabkan oleh Citata," ucapnya didampingi Fien Yarangga dari TIKI Jaringan HAM Perempuan Papua, Cicilia dan Betty Ibo, aktivis buruh Papua, , Minggu (22/2/2015)
Lebih lanjut Lien, seharusnya jika seorang artis menggunakan salah satu pakaian adat suatu wilayah, harusnya dia memahami dan mampu menjelaskan kepada publik, makna pakaian adat itu, sebab secara tidak langsung dia telah mewakili masyarakat yang memiliki budaya itu.
"Bukan malahan menghina atau menyudutkan suatu daerah atau suku tertentu. Kami sendiri malahan melihat Citata tidak cantik dengan menggunakan aksesories Papua itu, justru dia seperti dukun. Lalu, dengan perkataan Citata, maka kami tetap menggugat dia dan harus bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku," ucapnya.
Tak hanya Cita Citata yang digugat, para aktivis ini juga mengadukan Trans TV ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena dinilai sengaja mengedit kalimat Citata yang menyinggung perasaan masyarakat Papua pada tayangan Insert Siang 8 Februari lalu.
"Kami telah mengirimkan surat pengaduan ke KPI dan telah menyurat juga ke Trans TV atas editan ucapan Citata yang sengaja di potong oleh tayangan Insert Siang kala itu," katanya. [Indopos]
Lien Maloali yang juga sebagai Sekretaris Eksekutif Foker LSM Papua menyebutkan bahwa ucapan Citata sangat rasis dan menyinggung perasaan masyarakat Papua.Cita dianggap harus bertanggung-jawab dengan pernyataannya tersebut. Bahkan perbuatan Citata telah diadukan ke Lembaga Bantuan Hukum.
"Citata itu kan menyebutkan saat dia menggunakan salah satu pakaian khas Papua, seperti ini "Cantik sih memang cantik, tapi saya harus dirias dulu biar cantik, nggak seperti Papua". Makna kata nggak seperti Papua itu apa maksudnya? Ini yang harus dipertanggung jawabkan oleh Citata," ucapnya didampingi Fien Yarangga dari TIKI Jaringan HAM Perempuan Papua, Cicilia dan Betty Ibo, aktivis buruh Papua, , Minggu (22/2/2015)
Lebih lanjut Lien, seharusnya jika seorang artis menggunakan salah satu pakaian adat suatu wilayah, harusnya dia memahami dan mampu menjelaskan kepada publik, makna pakaian adat itu, sebab secara tidak langsung dia telah mewakili masyarakat yang memiliki budaya itu.
"Bukan malahan menghina atau menyudutkan suatu daerah atau suku tertentu. Kami sendiri malahan melihat Citata tidak cantik dengan menggunakan aksesories Papua itu, justru dia seperti dukun. Lalu, dengan perkataan Citata, maka kami tetap menggugat dia dan harus bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku," ucapnya.
Tak hanya Cita Citata yang digugat, para aktivis ini juga mengadukan Trans TV ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena dinilai sengaja mengedit kalimat Citata yang menyinggung perasaan masyarakat Papua pada tayangan Insert Siang 8 Februari lalu.
"Kami telah mengirimkan surat pengaduan ke KPI dan telah menyurat juga ke Trans TV atas editan ucapan Citata yang sengaja di potong oleh tayangan Insert Siang kala itu," katanya. [Indopos]