Kabupaten Jayapura Kekurangan 574 Tenaga Guru SD
pada tanggal
Tuesday, 17 February 2015
SENTANI (JAYAPURA) - Kabupaten Jayapura masih kekurangan tenaga guru sebanyak 574 orang di tingkat sekolah dasar (SD).
"Berdasarkan survei yang dilakukan, untuk mencapai angka ideal maka Kabupaten Jayapura membutuhkan sebanyak itu guru SD," kata , kata Kepala Dinas Pendidikan setempat Alpius Toam di Sentani, Rabu.
Alpius menuturkan, kekurangan guru di tingkat SD lebih banyak jika dibandingkan dengan SMP dan SMA, namun untuk tingkat smk juga terbilang cukup banyak.
"SMK membutuhkan banyak guru karena banyaknya pelajaran kejuruan, namun yang paling terasa kurang adalah di tingkat sd maka didahulukan," ujarnya.
Menurut dia, langkah awal yang dilaksanakan oleh pihaknya adalah dengan melakukan pendataan mulai dari jumlah sekolah hingga jumlah guru.
"Setelah dilakukan penempatan K2, maka kami akan mengangkat guru honor untuk memenuhi kebutuhan, namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah," katanya lagi.
Dia menjelaskan meskipun akan dilakukan pengangkatan guru honor, pihaknya akan melaksanakannya dengan lebih selektif, yakni minimal berijazah Sarjana.
"Walaupun untuk daerah-daerah terpencil syarat ini tidak bisa terpenuhi, namun tetap akan diupayakan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak di sana," ujarnya.
Dia menambahkan persiapan ini akan dibicarakan lebih lanjut lagi, khususnya dalam pemberian honor sehingga ke depan tidak hanya menjadi tanggung jawab pihaknya, namun juga aparat kampung yaitu kepala kampung dalam mengelola ADK (Alokasi Dana Kampung). [Antara]
"Berdasarkan survei yang dilakukan, untuk mencapai angka ideal maka Kabupaten Jayapura membutuhkan sebanyak itu guru SD," kata , kata Kepala Dinas Pendidikan setempat Alpius Toam di Sentani, Rabu.
Alpius menuturkan, kekurangan guru di tingkat SD lebih banyak jika dibandingkan dengan SMP dan SMA, namun untuk tingkat smk juga terbilang cukup banyak.
"SMK membutuhkan banyak guru karena banyaknya pelajaran kejuruan, namun yang paling terasa kurang adalah di tingkat sd maka didahulukan," ujarnya.
Menurut dia, langkah awal yang dilaksanakan oleh pihaknya adalah dengan melakukan pendataan mulai dari jumlah sekolah hingga jumlah guru.
"Setelah dilakukan penempatan K2, maka kami akan mengangkat guru honor untuk memenuhi kebutuhan, namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah," katanya lagi.
Dia menjelaskan meskipun akan dilakukan pengangkatan guru honor, pihaknya akan melaksanakannya dengan lebih selektif, yakni minimal berijazah Sarjana.
"Walaupun untuk daerah-daerah terpencil syarat ini tidak bisa terpenuhi, namun tetap akan diupayakan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak di sana," ujarnya.
Dia menambahkan persiapan ini akan dibicarakan lebih lanjut lagi, khususnya dalam pemberian honor sehingga ke depan tidak hanya menjadi tanggung jawab pihaknya, namun juga aparat kampung yaitu kepala kampung dalam mengelola ADK (Alokasi Dana Kampung). [Antara]