-->

Anggota DPRD Tolikara Lapor Kecurangan Suara

KOTA JAYAPURA - Anggota DPRD Tolikara, Mesak Kogoya, SE nekad melaporkan Ketua KPU Tolikara, Hosea Genongga dan Ketua DPC Partai Golkar Tolikara, Dr.Nikodemus Kogoya ke Direktorat Rekskrim Um Polda Papua.

Hal itu dilakukan Mesak menyusul suaranya sebanyak 3000 disinyalir alihkan KPU Tolikara kepada caleg lain.

“ Saya sudah resmi membuat laporkan keduanya ke Polda Papua, Jumat (13/2) lalu, sebab diduga mereka penyebabnya hilangnya suara sekitar 3000 yang diberikan masyarakat Distrik Kubuk Kabupaten Tolikara kepadanya saya,” kata Mesak Kogoya, Senin (16/2/2015).

Mesak minta agar suaranya yang hilang tersebut dikembalikan sebab itu pemberian masyarakat distrik Kubuk Kabupaten Tolikara kepadanya.“ Sudah 4 kali masyarakat pendukung saya memalang jalan di distrik Kubuk Tolikara. Bila tetap dipaksakan, maka masyarakatnya akan tetap memalang jalan tersebut,” ujarnya.

Mesak mengungkapkan kekecewaanya atas keluarnya SK Pelantikan anggota DPRD Tolikara Periode 2015-2019 padahal masalahnya belum selesai.” Jujur saja saya kecewa dengan keputusan gubernur yang mengeluarkan SK Pelantikan anggota DPRD Tolikara terpilih. Sebab sebelumnya, gubernur memerintahkan agar masalahnya diselesaikan melalui, KesbangPol dan Biro Hukum dengan baik, namun sampai sekarang. Itu sudah dilakukan namun ternyata  dikembalikan kepada Ketua KPU Tolikara dan Ketua Partai Golkar Tolikara agar suara saya sekitar 3000 dikembalikan. Ternyata sampai dengan saat ini, belum ada tanggapan atas itu,” ungkapnya.

Mesak mengaku berdasarkan pleno di Hotel Sahid pada 17 Mei 2014, suara miliknya, sekitar 4000 suara pada Pemilu Legislatif 2014 lalu.Namun yang anehnya, pada putaran ke-2 jumlah suaranya berkurang menjadi 1000 suara sehingga namanya dihilangkan dari caleh terpilih. Akibatnya dirinya tak lolos pada Pemilu legislative 2014 yang telah ditetapkan tanggal 22 April 2014 lalu.

Belakangan diketahui, ternyata suaranya sekitar 3000 suara yang hilang tersebut diduga diberikan kepada salah satu Caleg Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP). “Saya minta suara 3000 itu dikembalikan kepada saya sebagaimana hasil penetepatan pleno di Hotel Sahid, 17 Mei 2014,” ujarnya.[PapuaPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah