Joko Widodo Nilai bandara Frans Kaisiepo Harus Diaktifkan
pada tanggal
Saturday, 10 January 2015
BIAK (BIAK NUMFOR) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, penerbangan internasional di Bandara Frans Kaisiepo Kabupaten Biak Numfor, Papua, perlu diaktifkan kembali untuk mendorong percepatan pembangunan wilayah paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Saya akan memperhatikan aspirasi bupati dan wali kota yang menginginkan penerbangan internasional melalui Bandara Frans Kaisiepo perlu dibuka kembali," ujar Jokowi, seusai pertemuan tertutup dengan para kepala daerah se-Papua di ruang C Pangkalan Udara Manuhua Biak, Senin.
Presiden Jokowi mengakui, penerbangan internasional melalui Bandara Biak pada tahun 1990-an dengan tujuan Los Angeles, Honolulu dan Hawai beroperasi sehingga pemerintah pusat sangat menaruh perhatian mengani keberadaan bandara tersebut.
Komitmen bersama para bupati/walik ota di Papua untuk membangun daerah, menurut Presiden Jokowi, sangat nyata sehingga perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan pusat yang menyentuh kebutuhan masyarakat daerah setempat.
Selain pengaktifan bandara internasional, menurut Presiden Jokowi, sektor perikanan Kabupaten Biak Numfor potensial sehingga perlu dipersiapkan pelabuhan yang modern dalam guna mendukung program kemaritiman di Tanah Papua.
"Potensi sektor perikanan Biak perlu dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang bertumpu pada kekayaan alam maritime Indonesia," ungkap Presiden Jokowi yang didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe.
Pertemuan tertutup Presiden Jokowi dengan bupati/wali kota di Provinsi Papua berjalan sekitar 20 menitdidampingi Menteri Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, Kapolda Irjen Pol Yotje Mende serta Gubernur Papua Lukas Enembe. [Antara]
"Saya akan memperhatikan aspirasi bupati dan wali kota yang menginginkan penerbangan internasional melalui Bandara Frans Kaisiepo perlu dibuka kembali," ujar Jokowi, seusai pertemuan tertutup dengan para kepala daerah se-Papua di ruang C Pangkalan Udara Manuhua Biak, Senin.
Presiden Jokowi mengakui, penerbangan internasional melalui Bandara Biak pada tahun 1990-an dengan tujuan Los Angeles, Honolulu dan Hawai beroperasi sehingga pemerintah pusat sangat menaruh perhatian mengani keberadaan bandara tersebut.
Komitmen bersama para bupati/walik ota di Papua untuk membangun daerah, menurut Presiden Jokowi, sangat nyata sehingga perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan pusat yang menyentuh kebutuhan masyarakat daerah setempat.
Selain pengaktifan bandara internasional, menurut Presiden Jokowi, sektor perikanan Kabupaten Biak Numfor potensial sehingga perlu dipersiapkan pelabuhan yang modern dalam guna mendukung program kemaritiman di Tanah Papua.
"Potensi sektor perikanan Biak perlu dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang bertumpu pada kekayaan alam maritime Indonesia," ungkap Presiden Jokowi yang didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe.
Pertemuan tertutup Presiden Jokowi dengan bupati/wali kota di Provinsi Papua berjalan sekitar 20 menitdidampingi Menteri Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, Kapolda Irjen Pol Yotje Mende serta Gubernur Papua Lukas Enembe. [Antara]