Pangdam Cenderawasih Jenguk Korban Kecelakaan Helly Puma di RS Marthen Indey
pada tanggal
Wednesday, 3 December 2014
KOTA JAYAPURA - Setelah tiga hari tertahan di lokasi pendaratan darurat Heli Puma milik TNI-AU dengan 14 penumpang yang terdiri dari 10 anggota Pamtas dari Yonif 133/YS asal Padang dan 4 orang crew Heli Puma, akhirnya Senin (01/12) siang delapan (8) orang bisa dievakuasi ke Jayapura dan langsung menuju RS Martehn Indey, Jayapura masing-masing ; Serda Arman ( lecet pipi kana), Praka Joko (lecet dan sesak nafas) , Praka Gunawan ( kaki lecet), Praka Ulil Amri ( patah pergelangan kaki Kanan) dan Prada Dani hanya mengalami trauma.ke- 5 personil itu berasal dari Yonif 133/ YS kemudian. Lettu tek Rivo Gultom ( bahu kiri retak), Peltu Hadi/ crew helly ( bahu kana tidak bisa di gerakkan) , sementara 6 orang lagi belum dapat dievakuasi dan masih berada dilokasi.
Panglima Kodam XVII/Cendrawasih , Mayjen TNI Fransen G. Siahaan , Senin (01/12) malam menjenguk korban kecelakaan Helly Puma di Rumah Sakit Marthen Indey. Pangdam beserta istri didampingi Asintel, Kol. Immanuel Ginting, Kol. Josep L.
Pangdam memperoleh keterangan dari para korban tentang kejadian yang mereka alami pada Jumat (28/11/2014) pukul 15.00 WIT itu, bahwa awalnya pilot berusaha menghindari awan tebal hitam, pilot mencoba masuk sebelah kiri ternyata awan tebal dan masuk kanan juga awan tebal, akhirnya pilot mengambil lurus ternyata sudah gunung dan tiba-tiba pilot manufer ternyata ekor kena gunung dan Heli terguling 25 meter akhirnya tersangkut di pohon.
“ Ini mejijat Tuhan, kalau dilihat dari kondisi Heli yang patah kemungkinan hidup sudah tipis, namun Tuhan melindungi mereka dan semua selamat,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan saat menjenguk para korban diRS Marthen Indey Jayapura, Senin (01/12)
“ Kejadian ini sebenarnya kalau dilihat dari gambar kondisi pesawat tidak akan ada yang hidup, namun karena keajaiban Tuhan semuanya selamat. Patut kita syukuri mereka masih selamat. Ini keajaiban luar biasa ada 14 orang tetapi semua masih hidup,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam minta para Dokter yang menangani korban itu agar dilakukan secara intensif. “ Saya sudah perintahkan kepada dokter supaya diberikan pengobatan yang intensif dan dilhat dari kondisi para korban tidak perlu harus dibawa berobat di Jakarta , para dokter di RS Mathen Indey bisa menanganinya,” ujarnya.
Pesawat Heli mendarat darurat pada Jumat (28/11) pukul 15.00 WIT dan baru bisa di evakuasi 3 hari kemudian (Senin 01/12)) ditengah cuaca dingin mereka masih bisa bertahan dengan kondisi yang sakit karena luka dan patah tulang. [PapuaPos]
Panglima Kodam XVII/Cendrawasih , Mayjen TNI Fransen G. Siahaan , Senin (01/12) malam menjenguk korban kecelakaan Helly Puma di Rumah Sakit Marthen Indey. Pangdam beserta istri didampingi Asintel, Kol. Immanuel Ginting, Kol. Josep L.
Pangdam memperoleh keterangan dari para korban tentang kejadian yang mereka alami pada Jumat (28/11/2014) pukul 15.00 WIT itu, bahwa awalnya pilot berusaha menghindari awan tebal hitam, pilot mencoba masuk sebelah kiri ternyata awan tebal dan masuk kanan juga awan tebal, akhirnya pilot mengambil lurus ternyata sudah gunung dan tiba-tiba pilot manufer ternyata ekor kena gunung dan Heli terguling 25 meter akhirnya tersangkut di pohon.
“ Ini mejijat Tuhan, kalau dilihat dari kondisi Heli yang patah kemungkinan hidup sudah tipis, namun Tuhan melindungi mereka dan semua selamat,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan saat menjenguk para korban diRS Marthen Indey Jayapura, Senin (01/12)
“ Kejadian ini sebenarnya kalau dilihat dari gambar kondisi pesawat tidak akan ada yang hidup, namun karena keajaiban Tuhan semuanya selamat. Patut kita syukuri mereka masih selamat. Ini keajaiban luar biasa ada 14 orang tetapi semua masih hidup,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam minta para Dokter yang menangani korban itu agar dilakukan secara intensif. “ Saya sudah perintahkan kepada dokter supaya diberikan pengobatan yang intensif dan dilhat dari kondisi para korban tidak perlu harus dibawa berobat di Jakarta , para dokter di RS Mathen Indey bisa menanganinya,” ujarnya.
Pesawat Heli mendarat darurat pada Jumat (28/11) pukul 15.00 WIT dan baru bisa di evakuasi 3 hari kemudian (Senin 01/12)) ditengah cuaca dingin mereka masih bisa bertahan dengan kondisi yang sakit karena luka dan patah tulang. [PapuaPos]