Lukas Enembe Tekankan Natal Sebagai Momen Untuk Bersatu dalam Damai
pada tanggal
Tuesday, 23 December 2014
KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe menekankan bahwa Natal merupakan momentum strategis bagi umat Nasrani, khususnya orang Papua dan masyarakat adat suku Mee untuk bersatu dalam damai.
"Persatuan sangat dibutuhkan sebab persatuan adalah kekuatan yang dapat menjadi perekat bagi kita semua," kata Gubernur Lukas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa, pada perayaan Natal masyarakat adat suku Mee, di Kota Jayapura, Papua, Senin.
Harapan itu, menurut Gubernur Lukas, tidak saja menjadi tanggung jawab pribadi ia selaku pemimpin di Papua, tetapi juga menjadi tanggungjawab kita semua.
"Papua adalah milik kita semua, karena itu kita semua bertanggungjawab terhadap kenyamanan di tanah Papua," katanya.
"Karena itu, dihari yang berbahagia ini, saya mau katakan bahwa Natal adalah momentum yang strategis, penting dan baik untuk mempersatukan kita semua dalam kedamaian yang telah lahir dalam hati kita, meski ada kekerasan di Iaga, Kabupaten Puncak dan Enarotali, Kabupaten Paniai," lanjutnya.
Untuk itu, Gubernur Lukas menekankan bahwa, momentum Natal baik untuk kita semua dalam menjalin dan membangun tali asih persaudaraan sebab semua pihak di daerah itu bertanggung jawab terhadap masa depan Papua.
"Semoga damai Natal memberikan kita sukacita yang penuh dan kegembiraan yang besar. Atas nama Pemerintaj Provinsi Papua dan pribadi, saya ucapkan selamat merayakan Natal 25 Desember 2014 dan menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2015," tambahnya.
Perayaan perdana Natal keluarga besar masyarakat adat suku Mee yang berdomisili di wilyah adat Mamberamo Tami yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura, mengangkat tema nasional, "Berjumpa dengan keluarga Allah."
Sub tema, "Natal memotivasi kita bersatu menata hidup Suku Mee yang lebih baik menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahterah."
Ketua Panitia Natal Decky Degei mengklaim sebanyak 3.000 masyarakat adat suku Mee menghadiri perayaan ibadah natal yang diisi dengan lagu-lagu pujian, vokal grup, drama dan khotbah Natal. [Antara]
"Persatuan sangat dibutuhkan sebab persatuan adalah kekuatan yang dapat menjadi perekat bagi kita semua," kata Gubernur Lukas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa, pada perayaan Natal masyarakat adat suku Mee, di Kota Jayapura, Papua, Senin.
Harapan itu, menurut Gubernur Lukas, tidak saja menjadi tanggung jawab pribadi ia selaku pemimpin di Papua, tetapi juga menjadi tanggungjawab kita semua.
"Papua adalah milik kita semua, karena itu kita semua bertanggungjawab terhadap kenyamanan di tanah Papua," katanya.
"Karena itu, dihari yang berbahagia ini, saya mau katakan bahwa Natal adalah momentum yang strategis, penting dan baik untuk mempersatukan kita semua dalam kedamaian yang telah lahir dalam hati kita, meski ada kekerasan di Iaga, Kabupaten Puncak dan Enarotali, Kabupaten Paniai," lanjutnya.
Untuk itu, Gubernur Lukas menekankan bahwa, momentum Natal baik untuk kita semua dalam menjalin dan membangun tali asih persaudaraan sebab semua pihak di daerah itu bertanggung jawab terhadap masa depan Papua.
"Semoga damai Natal memberikan kita sukacita yang penuh dan kegembiraan yang besar. Atas nama Pemerintaj Provinsi Papua dan pribadi, saya ucapkan selamat merayakan Natal 25 Desember 2014 dan menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2015," tambahnya.
Perayaan perdana Natal keluarga besar masyarakat adat suku Mee yang berdomisili di wilyah adat Mamberamo Tami yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura, mengangkat tema nasional, "Berjumpa dengan keluarga Allah."
Sub tema, "Natal memotivasi kita bersatu menata hidup Suku Mee yang lebih baik menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahterah."
Ketua Panitia Natal Decky Degei mengklaim sebanyak 3.000 masyarakat adat suku Mee menghadiri perayaan ibadah natal yang diisi dengan lagu-lagu pujian, vokal grup, drama dan khotbah Natal. [Antara]