Jenderal Gatot Nurmatyo Dinobatkan sebagai Panglima Perang Jayawijaya
pada tanggal
Saturday, 27 December 2014
WAMENA (JAYAWIJAYA) – Dalam lawatan Kepala Staf Angkatan Darat ke Wamena, Kamis (25/12) guna menggelar natal bersama masyarakat di Jayawijaya, Jenderal TNI Gatot Nurmatyo juga dinobatkan sebagai panglima perang oleh para kepala suku di Jayawijaya.
Penobatan itu dilakukan usai menggelar Natal bersama para kepala suku, tokoh masyarakat, tokoh adat, pejuang Pepera di Gedung Ukhumiarek Asso Wamena, Kamis (25/12).
Selain menobatkan Kasad sebagai panglima perang, masyarakat juga menyerahkan seluruh alat perang mereka seperti panah dan tombak, agar tidak ada lagi perang yang terjadi di kalangan masyarakat dan menyerahkan sepenuhnya kepada Kasad.
“Karena saya dikukuhkan sebagai panglima perang, maka atribut perang saya ambil, diganti dengan cangkul, alat-alat pertanian lainya dan masyarakat bekerja semuanya untuk bangun pegunungan tengah ini,” kata Kasad kepada wartawan.
Salah satu tokoh adat di Jayawijaya, Naligi Kurisi menjelaskan, penobatan Kasad sebagai panglima perang oleh para kepala suku besar di pegunungan tengah ini nantinya semua hak-hak perang untuk Papua telah diserahkan kepada Kasad.
“Kita tidak diharapkan perang lagi. Kami hanya minta pembangunan dan kami tidak mau masyarakat melakukan aksi-aksi kekerasan,” kata Naligi Kurisi.
Disisi lain salah satu tokoh yang merupakan anak pejuang Pepera, Jmmy Asso menilai penobatan ini merupakan tanggungjawab sekaligus sebagai jembatan agar Kasad dapat menyampaikan keluhan masyarakat khususnya di pegunungan Papua.
“Harapan kami setelah bapak diberikan mandat bisa menjadi jembatan, agar masyarakat bisa tidur di rumah yang layak karena tidur di honai sudah tidak waktunya lagi. Kesehatan pasti akan terganggu dan siapa yang akan menjaga NKRI secara utuh,” ujar Jimmy Asso.
“Kami mau hanya satu hal, harapan kami dengan program TMMD dalam skala besar bisa membangun perumaha untuk rakyat bagi anak-anak kami dan para pejuang agar kami merasa memiliki NKRI secara utuh. Kami titip ini agar bisa disampaikan kepada Presiden karena kami sangat membutuhkan itu,” tambahnya.
Menanggapi usulan atau keinginan masyarakat tersebut, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmatyo mengaku hal itu akan disampaikan kepada Presiden untuk bisa menjadi program prioritas.
“Saya akan kembali ke Jakarta dan sampaikan ke presiden. Namun segala program tidak seperti membalikan telapak tangan perlu ada tahapan, itu suatu hal yang sangat wajar dan saya yakin pemerintah akan kabulkan ini,” kata Gatot. [Jubi]
Penobatan itu dilakukan usai menggelar Natal bersama para kepala suku, tokoh masyarakat, tokoh adat, pejuang Pepera di Gedung Ukhumiarek Asso Wamena, Kamis (25/12).
Selain menobatkan Kasad sebagai panglima perang, masyarakat juga menyerahkan seluruh alat perang mereka seperti panah dan tombak, agar tidak ada lagi perang yang terjadi di kalangan masyarakat dan menyerahkan sepenuhnya kepada Kasad.
“Karena saya dikukuhkan sebagai panglima perang, maka atribut perang saya ambil, diganti dengan cangkul, alat-alat pertanian lainya dan masyarakat bekerja semuanya untuk bangun pegunungan tengah ini,” kata Kasad kepada wartawan.
Salah satu tokoh adat di Jayawijaya, Naligi Kurisi menjelaskan, penobatan Kasad sebagai panglima perang oleh para kepala suku besar di pegunungan tengah ini nantinya semua hak-hak perang untuk Papua telah diserahkan kepada Kasad.
“Kita tidak diharapkan perang lagi. Kami hanya minta pembangunan dan kami tidak mau masyarakat melakukan aksi-aksi kekerasan,” kata Naligi Kurisi.
Disisi lain salah satu tokoh yang merupakan anak pejuang Pepera, Jmmy Asso menilai penobatan ini merupakan tanggungjawab sekaligus sebagai jembatan agar Kasad dapat menyampaikan keluhan masyarakat khususnya di pegunungan Papua.
“Harapan kami setelah bapak diberikan mandat bisa menjadi jembatan, agar masyarakat bisa tidur di rumah yang layak karena tidur di honai sudah tidak waktunya lagi. Kesehatan pasti akan terganggu dan siapa yang akan menjaga NKRI secara utuh,” ujar Jimmy Asso.
“Kami mau hanya satu hal, harapan kami dengan program TMMD dalam skala besar bisa membangun perumaha untuk rakyat bagi anak-anak kami dan para pejuang agar kami merasa memiliki NKRI secara utuh. Kami titip ini agar bisa disampaikan kepada Presiden karena kami sangat membutuhkan itu,” tambahnya.
Menanggapi usulan atau keinginan masyarakat tersebut, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmatyo mengaku hal itu akan disampaikan kepada Presiden untuk bisa menjadi program prioritas.
“Saya akan kembali ke Jakarta dan sampaikan ke presiden. Namun segala program tidak seperti membalikan telapak tangan perlu ada tahapan, itu suatu hal yang sangat wajar dan saya yakin pemerintah akan kabulkan ini,” kata Gatot. [Jubi]