Ini Alasan Presiden Jokowi Tidak Berikan Statemen terkait Kasus Penembakan di Enarotali
pada tanggal
Sunday, 28 December 2014
KOTARAJA (KOTA JAYAPURA) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akhirnya memberikan alasannya kepada masyarakat Papua, mengapa dirinya tidak memberikan statement apapun di media terkait Kasus Enarotali Berdarah yang mereggut lima nyawa warga sipil pada 8 Desember 2014 lalu.
“Saya bukan tidak mau berkomentar soal Paniai tetapi saya tidak ingin gegabah dalam memberikan pernyataan media tanpa ada hasil penyelesaian kasus ini,” kata Joko Widodo di hadapan pendukung Bara-JP di GOR Waringin, Kotaraja, Papua, Sabtu (27/12).
Bagi Joko, kekerasan seperti ini bukanlah pertama kali di Papua karena sudah berulang kali terjadi. Itulah sebabnya pihaknya tidak ingin sekedar memberikan pernyataan di media tetapi tidak ada penyelesaian.
“Saya sudah membentuk tim-tim kecil yang mengumpulkan data kejadian tersebut. Tim-tim ini terdiri dari banyak kelompok sehingga data yang dikumpulkan juga merupakan data yang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Jokowi, panggilan akrab orang nomor satu di Indonesia ini.
Jokowi berharap, di kemudian hari tidak terjadi lagi kekerasan seperti ini di Papua. Berangkat dari rasa sayangnya pada rakyat Papua, Jokowi berharap dapat mengurai benang kusut kasus ini tanpa harus menjanjikan apa-apa pada Rakyat Papua karena akan menjadi beban baginya dalam menyelesaikan masalah Papua. [Jubi]
“Saya bukan tidak mau berkomentar soal Paniai tetapi saya tidak ingin gegabah dalam memberikan pernyataan media tanpa ada hasil penyelesaian kasus ini,” kata Joko Widodo di hadapan pendukung Bara-JP di GOR Waringin, Kotaraja, Papua, Sabtu (27/12).
Bagi Joko, kekerasan seperti ini bukanlah pertama kali di Papua karena sudah berulang kali terjadi. Itulah sebabnya pihaknya tidak ingin sekedar memberikan pernyataan di media tetapi tidak ada penyelesaian.
“Saya sudah membentuk tim-tim kecil yang mengumpulkan data kejadian tersebut. Tim-tim ini terdiri dari banyak kelompok sehingga data yang dikumpulkan juga merupakan data yang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Jokowi, panggilan akrab orang nomor satu di Indonesia ini.
Jokowi berharap, di kemudian hari tidak terjadi lagi kekerasan seperti ini di Papua. Berangkat dari rasa sayangnya pada rakyat Papua, Jokowi berharap dapat mengurai benang kusut kasus ini tanpa harus menjanjikan apa-apa pada Rakyat Papua karena akan menjadi beban baginya dalam menyelesaikan masalah Papua. [Jubi]