Warga PNG Minati Produk asal Papua pada Indonesian Product Exhibition (IPEX)
pada tanggal
Friday, 21 November 2014
VANIMO (SANDAUN) - Pemerintah Provinsi Papua menggelar pameran sejumlah produk lokal di Negara Papua Nugini. Pameran bertema Connecting Business Between the Two Countries digelar di halaman Konsulat RI Vanimo, Papua Nugini.
Sebanyak tujuh perusahaan lokal hadir dalam pameran itu. Produk lokal yang dihadirkan adalah produk lokal berbahan dasar buah merah. Dari bahan baku buah merah dapat disulap menjadi sabun, body lotion dan juga kembang gula dan beberapa produk seperti batik, asesoris, pakaian, perlengkapan nelayan hingga bahan dasar bangunan.
”Ada sekitar 300 warga Papua Nugini yang mengunjungi sejumlah stand perusahaan itu. Paling banyak diminati warga setempat adalah produk pakaian dan asesoris,” kata Juru bicara Konsulat RI di Vanimo, Allen Simarmata dalam pesan elektroniknya yang diterima Liputan6.com, Jumat (14/11/2014).
Pelaksana Fungsi Ekonomi Konsulat RI Vanimo Papua Nugini, Sahid Nurkarim mengungkapkan, Indonesian Product Exhibition (IPEX) akan diselenggarakan hingga esok hari. ”kami tak menargetkan omzet dalam kegiatan tersebut, sebab pameran yang disuguhkan sifatnya promosi agar produk lokal Papua dan juga produk daerah Indonesia lain dapat semakin dikenal,” jelasnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Papua, Septinus Hamadi menambahkan ke depan, pihaknya akan membuat pameran dengan melibatkan pengusaha kecil hingga menengah di Papua, agar lebih banyak mengenalkan produk lokal lainnya. Dirinya juga berjanji akan melangsungkan Christmas Bazaar yang setiap tahunnya dilaksanakan di pasar perbatasan, akan dipindah ke daerah Vanimo.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua, Adolof Alpius Asmuruf mengaku telah menjajaki sejumlah kerja sama dengan negara lain, salah satunya adalah Papua Nugini, diantaranya dengan membuka pasar tradisional dengan membuka perdagangan antar negara di Marketing Point yang terletak di Skouw-Wutung, Kota Jayapura.
“Salah satu jalur yang akan dibuka adalah Pelabuhan Kota Jayapura, agar dapat terkoneksi dengan perdagangan di Papua Nugini. Salah satunya adalah kapal-kapal dari Papua Nugini dapat membawa barang-barang sembako atau yang lainnya dari Papua ke tempat asalnya. Paling tidak ada peredaran uang Kina, sebagai mata uang Papua Nugini di Papua,” ungkapnya. [Liputan6]
Sebanyak tujuh perusahaan lokal hadir dalam pameran itu. Produk lokal yang dihadirkan adalah produk lokal berbahan dasar buah merah. Dari bahan baku buah merah dapat disulap menjadi sabun, body lotion dan juga kembang gula dan beberapa produk seperti batik, asesoris, pakaian, perlengkapan nelayan hingga bahan dasar bangunan.
”Ada sekitar 300 warga Papua Nugini yang mengunjungi sejumlah stand perusahaan itu. Paling banyak diminati warga setempat adalah produk pakaian dan asesoris,” kata Juru bicara Konsulat RI di Vanimo, Allen Simarmata dalam pesan elektroniknya yang diterima Liputan6.com, Jumat (14/11/2014).
Pelaksana Fungsi Ekonomi Konsulat RI Vanimo Papua Nugini, Sahid Nurkarim mengungkapkan, Indonesian Product Exhibition (IPEX) akan diselenggarakan hingga esok hari. ”kami tak menargetkan omzet dalam kegiatan tersebut, sebab pameran yang disuguhkan sifatnya promosi agar produk lokal Papua dan juga produk daerah Indonesia lain dapat semakin dikenal,” jelasnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Papua, Septinus Hamadi menambahkan ke depan, pihaknya akan membuat pameran dengan melibatkan pengusaha kecil hingga menengah di Papua, agar lebih banyak mengenalkan produk lokal lainnya. Dirinya juga berjanji akan melangsungkan Christmas Bazaar yang setiap tahunnya dilaksanakan di pasar perbatasan, akan dipindah ke daerah Vanimo.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua, Adolof Alpius Asmuruf mengaku telah menjajaki sejumlah kerja sama dengan negara lain, salah satunya adalah Papua Nugini, diantaranya dengan membuka pasar tradisional dengan membuka perdagangan antar negara di Marketing Point yang terletak di Skouw-Wutung, Kota Jayapura.
“Salah satu jalur yang akan dibuka adalah Pelabuhan Kota Jayapura, agar dapat terkoneksi dengan perdagangan di Papua Nugini. Salah satunya adalah kapal-kapal dari Papua Nugini dapat membawa barang-barang sembako atau yang lainnya dari Papua ke tempat asalnya. Paling tidak ada peredaran uang Kina, sebagai mata uang Papua Nugini di Papua,” ungkapnya. [Liputan6]