Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) dan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) Disinkronkan
pada tanggal
Monday 10 November 2014
JAKARTA - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) dan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) menyinkronkan program pola pelayanan kesehatan serta mengordinasikan pendanaan dan tugas serta program.
"Kita lakukan koordinasi serta singkrongkan menyangkut dengan pendanaan dan tugas-tugas UP4B serta membahas pelayanan kesehatan," kata Ketua Karian UP2KP, Esau Rumbiak saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu.
Pertemuan antara UP2KP dan UP4B berlangsung di Kantor Pusat UP4B di Jakarta pada Kamis, 6 November 2014.
Dalam pertemuan, kata Esau, pembicaraan dengan UP4B juga terkait dengan sarana dan prasarana. "Yang menjadi fokus pembicaraan adalah pelayanan kesehatan lebih khusus terkait pelayanan terbang, pelayanan terapung dan juga pelayanan kaki telanjang," ujarnya.
Ternyata, menurut dia, unit bentukan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga telah merencanakan program yang dibicarakan untuk diterapkan pada 2015 nanti.
Pembicaraan lain dalam pertemuan antara lain menyangkut para medis, para dokter yang berstatus petugas tidak tetap (PTT) yang selama ini bertugas di daerah pedalaman Papua.
"Terkait dokter PTT, lebih difokuskan ke jasa-jasa mereka, hak dan kewajiban, karena sampai saat ini terkait jasa dokter PTT belum disepakati," ujarnya.
Khusus untuk Papua, katanya, UP4B akan mengawali program pelayanan terbang, terapung dan kaki telanjang di 18 kabupaten di Papua dan Papua Barat. "Tidak menutup kemungkinan, UP4B akan menggandeng UP2KP untuk menjalankan pelayanan itu," ujarnya.
Papua Barat masuk dalam program tersebut karena wilayah kerjanya luas. "Papua Barat masuk juga karena wilayah pelayanan UP4B sampai ke sana," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan kehadiran UP2KP yang adalah perpanjangan tangan dari gubernur Papua, Lukas Enembe khususnya di bidang kesehatan, UP2KP dapat melanjutkan program pelayanan terbang, terapung dan kaki telanjang bersama UP4B pada 2015 nanti. [Antara]
"Kita lakukan koordinasi serta singkrongkan menyangkut dengan pendanaan dan tugas-tugas UP4B serta membahas pelayanan kesehatan," kata Ketua Karian UP2KP, Esau Rumbiak saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu.
Pertemuan antara UP2KP dan UP4B berlangsung di Kantor Pusat UP4B di Jakarta pada Kamis, 6 November 2014.
Dalam pertemuan, kata Esau, pembicaraan dengan UP4B juga terkait dengan sarana dan prasarana. "Yang menjadi fokus pembicaraan adalah pelayanan kesehatan lebih khusus terkait pelayanan terbang, pelayanan terapung dan juga pelayanan kaki telanjang," ujarnya.
Ternyata, menurut dia, unit bentukan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga telah merencanakan program yang dibicarakan untuk diterapkan pada 2015 nanti.
Pembicaraan lain dalam pertemuan antara lain menyangkut para medis, para dokter yang berstatus petugas tidak tetap (PTT) yang selama ini bertugas di daerah pedalaman Papua.
"Terkait dokter PTT, lebih difokuskan ke jasa-jasa mereka, hak dan kewajiban, karena sampai saat ini terkait jasa dokter PTT belum disepakati," ujarnya.
Khusus untuk Papua, katanya, UP4B akan mengawali program pelayanan terbang, terapung dan kaki telanjang di 18 kabupaten di Papua dan Papua Barat. "Tidak menutup kemungkinan, UP4B akan menggandeng UP2KP untuk menjalankan pelayanan itu," ujarnya.
Papua Barat masuk dalam program tersebut karena wilayah kerjanya luas. "Papua Barat masuk juga karena wilayah pelayanan UP4B sampai ke sana," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan kehadiran UP2KP yang adalah perpanjangan tangan dari gubernur Papua, Lukas Enembe khususnya di bidang kesehatan, UP2KP dapat melanjutkan program pelayanan terbang, terapung dan kaki telanjang bersama UP4B pada 2015 nanti. [Antara]