Tuntur Kenaikan Tarif, Pengemudi Angkot di Jayapura gelar Aksi Mogok Massal
pada tanggal
Thursday, 20 November 2014
KOTA JAYAPURA - Para pengemudi angkutan kota di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu, menggelar aksi mogok massal yang bertujuan mendesak pemerintah menyesuaikan tarif pascakenaikan harga solar dan bensin bersubsidi.
Aksi mogok itu digelar oleh para sopir angkutan kota jurusan Abe-Entrop, Abe-Kotaraja, Abe-Waena, dan angkutan antarkota Abe-Sentani.
Akibat aksi itu para pengguna angkutan terlantar di pinggir jalan, namun relatif tidak berlangsung lama karena Pemerintah Kota dan Kabupaten Jayapura yang dibantu Polri dan TNI menyediakan sejumlah bis dan truk.
Ipul, salah satu sopir angkot jurusan Abe-Waena mengatakan pemogokan bertujuan mendesak penyesuaian tarif angkutan pascakenaikan harga BBM.
Jika penyesuaian tarif angkot sudah diberlakukan dan sesuai dengan jarak tempuh, sudah pasti pihaknya kembali melayani para penumpang.
"Kami hanya ingin pihak terkait, bergerak cepat untuk sesuaikan tarif angkot, karena BBM khsususnya bensin sudah naik menjadi Rp8.500/liter sejak 18 November," katanya.
Kadis Perhubungan Kota Jayapura Elby Uneputty yang dihubungi Antara mengatakan sedang menghitung tarif dasar angkot di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Papua.
"Kami, saat ini sedang rapat menghitung jarak tempuh angkot sesuai dengan jalur angkutannya. Mungkin bisa sampai sore atau malam, karena kami berkomitmen harus selesai hari ini agar tidak terjadi aksi mogok yang lama oleh supir angkot di kota ini," katanya.
Elby juga menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkam 10 bis milik Pemkot Jayapura, tiga bis Damri dan sejumlah truk milik TNI dan Polri.
"Personel saya juga sudah menyebar di sejumlah titik untuk memantau dan melancarkan arus lalu lintas penumpang dengan dibantu TNI dan Polri," katanya.
Sementara itu, Ny. Arie Paramitha salah satu penumpang Abe-Sentani mengeluhkan para sopir angkot yang mogok, sehingga ia terlantar di pinggir jalan.
"Seharusnya para sopir tetap melayani dulu hingga ada penetapan tarif yang sesuai dengan jurusan angkutan, tapi ini mereka langsung mogok," katanya. [Antara]
Aksi mogok itu digelar oleh para sopir angkutan kota jurusan Abe-Entrop, Abe-Kotaraja, Abe-Waena, dan angkutan antarkota Abe-Sentani.
Akibat aksi itu para pengguna angkutan terlantar di pinggir jalan, namun relatif tidak berlangsung lama karena Pemerintah Kota dan Kabupaten Jayapura yang dibantu Polri dan TNI menyediakan sejumlah bis dan truk.
Ipul, salah satu sopir angkot jurusan Abe-Waena mengatakan pemogokan bertujuan mendesak penyesuaian tarif angkutan pascakenaikan harga BBM.
Jika penyesuaian tarif angkot sudah diberlakukan dan sesuai dengan jarak tempuh, sudah pasti pihaknya kembali melayani para penumpang.
"Kami hanya ingin pihak terkait, bergerak cepat untuk sesuaikan tarif angkot, karena BBM khsususnya bensin sudah naik menjadi Rp8.500/liter sejak 18 November," katanya.
Kadis Perhubungan Kota Jayapura Elby Uneputty yang dihubungi Antara mengatakan sedang menghitung tarif dasar angkot di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Papua.
"Kami, saat ini sedang rapat menghitung jarak tempuh angkot sesuai dengan jalur angkutannya. Mungkin bisa sampai sore atau malam, karena kami berkomitmen harus selesai hari ini agar tidak terjadi aksi mogok yang lama oleh supir angkot di kota ini," katanya.
Elby juga menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkam 10 bis milik Pemkot Jayapura, tiga bis Damri dan sejumlah truk milik TNI dan Polri.
"Personel saya juga sudah menyebar di sejumlah titik untuk memantau dan melancarkan arus lalu lintas penumpang dengan dibantu TNI dan Polri," katanya.
Sementara itu, Ny. Arie Paramitha salah satu penumpang Abe-Sentani mengeluhkan para sopir angkot yang mogok, sehingga ia terlantar di pinggir jalan.
"Seharusnya para sopir tetap melayani dulu hingga ada penetapan tarif yang sesuai dengan jurusan angkutan, tapi ini mereka langsung mogok," katanya. [Antara]