Tukang Ojek di Kota Timika Diminta Berhati-Hati
pada tanggal
Monday, 10 November 2014
TIMIKA (MIMIKA) - Kepolisian Resor Mimika, Provinsi Papua, mengimbau para tukang ojek di wilayah itu agar berhati-hati beroperasi pada malam hari menyusul ditemukannya jenazah seorang tukang ojek bernama Abdul Rokob (24) di lokasi galian C Jalan Hasanuddin-Irigasi, Timika, Selasa pagi.
"Warga yang berprofesi sebagai tukang ojek harus hati-hati dalam mengantar penumpang terutama pada malam hari. Saat mengantar penumpang, harus tahu kondisi di lokasi yang akan dituju, apakah di situ aman atau tidak," kata Waka Polres Mimika, Komisaris Polisi Wirasto Adi Nugroho di Timika, Selasa.
Abdul Rokob, warga yang bermukim di Jalan Pendidikan Timika, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan tubuh penuh luka akibat sabetan senjata tajam pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIT.
Penemuan jenazah Abdul Rokob atas laporan warga ke Pos Polisi Pasar Sentral Timika. Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan visum.
Dari pengakuan keluarga korban, Abdul Rokob biasanya mangkal dengan rekan-rekannya sesama tukang ojek di depan Toko Tops Jalan Yos Sudarso Timika.
Jenazah korban rencananya sudah dibawa ke kampung halamannya di Lamongan, Jawa Timur menggunakan penerbangan Sriwijaya Air dari Timika pada Selasa petang.
Terkait kasus tersebut, polisi terus mencari petunjuk maupun saksi-saksi yang mengetahui keberadaan korban terakhir kalinya guna menyingkap siapa pelaku yang menganiaya korban hingga tewas.
Ketua Panguyuban Lamongan di Timika, Sumadi mendesak polisi segera menangkap pelaku pembunuhan warganya itu.
Sumadi mengatakan selama ini sudah banyak warga asal Jawa yang tewas dibunuh di Timika, namun banyak diantara kasus pembunuhan itu tidak terungkap pelakunya.
"Sudah berkali-kali kami datang ke DPRD Mimika tapi hasilnya tidak maksimal. Coba kalau masyarakat lain yang jadi korban, polisi sangat cepat menangkap pelakunya," ujar Sumadi mengeritik kinerja Kepolisian setempat.
Korban diketahui baru satu tahun menetap di Timika bersama keluarganya. Pada Senin (3/11) siang, korban pergi dari rumah untuk mencari penumpang ojek. Namun hingga malam hari korban belum juga kembali ke rumah.
Pihak keluarga mengaku sudah berupaya mengontak hand phone korban, namun hand phone korban dalam keadaan tidak aktif. [Antara]
"Warga yang berprofesi sebagai tukang ojek harus hati-hati dalam mengantar penumpang terutama pada malam hari. Saat mengantar penumpang, harus tahu kondisi di lokasi yang akan dituju, apakah di situ aman atau tidak," kata Waka Polres Mimika, Komisaris Polisi Wirasto Adi Nugroho di Timika, Selasa.
Abdul Rokob, warga yang bermukim di Jalan Pendidikan Timika, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan tubuh penuh luka akibat sabetan senjata tajam pada Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIT.
Penemuan jenazah Abdul Rokob atas laporan warga ke Pos Polisi Pasar Sentral Timika. Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan visum.
Dari pengakuan keluarga korban, Abdul Rokob biasanya mangkal dengan rekan-rekannya sesama tukang ojek di depan Toko Tops Jalan Yos Sudarso Timika.
Jenazah korban rencananya sudah dibawa ke kampung halamannya di Lamongan, Jawa Timur menggunakan penerbangan Sriwijaya Air dari Timika pada Selasa petang.
Terkait kasus tersebut, polisi terus mencari petunjuk maupun saksi-saksi yang mengetahui keberadaan korban terakhir kalinya guna menyingkap siapa pelaku yang menganiaya korban hingga tewas.
Ketua Panguyuban Lamongan di Timika, Sumadi mendesak polisi segera menangkap pelaku pembunuhan warganya itu.
Sumadi mengatakan selama ini sudah banyak warga asal Jawa yang tewas dibunuh di Timika, namun banyak diantara kasus pembunuhan itu tidak terungkap pelakunya.
"Sudah berkali-kali kami datang ke DPRD Mimika tapi hasilnya tidak maksimal. Coba kalau masyarakat lain yang jadi korban, polisi sangat cepat menangkap pelakunya," ujar Sumadi mengeritik kinerja Kepolisian setempat.
Korban diketahui baru satu tahun menetap di Timika bersama keluarganya. Pada Senin (3/11) siang, korban pergi dari rumah untuk mencari penumpang ojek. Namun hingga malam hari korban belum juga kembali ke rumah.
Pihak keluarga mengaku sudah berupaya mengontak hand phone korban, namun hand phone korban dalam keadaan tidak aktif. [Antara]