Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) di Papua Butuh Alutsista Canggih
pada tanggal
Monday, 10 November 2014
KOTA JAYAPURA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) di wilayah Papua membutuhkan alutsista canggih dalam mengawal perairan Papua yang berbatasan dengan negara-negara Pasifik. Kebutuhan alutsista canggih ini guna mendukung program kemaritiman dari Presiden Joko Widodo.
“TNI–AL sangat siap mendukung program kemaritiman Indonesia, hanya saja untuk mengawal perairan wilayah Papua yang sangat luas dibutuhkan Alutsista dengan peralatan canggih,” kata Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Marsetio saat melakukan kunjungan di Markas Lantamal X Jayapura, Jumat (7/11/).
Kedatangan jenderal berpangkat Bintang Empat itu, disambut langsung Danlantamal X Jayapura, Brigjen TNI Marinir Gatot Suproto langsung mengunjungi pelabuhan Dermaga milik Lantamal.
Kasal mengungkapkan, dalam waktu dekat segera dibangun dermaga TNI-AL di Jayapura yang berada di Pantai Hamadi, tempat dimana pasukan Sekutu pimpinan Mac. Cartur yang mendarat pada perang dunia ke-II lalu, menjadi tempat berlabuhnya Armada kapal TNI –AL di Jayapura.
“Kita tadi sudah lihat di dermaga Pantai Hamadi Lantamal X Jayapura ini dibangun dermaga yang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal TNI-AL yang panjangnya 40 meter. Dermaga ini dipasang CCTV untuk monitor perkembangan situasi maritim dan memonitor kapal-kapal yang masuk ke wilayah perairan Jayapura,” ujar Marsetio.
Kasal lebih jauh mengatakan, dalam rangka pengambangan maritim Indonesia pihaknya menjadikan 3 Kawasan Armada Indonesia yakni Armada Maritim kawasan timur, Armada maritim kawasan tengah dan Armada maritim kawasan barat. Untuk armada kawasan timur ditempatkan di Sorong.
“Sorong salah satu jantungnya wilayah Timur Indoensia dan Papua. Ini merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari NKRI. Tanpa Papua Indonesia tidak lengkap,” tandas dia.
Kunjungan kerja KASAL, Laksamana TNI Marsetio di wilayah Papua selama dua hari dalam rangka meninjau persiapan Lantamal XI di Mareuke dan Lantamal X di Jayapura terkait pelaksanaan tugas Lantamal menyangkut operasi maritim.
“Saya datang untuk melihat persipan Lantamal X Jayapura dan Lantamal XI Merauke menjadi Markas Operasi Maritim. Apa hambatan yang terjadi perlu kita ketahui sehingga dapat ditindaklanjuti,” katanya.
“Kita sekarang persiapkan dermaga kapal TNI-AL, sehingga tidak lagi menompang di dermaga pelabuhan umum. Jika Dermaga sudah selesai dibangun, kita akan menempatkan Alutsista untuk mendukung operasi Lantamal dalam menjaga kemaritiman kita di wilayah Timur Indonesia,” tambahnya.
Dalam kunjungan di Merauke, KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio berkesempatan memberikan kuliah umum di Universitas Musamus, terkait dengan bagaimana komponen bangsa membangun kemajemukan Indonesia. Dan suatu waktu KASAL juga berharap akan bisa memberikan kuliah umum di Universitas Cenderawasih Jayapura. [BintangPapua]
“TNI–AL sangat siap mendukung program kemaritiman Indonesia, hanya saja untuk mengawal perairan wilayah Papua yang sangat luas dibutuhkan Alutsista dengan peralatan canggih,” kata Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Marsetio saat melakukan kunjungan di Markas Lantamal X Jayapura, Jumat (7/11/).
Kedatangan jenderal berpangkat Bintang Empat itu, disambut langsung Danlantamal X Jayapura, Brigjen TNI Marinir Gatot Suproto langsung mengunjungi pelabuhan Dermaga milik Lantamal.
Kasal mengungkapkan, dalam waktu dekat segera dibangun dermaga TNI-AL di Jayapura yang berada di Pantai Hamadi, tempat dimana pasukan Sekutu pimpinan Mac. Cartur yang mendarat pada perang dunia ke-II lalu, menjadi tempat berlabuhnya Armada kapal TNI –AL di Jayapura.
“Kita tadi sudah lihat di dermaga Pantai Hamadi Lantamal X Jayapura ini dibangun dermaga yang menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal TNI-AL yang panjangnya 40 meter. Dermaga ini dipasang CCTV untuk monitor perkembangan situasi maritim dan memonitor kapal-kapal yang masuk ke wilayah perairan Jayapura,” ujar Marsetio.
Kasal lebih jauh mengatakan, dalam rangka pengambangan maritim Indonesia pihaknya menjadikan 3 Kawasan Armada Indonesia yakni Armada Maritim kawasan timur, Armada maritim kawasan tengah dan Armada maritim kawasan barat. Untuk armada kawasan timur ditempatkan di Sorong.
“Sorong salah satu jantungnya wilayah Timur Indoensia dan Papua. Ini merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari NKRI. Tanpa Papua Indonesia tidak lengkap,” tandas dia.
Kunjungan kerja KASAL, Laksamana TNI Marsetio di wilayah Papua selama dua hari dalam rangka meninjau persiapan Lantamal XI di Mareuke dan Lantamal X di Jayapura terkait pelaksanaan tugas Lantamal menyangkut operasi maritim.
“Saya datang untuk melihat persipan Lantamal X Jayapura dan Lantamal XI Merauke menjadi Markas Operasi Maritim. Apa hambatan yang terjadi perlu kita ketahui sehingga dapat ditindaklanjuti,” katanya.
“Kita sekarang persiapkan dermaga kapal TNI-AL, sehingga tidak lagi menompang di dermaga pelabuhan umum. Jika Dermaga sudah selesai dibangun, kita akan menempatkan Alutsista untuk mendukung operasi Lantamal dalam menjaga kemaritiman kita di wilayah Timur Indonesia,” tambahnya.
Dalam kunjungan di Merauke, KASAL Laksamana TNI Dr. Marsetio berkesempatan memberikan kuliah umum di Universitas Musamus, terkait dengan bagaimana komponen bangsa membangun kemajemukan Indonesia. Dan suatu waktu KASAL juga berharap akan bisa memberikan kuliah umum di Universitas Cenderawasih Jayapura. [BintangPapua]