Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) akan Buka Koperasi Sembako
pada tanggal
Monday, 10 November 2014
KOTA JAYAPURA - Sebuah koperasi yang akan menyediakan sembilang bahan pokok (Sembako), sekaligus hasil karya dari mama-mama, bakal dibuka di pasar sementara mama-mama Papua, tepatnya di gedung eks Bikda Provinsi Papua, jalan Percetakan Jayapura. Demikian hal tersebut terungkap dalam rapat antara pengurus Solidaritas pedagang asli Papua (Solpap), yang dilaksanakan di Sekretariat Solpap, Sabtu (8/11), akhir pekan kemarin.
Dalam rapat tersebut disepakati jika koperasi yang akan dibuka tersebut, akan dikelola oleh mama-mama Papua sendiri, mereka akan menjual, mereka juga akan mencatat, sekaligus belajar ara-cara manejemen koperasi, sehingga koperasi yang didirikan ini, akan memberikan nilai ekonomi bagi mama-mama pedagang asli Papua ini.
Sekretaris solpap Robert Jitmau,SH, kepada Cenderawasih Pos mengatakan, pihaknya memanfaatkan tenaga dari mama-mama Papua, agar mereka diberdayakan bagaimana mengelola sebuah koperasi, sementara pihaknya hanya sebatas memberi pendampingan saja.
“Banyak koperasi yang menjamur di Kota Jayapura, namun lebih banyak bukan orang asli Papua yang kelola, lebih banyak saudara-suadara kita dari nusantara, sementara koperasi Solpap ini, akan dikelola oleh mama-mama pedagang asli Papua sendiri,”tukasnya.
Kata Rojit sapaan akrabnya,modal yang dimanfaatkan untuk mendatangkan barang dagangan dari kioperasi ini, juga merupakan hasil swayda dari mama-mama Papua sendiri, yang kemudian dimanfaatkan lagi, sehingga mendatangkan modal lagi, bagi perkembangan usaha dari koperasi ini ke depan.
“Kita harapkan mama-mama yang mengelola koperasi ke depan, melalui modal di koperasi ini, bisa ditopang untuk mendirikan usaha mereka lagi, seperti membuka kios atau lainnya, sehingga ada peningkatakan usaha maupun ekonomi dari mereka,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Robert Jitmau, juga mendesak kepada pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Dinas perhubungan, agar memberikan bantuan truk agar membantu mengantar jempur mama-mama Papua, pasalnya truk yang merupakan bantuan dari pemerintah zaman Gubernur Papua Barnabas Suebu, Tahun 2010, hanya satu unit, dan kondisinya juga sudah mulai rusak,disatu sisi jumlah dari mama-mama Papua yang menjual di pasar sementara makin hari makin bertambah.
“Jika program untuk mendatangkan truk ke Papua, kami harapkan satu truk bisa diberikan kepada mama-mama papua,”harapnya. [CenderawasihPos]
Dalam rapat tersebut disepakati jika koperasi yang akan dibuka tersebut, akan dikelola oleh mama-mama Papua sendiri, mereka akan menjual, mereka juga akan mencatat, sekaligus belajar ara-cara manejemen koperasi, sehingga koperasi yang didirikan ini, akan memberikan nilai ekonomi bagi mama-mama pedagang asli Papua ini.
Sekretaris solpap Robert Jitmau,SH, kepada Cenderawasih Pos mengatakan, pihaknya memanfaatkan tenaga dari mama-mama Papua, agar mereka diberdayakan bagaimana mengelola sebuah koperasi, sementara pihaknya hanya sebatas memberi pendampingan saja.
“Banyak koperasi yang menjamur di Kota Jayapura, namun lebih banyak bukan orang asli Papua yang kelola, lebih banyak saudara-suadara kita dari nusantara, sementara koperasi Solpap ini, akan dikelola oleh mama-mama pedagang asli Papua sendiri,”tukasnya.
Kata Rojit sapaan akrabnya,modal yang dimanfaatkan untuk mendatangkan barang dagangan dari kioperasi ini, juga merupakan hasil swayda dari mama-mama Papua sendiri, yang kemudian dimanfaatkan lagi, sehingga mendatangkan modal lagi, bagi perkembangan usaha dari koperasi ini ke depan.
“Kita harapkan mama-mama yang mengelola koperasi ke depan, melalui modal di koperasi ini, bisa ditopang untuk mendirikan usaha mereka lagi, seperti membuka kios atau lainnya, sehingga ada peningkatakan usaha maupun ekonomi dari mereka,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Robert Jitmau, juga mendesak kepada pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Dinas perhubungan, agar memberikan bantuan truk agar membantu mengantar jempur mama-mama Papua, pasalnya truk yang merupakan bantuan dari pemerintah zaman Gubernur Papua Barnabas Suebu, Tahun 2010, hanya satu unit, dan kondisinya juga sudah mulai rusak,disatu sisi jumlah dari mama-mama Papua yang menjual di pasar sementara makin hari makin bertambah.
“Jika program untuk mendatangkan truk ke Papua, kami harapkan satu truk bisa diberikan kepada mama-mama papua,”harapnya. [CenderawasihPos]