SMK Pertambangan Hermon Timika Terima Bantuan Praktek Dunia Industri
pada tanggal
Tuesday, 18 November 2014
Kepala SMK Pertambangan Hermon Timika, Yulian Solossa,S.Sos.M.Si saat di temui Salam Papua, Sabtu (15/11) di ruang kerjanya mengakui jika beberapa waktu lalu pihaknya telah mendapatkan bantuan alat praktek dari Dudi, yang selama ini memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk menerima siswa PSG.
“Bantuan ini berasal dari dua, Dudi yaitu Ekplorasi dan United Tracktor (UT). Sementara bantuan dari Rimba Papua Hotel (RPH) dalam proses pengurusan perijinan untuk bisa dibawa keluar dari area PTFI, mengingat alat-alat ini harus melewati jalur PTFI,” katanya.
Kata dia, meski telah menerima bantuan alat praktek, namun pihak sekolah belum memiliki ruangan bengkel praktek sendiri. Sehingga, alat praktek masih diletakan di depan kelas.
“Kami berharap kalau ruangan diatas sudah selesai, maka alat berat yang ringan masuk di kelas. Sementara yang berat mungkin harus ada bengkel sendiri, dan masukan alat yang beratnya sekitar 2 Ton lebih ini membutuhkan bantuan dari angkutan lain. Untuk peralatan yang lain sudah di bongkar dan dipakai untuk keperluan praktek. Alat praktek yang belum dipakai yang diberikan oleh UT berupa satu unit Mobil. Kendala karena belum punya bengkel, kami masih berpikir bagaimana membangun bengkel,”ungkap Yulian.
Menurut dia, selama ini kerjasama antara Dudi dan seklah kejuruan terjalin dengan baik.
“Sejauh ini kerja sama antara Dudi dan sekolah-sekolah kejuruan sangat terlihat dan cukup baik. Dimana setiap siswa SMK memasuki masa PSG, pihak Dudi dengan cepat tanggap dan yang terpenting ada surat masuk sehingga siswa bisa melaksanakan PSG dan saat pelaksaan presentase laporan, pihak Dudi tetap mengikutinya,” jelasnya.
Dia berharap, dengan adanya bantuang praktek tersebut dapat memacu semangat belajar siswa.
“Dengan adanya bantuan alat praktek dari Dudi, kedepan anak-anak ini akan memacu pada unit produksinya, sehingga kita juga berpikir bagaimana membuka bengkel, sehingga anak-anak ini fokus untuk unit produksi mereka masing-masing,” katanya. [SalamPapua]