Proyek Jalan di Kabupaten Mimika Capai 80 Persen
pada tanggal
Friday, 21 November 2014
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga DPU Kabupaten Mimika, Awaludin Sully saat ditemui Timika eXpress di Kantor Sentra Pemerintahan SP 3, Kamis (20/11).
“Progress pembangunan jalan baik di dalam maupun di luar Kota Timika yang dikerjakan sudah hampir rampung,” jelasnya.
Disebutkan lokasi proyek pembangunan jalan, mulai dari daerah Kwamki Narama tersebar di beberapa titik, yakni dari gapura luar menuju Jalur Sosial, di depan SD Inpres Kwamki Narama menuju ke jalan poros Kwamki Narama, dan di depan Kantor Distrik Kwamki Narama.
Selain itu, ada juga pengerjaan di Jalan Mambruk 1 dan 2, jalan menuju Timika Jaya SP 2 atau Kantor BLK,” ujarnya.
Sementara itu, untuk jalan poros kabupaten sampai saat ini progress pengerjaannya baru 60 persen hanya untuk penimbunan saja ditahun ini.
Rencana pengaspalannya dipastikan pada tahun anggaran 2015 mendatang,” jelasnya.
“Untuk jalan di sekitar Timika seperti di SP 1 di sekitar Stadion Wania Imipi telah selesai ditimbun dan tinggal menunggu pengerjaan pengaspalan.
Untuk lainnya seperti Jalan Mente di daerah Sempan, Jalan Hironimus Taime, dan lainnya juga telah mencapai sekitar 80 persen karena pengerjaan jalan sistim cor tailing,” serunya.
Lanjutnya, selain proyek jalan, DPU juga sedang melakukan pembangunan jembatan, baik jembatan besar maupun kecil dalam Kota Timika hingga ke luar kota.
Pembangunan jembatan, lanjut Sully menggunakan konstruksi beton dan telah terealisasi sekitar 50 persen.
“Untuk pembangunan jembatan telah dilakukan pembangunannya di beberapa titik, seperti jembatan di Jalan Bougenville, Jalan Pisang SP 2, SP 3, GSI Kilometer 8, SP 6 Naena Muktipura, SP 7 Mulia Kencana. Ini masing-masing 1 jembatan,” jelasnya.
Sedangkan proyek jembatan lainnya, yakni 3 buah jembatan di Kwamki Narama, 2 jembatan di Iwaka.
“Ini realisasinya masih sekitar 50 persen sebab pola pengerjaannya berbeda dengan jalan,” tambahnya.
Menurutnya, lambatnya proses pembangunan jembatan berkaitan langsung dengan aktivitas masyarakat dan arus lalu lintas sehingga harus mempertimbangkan kondisi di lapangan.
Lanjut Sully, untuk pengerjaan jalan dapat dikata tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat.
Faktor cuaca juga sangat menentukan sebab berpengaruh pada kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Satu hal penting dalam pengerjaan jembatan yaitu umur rencana beton. Sesuai yang diizinkan yaitu 28 hari. Jadi, selama belum mencapai waktu tersebut maka jembatan tersebut belum boleh dilewati oleh apapun,” terangnya.
Papar Sylly, semua proyek pengerjaan jalan maupun jembatan menggunakan anggaran APBD tahun 2014, namun tidak disebutkan total besaran biayanya.
Mengingat tahun anggaran akan berakhir sementara progress pekerjaan belum maksimal, maka pihaknya mengimbau kepada pihak kontraktor ataupun konsultan agar dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
Konsekuensi penambahan tenaga kerja dan waktu kerja, termasuk distribusi material yang tidak boleh terputus adalah solusi, dan hal ini telah disampaikan kepada mereka,” jelas Sully.
“Mudah-mudahan jika cuaca mendukung, akhir bulan Desember nanti semuanya bisa rampung,” pungkasnya. [TimikaExpress]