Persipura Jayapura Belum Kembali ke Papua
pada tanggal
Monday, 10 November 2014
KOTA JAYAPURA - Tim Persipura baik pemain, pelatih dan sejumlah pengurus belum kembali ke markasnya di Kota Jayapura, Provinsi Papua, setelah melakoni laga final Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Jakabaring, Pelembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (7/11) malam.
"Sabtu pagi kemarin tim Persipura tiba di Jakarta dan memilih istirahat sejenak sebelum kembali ke Jayapura," kata Juru bicara Persipura Jayapura Rocky Bebena, ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Minggu.
Ia mengatakan, tim "Mutiara Hitam" masih berada di Jakarta hingga Senin (10/11), untuk selanjutnya bertolak di Jayapura.
Usai laga final yang dimenangkan oleh tim "Maung Bandung" dengan skor 5-3 lewat drama adu pinalti, Ketua Umum Persipura dan jajaran pengurus serta pelatih memilih untuk langsung kembali ke Jakarta.
"Para pemain kan butuh istirahat. Mungkin mereka juga butuh `refreshing` dengan keluarga atau hal lainnya. Yang pastinya tanggal 10 besok tim sudah kembali ke Jayapura dan langsung libur," katanya.
Menurut Rocky yang juga mantan wartawan harian lokal di Kota Jayapura itu, setiba di Ibu Kota Provinsi Papua barulah jajaran pengurus tim serta manajer lakukan pertemuan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Termasuk, apakah akan dilakukan ibadah syukuran atau hal lainnya. "Kalau ibadah atau hal lainnya setiba di Jayapura belum diputuskan. Tapi secepatnya kami akan sampaikan," katanya.
Mengenai kegagalan pinalti Nelson Alom sehingga membuat Persipura gagal mempertahankan mahkota juara Liga Super Indonesia (LSI) edisi sebelumnya, Rocky mengatakan hal itu merupakan keputusan penting saat di lapangan dan sudah menjadi keputusan bersama.
Kalah atau menang, itu merupakan keputusan yang telah dibuat bersama. "Ini juga bisa menjadi pengalaman buat kita, buat Nelson, dan ini akan menjadikan kita lebih kuat dan sabar," katanya.
Baginya, kalah-menang dalam suatu pertandingan itu adalah hal yang wajar, karena timnya selama laga final tersebut telah menunjukkan kemampuan, kekompakan, kreativitas dan skil yang bagus, bahwa tidak mudah mengalahkan juara bertahan.
"Paling tidak kita telah menujukkan bahwa inilah Persipura. Tidak mudah untuk mengalahkannya," katanya.
Persipura Jayapura gagal mempertahankan juara setelah laga final LSI di Jakabaring, dikalahkan oleh Persib Bandung lewat drama adu penalti 5-3, setelah diwaktu normal bermain imbang 2-2. [Antara]
"Sabtu pagi kemarin tim Persipura tiba di Jakarta dan memilih istirahat sejenak sebelum kembali ke Jayapura," kata Juru bicara Persipura Jayapura Rocky Bebena, ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Minggu.
Ia mengatakan, tim "Mutiara Hitam" masih berada di Jakarta hingga Senin (10/11), untuk selanjutnya bertolak di Jayapura.
Usai laga final yang dimenangkan oleh tim "Maung Bandung" dengan skor 5-3 lewat drama adu pinalti, Ketua Umum Persipura dan jajaran pengurus serta pelatih memilih untuk langsung kembali ke Jakarta.
"Para pemain kan butuh istirahat. Mungkin mereka juga butuh `refreshing` dengan keluarga atau hal lainnya. Yang pastinya tanggal 10 besok tim sudah kembali ke Jayapura dan langsung libur," katanya.
Menurut Rocky yang juga mantan wartawan harian lokal di Kota Jayapura itu, setiba di Ibu Kota Provinsi Papua barulah jajaran pengurus tim serta manajer lakukan pertemuan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Termasuk, apakah akan dilakukan ibadah syukuran atau hal lainnya. "Kalau ibadah atau hal lainnya setiba di Jayapura belum diputuskan. Tapi secepatnya kami akan sampaikan," katanya.
Mengenai kegagalan pinalti Nelson Alom sehingga membuat Persipura gagal mempertahankan mahkota juara Liga Super Indonesia (LSI) edisi sebelumnya, Rocky mengatakan hal itu merupakan keputusan penting saat di lapangan dan sudah menjadi keputusan bersama.
Kalah atau menang, itu merupakan keputusan yang telah dibuat bersama. "Ini juga bisa menjadi pengalaman buat kita, buat Nelson, dan ini akan menjadikan kita lebih kuat dan sabar," katanya.
Baginya, kalah-menang dalam suatu pertandingan itu adalah hal yang wajar, karena timnya selama laga final tersebut telah menunjukkan kemampuan, kekompakan, kreativitas dan skil yang bagus, bahwa tidak mudah mengalahkan juara bertahan.
"Paling tidak kita telah menujukkan bahwa inilah Persipura. Tidak mudah untuk mengalahkannya," katanya.
Persipura Jayapura gagal mempertahankan juara setelah laga final LSI di Jakabaring, dikalahkan oleh Persib Bandung lewat drama adu penalti 5-3, setelah diwaktu normal bermain imbang 2-2. [Antara]