Pemprov akan Ajak Perusahaan Asing untuk Bangun Smelter di Papua
pada tanggal
Tuesday, 18 November 2014
KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe mengungkapkan bahwa pemprov segera membangun smelter di Timika, tak jauh dari tambang Freeport dan bekerja sama dengan perusahaan swasta asal Amerika Serikat.
"Ada perusahaan AS yang mau investasi dan sudah saya ajak ke Timika untuk bangun smelter di Timika," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Pemprov Papua juga akan membangun pembangkit listrik, pabrik semen dan pabrik pupuk.
Meskipun pemerintah pusat mendukung pembangunan smelter di luar Papua, kami akan membangun pabrik itu dengan menggunakan dana sendiri.
Freport wajib menggunakan fasilitas milik kami guna meningkatkan pendapatan pemda dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," katanya kepada pers di Jayapura, Sabtu (15/11/2014).
Ia telah melakukan koordinasi dengan investor asal Amerika Serikat untuk pembangunan smelter itu. Pembangunannya bersamaan dengan pabrik semen, pembangkit listrik, dan pupuk.
Pembangunan ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Sebab saat ini APBD Papua lebih banyak dibelanjakan ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. "Sekitar 70% APBD dibelanjakan di kedua provinsi itu, jadi dananya hanya mampir di Papua," ujarnya.
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang yang melakuan kunjungan kerja untuk sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, telah bertemu dengan Presdir PT Freeport Indonesia dan gubernur Papua.
Oesman meminta agar Freeport bisa bekerja sama dengan Pemprov untuk segera membangun smelter. "Hasil kunjungan ke Freeport dan pertemuan dengan gubernur, saya simpulkan smelter harus tetap dibangun di Papua, jangan di tempat lain," ujarnya.
Menurut dia, lebih bagus pembangunannya kerja sama pemprov, bersamaan dengan pabrik semen dan pupuk. Dana otsus pemprov bisa buat modal kerja sama itu," jelasnya. [Antara]
"Ada perusahaan AS yang mau investasi dan sudah saya ajak ke Timika untuk bangun smelter di Timika," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Pemprov Papua juga akan membangun pembangkit listrik, pabrik semen dan pabrik pupuk.
Meskipun pemerintah pusat mendukung pembangunan smelter di luar Papua, kami akan membangun pabrik itu dengan menggunakan dana sendiri.
Freport wajib menggunakan fasilitas milik kami guna meningkatkan pendapatan pemda dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," katanya kepada pers di Jayapura, Sabtu (15/11/2014).
Ia telah melakukan koordinasi dengan investor asal Amerika Serikat untuk pembangunan smelter itu. Pembangunannya bersamaan dengan pabrik semen, pembangkit listrik, dan pupuk.
Pembangunan ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Sebab saat ini APBD Papua lebih banyak dibelanjakan ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. "Sekitar 70% APBD dibelanjakan di kedua provinsi itu, jadi dananya hanya mampir di Papua," ujarnya.
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang yang melakuan kunjungan kerja untuk sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, telah bertemu dengan Presdir PT Freeport Indonesia dan gubernur Papua.
Oesman meminta agar Freeport bisa bekerja sama dengan Pemprov untuk segera membangun smelter. "Hasil kunjungan ke Freeport dan pertemuan dengan gubernur, saya simpulkan smelter harus tetap dibangun di Papua, jangan di tempat lain," ujarnya.
Menurut dia, lebih bagus pembangunannya kerja sama pemprov, bersamaan dengan pabrik semen dan pupuk. Dana otsus pemprov bisa buat modal kerja sama itu," jelasnya. [Antara]