Pembangunan 54 Rumah Sosial Pemda Tolikara Telan 19 Miliar Lebih
pada tanggal
Tuesday, 18 November 2014
KARUBAGA (TOLIKARA) - Pembangunan 54 rumah sosial bantuan dari Kementrian Sosial dan APBD Pemda Tolikara tahun 2014 yang menelan biaya sebesar Rp 19 miliar lebih sudah 50 persen. Rumah tersebut dibangun di lima distrik yakni Distrik Karubaga, Distrik Nelawi, Distrik Kwari, Distrik Geya dan Distrik Wenam. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tolikara, Labansi SE saat memantau pembangunan rumah tersebut di Distrik Karubaga, 12 Nopember 2014.
Dikatakan, sesuai pendataan yang dilakukan tim pendataan penanggulangan bencana Tolikara menunjukan 443 lebih unit rumah warga yang terbakar saat konflik beberapa tahun lalu.
“Guna merehabilitasi rumah–rumah warga tersebut Pemda Tolikara sudah menyiapkan anggaran tahun 2014 sebesar Rp 19 miliar lebih ditambah dengan bantuan kemensos pusat tahun 2014, hingga sampai saat ini pembangunannya sudah mencapai 50 persen diperkirakan akhir Desember atau awal Januari sudah selesai,”ujarnya.
Diakuinya, untuk pembangunan rumah membutuhkan biaya yang sangat besar, pasalnya 99 persen bahan bangunan didatangkan dari Jayapura. Selain biaya yang besar, juga membutuhkan waktu mobilisasi yang lama, terlebih saat ini kondisi jalan darat Wamena menuju Tolikara yang semakin parah.
“Dari daerah Poga hingga di Minagi memang rusak parah, apa lagi jika terjadi hujan deras situasi ini membuat kami sedikit lambat dari target,”jelasnya.
Sementara itu pelaksana lapangan CV.Graha Anda Lucia Astri mengaku kesulitan tranportasi untuk penyiapan bahan.
“Bahan bangunan dari Jayapura ke Wamena, selain itu jalan darat Wamena menuju Tolikara di daerah poga kondisinya rusak parah mengakibatkan pengangkutan bahan bangunan sedikit terhambat hingga pembangunan ini di targetkan selesai awal bulan November, tetapi bisa molor pada akhir bulan Desember atau awal bulan Januari 2015,”tandasnya. [Worldpapuanews]
Dikatakan, sesuai pendataan yang dilakukan tim pendataan penanggulangan bencana Tolikara menunjukan 443 lebih unit rumah warga yang terbakar saat konflik beberapa tahun lalu.
“Guna merehabilitasi rumah–rumah warga tersebut Pemda Tolikara sudah menyiapkan anggaran tahun 2014 sebesar Rp 19 miliar lebih ditambah dengan bantuan kemensos pusat tahun 2014, hingga sampai saat ini pembangunannya sudah mencapai 50 persen diperkirakan akhir Desember atau awal Januari sudah selesai,”ujarnya.
Diakuinya, untuk pembangunan rumah membutuhkan biaya yang sangat besar, pasalnya 99 persen bahan bangunan didatangkan dari Jayapura. Selain biaya yang besar, juga membutuhkan waktu mobilisasi yang lama, terlebih saat ini kondisi jalan darat Wamena menuju Tolikara yang semakin parah.
“Dari daerah Poga hingga di Minagi memang rusak parah, apa lagi jika terjadi hujan deras situasi ini membuat kami sedikit lambat dari target,”jelasnya.
Sementara itu pelaksana lapangan CV.Graha Anda Lucia Astri mengaku kesulitan tranportasi untuk penyiapan bahan.
“Bahan bangunan dari Jayapura ke Wamena, selain itu jalan darat Wamena menuju Tolikara di daerah poga kondisinya rusak parah mengakibatkan pengangkutan bahan bangunan sedikit terhambat hingga pembangunan ini di targetkan selesai awal bulan November, tetapi bisa molor pada akhir bulan Desember atau awal bulan Januari 2015,”tandasnya. [Worldpapuanews]