Jokowi Minta Natal Nasional akan Dilaksanakan pada 27 Desember 2014 Berlangsung Sederhana
pada tanggal
Saturday, 29 November 2014
SENTANI (JAYAPURA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Porf. Yohanna Yembise, Kamis (27/11) kemarin pagi, melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Jayapura. Kedatangan Prof. Yohanna Yembise disambut Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si, di Lapangan Hollandia Drome, Lanud Jayapura.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si, memberikan ucapan selamat datang dengan menjabat tangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohanna Yembise. Dimana, dalam penyambutan ini Bupati Mathius didampingi Danlanud Jayapura, Kolonel Pnb. I Made Susila A, SH., S.IP.
Usai penyambutan dan peninjauan lokasi Ibadah Perayaan Natal Nasional di Lapangan Hollandia Drome-Lanud Jayapura, Menteri Yohanna diajak mengunjungi Kantor Bupati Jayapura dan berakhir pada sebuah acara bersama unsur perempuan di Gedung Serba Guna (GSG) Thabita.
Bupati Mathius mengatakan, bahwa kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohanna Yembise untuk mengecek lokasi di Kabupaten Jayapura untuk pelaksanaan perayaan Natal Nasional yang akan digelar di Provinsi Papua pada tanggal 27 Desember 2014 mendatang.
“Jadi, kedatangan menteri ke Kabupaten Jayapura adalah untuk mengecek lokasi pelaksanaan perayaan Natal Nasional di Provinsi Papua. Dimana, sesuai rencana semua pejabat baik presiden hingga menteri akan datang ke Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura serta tinggal di hotel Travellers ini, supaya dekat dengan lokasi pelaksanaan perayaan Natal Nasional yang akan diselenggarakan di Lapangan Hollandia Drome-Lanud Jayapura,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati Mathius mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menyiapkan diri dengan baik untuk menyambut perayaan Natal Nasional di tahun 2014 ini guna tetap menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan.
“Saya imbau kepada seluruh masyarakat umumnya di Provinsi Papua dan khususnya di Kabupaten Jayapura, agar kita dapat menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut pelaksanaan perayaan Natal Nasional Tahun 2014 di Provinsi Papua untuk selalu menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan Kota Sentani. Tetapi, lebih dari itu kita harus menjaga hati untuk menyambut dan juga merayakan Natal Nasional secara bersama di Bumi Kenambai Umbai,” imbaunya.
Sementara itu ditempat yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohanna Yembise mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat bangga dengan kunjungannya ke Kabupaten Jayapura, karena diatas tanah ini akan menjadi saksi bagi seluruh rakyat Papua untuk merayakan Natal Nasional bersama Presiden Jokowi dan juga sekaligus kunjungan pertamanya pasca dilantik sebagai Presiden RI ke-7.
“Saya akan sampaikan kunjungan saya ini kepada pak presiden bahwa Papua umumnya dan Kabupaten Jayapura khususnya sudah siap untuk melaksanakan Natal Nasional bersama Tahun 2014 di Papua. Selain itu, saya selaku menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kedepannya juga akan memberikan perhatian serius bagi kaum perempuan dan anak-anak di Papua dalam,” katanya.
Perayaan Natal Nasional 2014 dipastikan akan berlangsung di Papua dan akan dilaksanakan pada 27 Desember 2014. Ketua Panitia Natal Nasional 2014 sekaligus juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menyampaikan pesan dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan perayaan tersebut dilakukan secara sederhana.
“Jokowi mau perayaan Natal yang sederhana, tidak boleh terlalu megah, tapi kita membuat suatu yang berkesan karena ada banyak tamu dari luar yang datang,” ungkapnya saat memberikan arahan pada acara Rapat Panitia Natal Nasional di Gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Papua pada Kamis (27/11) malam.
Panitia nasional, kata Yambise, telah membuat rapat 2 kali dan ssudah ada beberapa pihak yang menyampaikan perhatiannya, salah satunya ada dari satu media luar negeri yang mau meliput ini karena ini baru pertama kali di Indonesia perayaan natal di Papua dan mereka mau melihat dunia juga menyaksikan Natal ini, biarkan lilin-lilin ini menyala dan dunia pada hari itu menonton perayaan natal di Papua.
Ia juga mengaku dirinya sudah mendapat informasi bahwa kemungkinan besar duta-duta besar akan hadir semua. “Jadi kami sudah buat undangan tinggal dibagikan untuk mengantisipasi karena pasti mereka sudah memesan tiket perjalanan mereka ke negara masing-masing untuk merayakan natal, dan kami berusaha kirim surat ahgar mereka membatalkan perjalanan mereka ke luar negeri dan bersama Presiden dan masyarakat di Papua serta Indonesia merayakan Natal,” tutur Yambise.
Diungkapkannya juga, jika Istri-istri kabinet mungkin akan hadir, duta besar dengan istri, semua Gubernur di Indonesia kami undang. Bahkan di Bali ada dua Bupati bersedia mau datang dan meminta ijin kalau bisa mereka juga masukkan satu hiasan Bali di panggung untuk menunjukkan kebinekaan indonesia.
Selain itu ada satu kelompok muslim di Jakarta yang minta supaya pada saat Presiden turun di Papua mereka menyambut dengan cara muslim untuk mengantar.
Melihat hal tersebut, Yambise menyampaikan agar perayaan Natal Nasional 2014 ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Papua karena akan banyak tamu yang datang, dan bukan tidak mungkin perhatian dunia akan tertuju pada Papua.
“Akan ada peristiwa besar terjadi di Papua pada tanggal 27 Desember itu, kita orang papua sendiri harus siap untuk menyambut peristiwa Natal karena baru pertama terjadi di Papua. Kemungkinan besar tahun berikutnya akan diselenggarakan di Sumatera, atau Manado, dan kalau tidak salah akan ke Nias,” ucapnya.
Jadi, kata Yambise, pada perayaan natal Nasional 2014 nanti, akan ada lilin Natal yang akan di oper ke Menteri Hukum dan HAM supaya Natal tahun depan dilaksanakan di Nias.
Bercerita mengenai tradisi peryaaan Natal Nasional, Yambise mengaku awalnya ia tidak tahu kalau ada kegiatan Natal Nasional karena selama ini diadakan di Jakarta, tapi menurut orang yang terlimbat langsung, acara ini sudah berjalan 36 tahun tapi selalu di Jakarta, mulai dari jaman Presiden Soeharto.
“Untuk menentukan tanggal 27 adalah keputusan antar Soeharto dan Ibu Tien, sehingga selalu dilaksanakan di Jakarta,” ucapnya.
Tanggal 7 Juli, Yambise mengaku dirinya dipanggil oleh Andi Wijayanto, Sekretaris Kabinet dan mengatakan Ibu Yohana ditunjuk oleh Presiden sebagai Ketua Natal nasional. “jadi saya termasuk kaget juga karena ini pengalaman pertama sebagai panitia yang sifatnya nasional,” akunya.
Setelah dicek, memang Presiden pernah bertemu dengan masyarakat (Papua) dan ada yang menginginkan Presiden untuk Natal bersama di Papua. Akhirnya Presiden menetapkan Natal ini akan dilaksanakan di Papua, dan itu membuat kaget orang di Jakarta karena mereka juga sudah membentuk panitia satu di Jakarta yang dipimpin oleh Menteri Hukum dan HAM, dan mereka sudah jalan dua bulan sebelumnya dan tiba-tiba presiden menunjuk kepanitaan baru.
Tahun lalu, beber Yambise, ketua panitia Bert kambuaya yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, jadi ada nuansa lingkungan pada saat perayaan yang dipadu dengan pagelaran seni. Dan sekarang yang ditunjuk Menteri pemberdayaan perempuan dan pelindungan Anak, jadi kita harus kompak untuk memunculkan nuansa perempuan dan anak dalam nuansa natal kali ini.
“Karena ini tugas dari perempuan-perempuan ini cukup berat bagimana bekerja dengan panitia daerah agar acaranya bisa dikemas dalam sebuah drama perempuan dan anak dan damai natal yang menyatukan kita dalam keluarga, tapi itu hanya ide saja,” ucapnya.
Sementara itu Gubernur Papua Lukas Enembe selaku Ketua Panitia Natal Nasional Daerah menyatakan keinginannya agar perayaan natal tersebut meski berskala nasional tapi akan tetap menggunakan tradisi seperti yang biasa dilakukan di Papua.
Selain itu ia pun meminta agar Presiden tidak hanya satu hari berada di Papua, ia menginginkan agar Jokowi bisa tinggal di Papua paling sedikit selama dua hari untuk bisa sedikit mengenal Papua lebih jauh lagi. [BintangPapua]
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si, memberikan ucapan selamat datang dengan menjabat tangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohanna Yembise. Dimana, dalam penyambutan ini Bupati Mathius didampingi Danlanud Jayapura, Kolonel Pnb. I Made Susila A, SH., S.IP.
Usai penyambutan dan peninjauan lokasi Ibadah Perayaan Natal Nasional di Lapangan Hollandia Drome-Lanud Jayapura, Menteri Yohanna diajak mengunjungi Kantor Bupati Jayapura dan berakhir pada sebuah acara bersama unsur perempuan di Gedung Serba Guna (GSG) Thabita.
Bupati Mathius mengatakan, bahwa kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohanna Yembise untuk mengecek lokasi di Kabupaten Jayapura untuk pelaksanaan perayaan Natal Nasional yang akan digelar di Provinsi Papua pada tanggal 27 Desember 2014 mendatang.
“Jadi, kedatangan menteri ke Kabupaten Jayapura adalah untuk mengecek lokasi pelaksanaan perayaan Natal Nasional di Provinsi Papua. Dimana, sesuai rencana semua pejabat baik presiden hingga menteri akan datang ke Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura serta tinggal di hotel Travellers ini, supaya dekat dengan lokasi pelaksanaan perayaan Natal Nasional yang akan diselenggarakan di Lapangan Hollandia Drome-Lanud Jayapura,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati Mathius mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menyiapkan diri dengan baik untuk menyambut perayaan Natal Nasional di tahun 2014 ini guna tetap menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan.
“Saya imbau kepada seluruh masyarakat umumnya di Provinsi Papua dan khususnya di Kabupaten Jayapura, agar kita dapat menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut pelaksanaan perayaan Natal Nasional Tahun 2014 di Provinsi Papua untuk selalu menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan Kota Sentani. Tetapi, lebih dari itu kita harus menjaga hati untuk menyambut dan juga merayakan Natal Nasional secara bersama di Bumi Kenambai Umbai,” imbaunya.
Sementara itu ditempat yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Yohanna Yembise mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat bangga dengan kunjungannya ke Kabupaten Jayapura, karena diatas tanah ini akan menjadi saksi bagi seluruh rakyat Papua untuk merayakan Natal Nasional bersama Presiden Jokowi dan juga sekaligus kunjungan pertamanya pasca dilantik sebagai Presiden RI ke-7.
“Saya akan sampaikan kunjungan saya ini kepada pak presiden bahwa Papua umumnya dan Kabupaten Jayapura khususnya sudah siap untuk melaksanakan Natal Nasional bersama Tahun 2014 di Papua. Selain itu, saya selaku menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kedepannya juga akan memberikan perhatian serius bagi kaum perempuan dan anak-anak di Papua dalam,” katanya.
Perayaan Natal Nasional 2014 dipastikan akan berlangsung di Papua dan akan dilaksanakan pada 27 Desember 2014. Ketua Panitia Natal Nasional 2014 sekaligus juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menyampaikan pesan dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan perayaan tersebut dilakukan secara sederhana.
“Jokowi mau perayaan Natal yang sederhana, tidak boleh terlalu megah, tapi kita membuat suatu yang berkesan karena ada banyak tamu dari luar yang datang,” ungkapnya saat memberikan arahan pada acara Rapat Panitia Natal Nasional di Gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Papua pada Kamis (27/11) malam.
Panitia nasional, kata Yambise, telah membuat rapat 2 kali dan ssudah ada beberapa pihak yang menyampaikan perhatiannya, salah satunya ada dari satu media luar negeri yang mau meliput ini karena ini baru pertama kali di Indonesia perayaan natal di Papua dan mereka mau melihat dunia juga menyaksikan Natal ini, biarkan lilin-lilin ini menyala dan dunia pada hari itu menonton perayaan natal di Papua.
Ia juga mengaku dirinya sudah mendapat informasi bahwa kemungkinan besar duta-duta besar akan hadir semua. “Jadi kami sudah buat undangan tinggal dibagikan untuk mengantisipasi karena pasti mereka sudah memesan tiket perjalanan mereka ke negara masing-masing untuk merayakan natal, dan kami berusaha kirim surat ahgar mereka membatalkan perjalanan mereka ke luar negeri dan bersama Presiden dan masyarakat di Papua serta Indonesia merayakan Natal,” tutur Yambise.
Diungkapkannya juga, jika Istri-istri kabinet mungkin akan hadir, duta besar dengan istri, semua Gubernur di Indonesia kami undang. Bahkan di Bali ada dua Bupati bersedia mau datang dan meminta ijin kalau bisa mereka juga masukkan satu hiasan Bali di panggung untuk menunjukkan kebinekaan indonesia.
Selain itu ada satu kelompok muslim di Jakarta yang minta supaya pada saat Presiden turun di Papua mereka menyambut dengan cara muslim untuk mengantar.
Melihat hal tersebut, Yambise menyampaikan agar perayaan Natal Nasional 2014 ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Papua karena akan banyak tamu yang datang, dan bukan tidak mungkin perhatian dunia akan tertuju pada Papua.
“Akan ada peristiwa besar terjadi di Papua pada tanggal 27 Desember itu, kita orang papua sendiri harus siap untuk menyambut peristiwa Natal karena baru pertama terjadi di Papua. Kemungkinan besar tahun berikutnya akan diselenggarakan di Sumatera, atau Manado, dan kalau tidak salah akan ke Nias,” ucapnya.
Jadi, kata Yambise, pada perayaan natal Nasional 2014 nanti, akan ada lilin Natal yang akan di oper ke Menteri Hukum dan HAM supaya Natal tahun depan dilaksanakan di Nias.
Bercerita mengenai tradisi peryaaan Natal Nasional, Yambise mengaku awalnya ia tidak tahu kalau ada kegiatan Natal Nasional karena selama ini diadakan di Jakarta, tapi menurut orang yang terlimbat langsung, acara ini sudah berjalan 36 tahun tapi selalu di Jakarta, mulai dari jaman Presiden Soeharto.
“Untuk menentukan tanggal 27 adalah keputusan antar Soeharto dan Ibu Tien, sehingga selalu dilaksanakan di Jakarta,” ucapnya.
Tanggal 7 Juli, Yambise mengaku dirinya dipanggil oleh Andi Wijayanto, Sekretaris Kabinet dan mengatakan Ibu Yohana ditunjuk oleh Presiden sebagai Ketua Natal nasional. “jadi saya termasuk kaget juga karena ini pengalaman pertama sebagai panitia yang sifatnya nasional,” akunya.
Setelah dicek, memang Presiden pernah bertemu dengan masyarakat (Papua) dan ada yang menginginkan Presiden untuk Natal bersama di Papua. Akhirnya Presiden menetapkan Natal ini akan dilaksanakan di Papua, dan itu membuat kaget orang di Jakarta karena mereka juga sudah membentuk panitia satu di Jakarta yang dipimpin oleh Menteri Hukum dan HAM, dan mereka sudah jalan dua bulan sebelumnya dan tiba-tiba presiden menunjuk kepanitaan baru.
Tahun lalu, beber Yambise, ketua panitia Bert kambuaya yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, jadi ada nuansa lingkungan pada saat perayaan yang dipadu dengan pagelaran seni. Dan sekarang yang ditunjuk Menteri pemberdayaan perempuan dan pelindungan Anak, jadi kita harus kompak untuk memunculkan nuansa perempuan dan anak dalam nuansa natal kali ini.
“Karena ini tugas dari perempuan-perempuan ini cukup berat bagimana bekerja dengan panitia daerah agar acaranya bisa dikemas dalam sebuah drama perempuan dan anak dan damai natal yang menyatukan kita dalam keluarga, tapi itu hanya ide saja,” ucapnya.
Sementara itu Gubernur Papua Lukas Enembe selaku Ketua Panitia Natal Nasional Daerah menyatakan keinginannya agar perayaan natal tersebut meski berskala nasional tapi akan tetap menggunakan tradisi seperti yang biasa dilakukan di Papua.
Selain itu ia pun meminta agar Presiden tidak hanya satu hari berada di Papua, ia menginginkan agar Jokowi bisa tinggal di Papua paling sedikit selama dua hari untuk bisa sedikit mengenal Papua lebih jauh lagi. [BintangPapua]