Dewan Adat Biak Minta Pemerintah Bangun SPBU Khusus Nelayan untuk Warga Aimando dan Padaido
pada tanggal
Monday, 10 November 2014
BIAK (BIAK NUMFOR) - Tim Advokasi Dewan Adat Biak, Warner Baransano, meminta Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus untuk nelayan.
"Kehadiran SPBU khusus untuk para nelayan ini sangat dinantikan oleh para nelayan tradisional asli Papua," ujar Warner Baransano, di Biak, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa mayoritas penduduk di Biak Numfor bermukim di wilayah perairan di Distrik Aimando dan Padaido yang saat ini sangat kesulitan mendapatkan bahan bakar bersubsidi karena harus membeli eceran dengan harga tinggi.
Untuk keperluan mencari ikan dengan perahu jhonson, menurut Warner, para nelayan terpaksa memanfaatkan penjual bahan bakar di emperan jalan dengan harga melambung hingga Rp10.000 hingga Rp15.000 per liter.
"Aspirasi para nelayan yang disampaikan ke DPRD diharapkan dapat direalisasikan pemerintah, ya masalah penyiapan sarana pengisian bahan bakar umum menyangkut kepentingan publik," ujar Warner.
Menurut dia, dengan adanya SPBU khusus nelayan diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan para nelayan untuk memperoleh bahan bakar untuk keperluan menangkap ikan di perairan laut Biak dan sekitarnya.
Dewan Adat Biak, menurut Warner, akan mendorong pemkab, DPRD serta instansi terkait lainnya agar bisa mendorong terealisasinys kebutuhan nelayan tradisional yang dominan hidup di wilayah Kepulauan Aimando dan Padaido.
Nelayan lokal asli Papua yang beroperasi menangkap ikan di Perairan Padaido dan Aimando mencapai 1.000 kepala keluarga. [Antara]
"Kehadiran SPBU khusus untuk para nelayan ini sangat dinantikan oleh para nelayan tradisional asli Papua," ujar Warner Baransano, di Biak, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa mayoritas penduduk di Biak Numfor bermukim di wilayah perairan di Distrik Aimando dan Padaido yang saat ini sangat kesulitan mendapatkan bahan bakar bersubsidi karena harus membeli eceran dengan harga tinggi.
Untuk keperluan mencari ikan dengan perahu jhonson, menurut Warner, para nelayan terpaksa memanfaatkan penjual bahan bakar di emperan jalan dengan harga melambung hingga Rp10.000 hingga Rp15.000 per liter.
"Aspirasi para nelayan yang disampaikan ke DPRD diharapkan dapat direalisasikan pemerintah, ya masalah penyiapan sarana pengisian bahan bakar umum menyangkut kepentingan publik," ujar Warner.
Menurut dia, dengan adanya SPBU khusus nelayan diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan para nelayan untuk memperoleh bahan bakar untuk keperluan menangkap ikan di perairan laut Biak dan sekitarnya.
Dewan Adat Biak, menurut Warner, akan mendorong pemkab, DPRD serta instansi terkait lainnya agar bisa mendorong terealisasinys kebutuhan nelayan tradisional yang dominan hidup di wilayah Kepulauan Aimando dan Padaido.
Nelayan lokal asli Papua yang beroperasi menangkap ikan di Perairan Padaido dan Aimando mencapai 1.000 kepala keluarga. [Antara]