Badan Pengurus dan Musyawarah Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme – Kamoro (LPMAK) Lakukan Monitoring Program
pada tanggal
Tuesday, 18 November 2014
Monitoring akan berlangsung selama empat hari yang bertempat di dalam kota, pinggiran dan pedalaman nantinya. Hari pertama monitoring berlangsung di dalam Timika mulai dari dalam kota sampai pinggiran, yang di ikuti oleh pihak LPMAK mulai dari Sekretaris Eksekutif, EVIP PT-FI, Wase-wase program dan pihak LPMAK lainnya.
EVIP Local Development dan Human Right PT Freeport Indonesia, Lasmaydha Siregar, kepada Wartawan usai kegiatan monitoring di Gudang LPMAK SP 1, Senin (17/11), mengatakan hari ini kami sudah berkeliling-keliling melihat sebagian program LPMAK, dan apa yang kami lihat sungguh baik, sungguh menurut kami membanggakan.
Dikatakan, PT Freeport sudah berkomitmen untuk selalu membantu LPMAK melalui satu persennya, jadi hari ini hanya bagian dari proses untuk melihat apakah sudah berjalan dengan baik dan menurut pengamatan kami hari ini, semua ini sudah sesuai dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) dan project planningnya.
“Kedepan komitmen perusahaan terhadap pengembangan masyarakat melalui LPMAK, Freeport selalu berkomitmen melalui LPMAK untuk pengembangan masyarakat, dan itu sudah tertuang dalam satu persen komitmen kita dan itu tidak akan selesai tetapi terus menerus untuk pengembangan masyarat kami komitmen penuh,”ungkap Lasma.
Lanjut Lasma, meskipun ada goncangan baik di dalam maupun di luar PTFI, tetapi tidak mengganggu suntikan dana buat LPMAK. Saya rasa kalau suntikan dana pasti ada pengaruhnya, bukan berarti karena Freeport naik turun operasinya tidak ada tetap jalan sesuai satu persennnya. Nilai satu persennya dengan perubahan satu perusahaan tetapi komitmen tidak akan berubah, tetap pengembangan masyarakat.
“Kalau PT-FI sudah melakukan banyak hal, diluar perushaan lain. Hati Freeport tetap komitmen untuk pengembangan masyarakat, bisa lewatLPMAK bisa juga lewat Freeport langsung. Tentunya dirangkum bersama sejalan PT-FI tidak pernah kekurangan komitmen, hanya bagaimana kita memberikan program sesuai dengan kemampuan perusahaan dan sesuai dengan yang di inginkan masyarakat target kita,”tambah Lasma.
Badan Musyawarah unsure Perempuan Non 7 suku, Agustina Basikbasik menambahkan, LPMAK ini di dorong CSR itu program-program yang peduli kemasyarakatan itu kelihatannya cukup menonjol dan cukup besar termasuk yang kita lihat seperti asrama yang menampung anak-anak Daerah. Usaha-usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat, jadi rupanya LPMAK dengan didanai CSR perusahaan gaunnya tidak terdengar tetapi realisasinya terlihat dan dirasakan oleh masyarakat termasuk pelayanan kesehatan.
“Kami atas nama masyarakat memberikan apresiasai, disini saya kira ini harus diketahui oleh Pemerintah Daerah. Baik itu Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten maupun Provinsi bila perlu secara Nasional. Sehingga semua harus tau bahwa PT-FI hadir ini ada sesuatu yang positif yang sudah disumbangkan diberikan dan dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat pemilik yaitu tujuh suku lebih khusus dua suku besar Amungme dan Kamoro.”ungkap Agustina.
Harapan kami agar LPMAK maju terus, memang ada interfensi tetapi LPMAK sebagai sebuah lembaga pemilik ini maju terus. Kebenaran itu maju saja, bekerja untuk orang banyak itu satu berkat dan akan terus dipercaya oleh masyarakat.
Hari pertama monitoring tim berkunjung ke MPCC melihat sejauh mana pengerjaan fisik dan perkembangan pembelajaran anak-anak Amor yang dilatih untuk mencintai pelajaran, RSMM untuk melihat pengerjaan fisik dan perumahan Dokter, Asrama Solus Populi di SP 3, KSM Peternak Telur di SP 3, Grosir LPMAK dan berakhir di Gudang LPMAK SP 1. [SalamPapua]