Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika Lakukan Pendidikan dan Pelatihan Damkar
pada tanggal
Thursday, 20 November 2014
TIMIKA (MIMIKA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika menggelar pendidikan dan pelatihan untuk seluruh anggota pemadam kebakaran di Kantor Sentra Pemerintahan Kabupaten Mimika. Kegiatan ini dimulai, Selasa (18/11) hingga Sabtu (22/11) mendatang.
Kepala BPBD Mimika, Julianus Sasari, S.Sos mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari program dari instansi yang dipimpinnya. “Kegiatan hari ini merupakan bagian dari satu kegiatan dari tahun anggaran 2014, dimana selama dua minggu berturut-turut kami sudah melakukan sosialisasi tentang penanggulangan bencana di Gedung Eme Neme dan pendidikan dan pelatihan formal serta pertolongan dan pencegahan, yang dilaksanakan pada hari ini,” tutur Julianus kepada wartawan, Selasa (18/11).
Ia menegaskan, sebanyak 22 petugas yang ikut dalam kegiatan ini dilatih untuk mengingat kembali dasar-dasar pendidikan dan pelatihan yang dipelajari oleh seluruh staff BPBD yang bertugas pada bagian Pemadam Kebakaran.
“Selain menyegarkan dan mengingatkan mereka, pendidikan ini juga untuk memantapkan mereka dalam tupoksi tugas dan tanggung jawab pemadam kebakaran. Sekalipun mereka ini pernah juga ikut diklat di pusdiklat Pemprov DKI Jakarta. Ini adalah pemantapan dan menguji kembali kemampuan dan ketegasan mereka dalam melaksanakan tugas pemadam kebakaran ketika terjadi kebakara,” tuturnya.
Lanjut Julianus, narasumber yang memberikan materi diantaranya, Pengenalan Api dan Peralatan Pemadam Kebakaran, Sebab-sebab Terjadinya Kebakaran, Formasi Beregu, berasal dari BPBD Kabupaten Mimika, The Emergency Preparedness & Response (EP&R) PT Freeport Indonesia.
Dibeberkan pelatihan pemadam kebakaran ini juga akan dilakukan dengan praktek langsung di lapangan, sehingga ketika bencana terjadi, mereka dapat melaksanakan tugas mereka dengan sigap.
“Untuk hari ini dan besok, kegiatannya berupa teori. Hari Kamis, mereka akan ke Emergency Response di Kuala, trus hari Jumat kami akan latihan di sekitar kantor (Sentra Pemerintah-Red) ini,” jelasnya.
Ia mengharapkan, apa yang peserta terima dari pendidikan, pelatihan dan sosialisasi itu menjadi pegangan agar ketika terjadi suatu bencana maupun kebakaran, sudah mengerti dan paham tupoksinya, sehingga siap cepat dan tanggap. [SalamPapua]
Kepala BPBD Mimika, Julianus Sasari, S.Sos mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari program dari instansi yang dipimpinnya. “Kegiatan hari ini merupakan bagian dari satu kegiatan dari tahun anggaran 2014, dimana selama dua minggu berturut-turut kami sudah melakukan sosialisasi tentang penanggulangan bencana di Gedung Eme Neme dan pendidikan dan pelatihan formal serta pertolongan dan pencegahan, yang dilaksanakan pada hari ini,” tutur Julianus kepada wartawan, Selasa (18/11).
Ia menegaskan, sebanyak 22 petugas yang ikut dalam kegiatan ini dilatih untuk mengingat kembali dasar-dasar pendidikan dan pelatihan yang dipelajari oleh seluruh staff BPBD yang bertugas pada bagian Pemadam Kebakaran.
“Selain menyegarkan dan mengingatkan mereka, pendidikan ini juga untuk memantapkan mereka dalam tupoksi tugas dan tanggung jawab pemadam kebakaran. Sekalipun mereka ini pernah juga ikut diklat di pusdiklat Pemprov DKI Jakarta. Ini adalah pemantapan dan menguji kembali kemampuan dan ketegasan mereka dalam melaksanakan tugas pemadam kebakaran ketika terjadi kebakara,” tuturnya.
Lanjut Julianus, narasumber yang memberikan materi diantaranya, Pengenalan Api dan Peralatan Pemadam Kebakaran, Sebab-sebab Terjadinya Kebakaran, Formasi Beregu, berasal dari BPBD Kabupaten Mimika, The Emergency Preparedness & Response (EP&R) PT Freeport Indonesia.
Dibeberkan pelatihan pemadam kebakaran ini juga akan dilakukan dengan praktek langsung di lapangan, sehingga ketika bencana terjadi, mereka dapat melaksanakan tugas mereka dengan sigap.
“Untuk hari ini dan besok, kegiatannya berupa teori. Hari Kamis, mereka akan ke Emergency Response di Kuala, trus hari Jumat kami akan latihan di sekitar kantor (Sentra Pemerintah-Red) ini,” jelasnya.
Ia mengharapkan, apa yang peserta terima dari pendidikan, pelatihan dan sosialisasi itu menjadi pegangan agar ketika terjadi suatu bencana maupun kebakaran, sudah mengerti dan paham tupoksinya, sehingga siap cepat dan tanggap. [SalamPapua]