Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Dorong Mahasiswa Perangi Narkoba
pada tanggal
Saturday 15 November 2014
KOTA JAYAPURA - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua mendorong kalangan mahasiswa di Papua agar dapat berperan aktif memerangi penyalahgunaan Narkoba di Provinsi Papua, sebab sesuai data, penyalahgunaan narkoba sejak Tahun 2011 mencapai 16.750.000 orang dan diprediksi setiap tahun terus meningkat, bahkan tak menutup kemungkinan para mahasiswa sebagai generasi muda juga menjadi sasaran penyebaran Narkoba.
Hal tersebut terungkap dalam seminar peningkatan kapasitas pencegahan dan pemberantasan penggunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) pembentukan kader anti Narkoba di Lingkungan Perguruan Tinggi di Hotel Aston Jayapura, Jumat (14/11) kemarin.
"Dalam seminar tersebut, para mahasiswa yang berjumlah 50 orang berasal dari 10 pergurun tinggi di Kota Jayapura, di antaranya Universitas Cenderawasih, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Akper Marthen Indey, Politeknik Kesehatan, Stisipol Silas Papare, dan STIMIK 10 Nopember, STIKOM Muhamadiyah Jayapura, STIH Umel Mandiri Jayapura dan SATIN Al Fatah Jayapura, memanfaatkan kesempatan untuk mengetahui apa sebenarnya Narkoba, dampak negatif bagi penggunanya, serta bagaimana cara mengatasi penyebarannya, begitu juga soal aturan undang-undang di di Indonesia yang dinilai masih lemah dalam memberikan efek jerah dibanding negara Asia lainnya.
Begitu juga dengan perlunya dibangun panti rehabilitasi di Papua, serta bagimana penyebaran Narkoba dari PNG ke Papua, dan sebagainya,yang selanjutnya dijawab oleh pameteri dari pihak BNN, termasuk Direktur RSUD Abepura dr. Jhon Manansang.
Kepala BNNP Papua, Antonius Kadermanta, S.Sos, MM, M.Si, melalui Kepala Seksi Advokasi BNNP Papua Kasman, S.Pd , M.Pd, mengatakan, kegiatan ini merupakan strategi dalam rangka mensosialisasikan bahaya Narkoba bagi masyarakat Papua, artinya mahasiswa ini diharapkan ke depan sebagai panjang tangan dari BNNP, untuk bersama-sama memberantas peredaran Narkoba di Papua.
“Mereka ini ke depan akan menjadi kader untuk menyampaikan informasi lanjutan ke intitusi atau lingkungannya masing-masing terkait dengan bahaya Narkoba,”jelasnya.
Ia menambahkan, pencegahan penyalahgunaan Narkoba tidak bisa dilakukan oleh BNN sendiri. Dia berharap bantuan dari masyarakat agar kerja BNN bisa maksimal.Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang bersifat penolakan terhadap penyalahgunaan Narkoba sebaiknya digalakkan pada tataran generasi muda, termasuk juga kalangan mahasiswa.
"Sebagai tulang punggung penerus perjuangan bangsa, peran aktifnya sangat diperlukan. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba di Papua,” ungkapnya. [Antara]
Hal tersebut terungkap dalam seminar peningkatan kapasitas pencegahan dan pemberantasan penggunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) pembentukan kader anti Narkoba di Lingkungan Perguruan Tinggi di Hotel Aston Jayapura, Jumat (14/11) kemarin.
"Dalam seminar tersebut, para mahasiswa yang berjumlah 50 orang berasal dari 10 pergurun tinggi di Kota Jayapura, di antaranya Universitas Cenderawasih, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, Akper Marthen Indey, Politeknik Kesehatan, Stisipol Silas Papare, dan STIMIK 10 Nopember, STIKOM Muhamadiyah Jayapura, STIH Umel Mandiri Jayapura dan SATIN Al Fatah Jayapura, memanfaatkan kesempatan untuk mengetahui apa sebenarnya Narkoba, dampak negatif bagi penggunanya, serta bagaimana cara mengatasi penyebarannya, begitu juga soal aturan undang-undang di di Indonesia yang dinilai masih lemah dalam memberikan efek jerah dibanding negara Asia lainnya.
Begitu juga dengan perlunya dibangun panti rehabilitasi di Papua, serta bagimana penyebaran Narkoba dari PNG ke Papua, dan sebagainya,yang selanjutnya dijawab oleh pameteri dari pihak BNN, termasuk Direktur RSUD Abepura dr. Jhon Manansang.
Kepala BNNP Papua, Antonius Kadermanta, S.Sos, MM, M.Si, melalui Kepala Seksi Advokasi BNNP Papua Kasman, S.Pd , M.Pd, mengatakan, kegiatan ini merupakan strategi dalam rangka mensosialisasikan bahaya Narkoba bagi masyarakat Papua, artinya mahasiswa ini diharapkan ke depan sebagai panjang tangan dari BNNP, untuk bersama-sama memberantas peredaran Narkoba di Papua.
“Mereka ini ke depan akan menjadi kader untuk menyampaikan informasi lanjutan ke intitusi atau lingkungannya masing-masing terkait dengan bahaya Narkoba,”jelasnya.
Ia menambahkan, pencegahan penyalahgunaan Narkoba tidak bisa dilakukan oleh BNN sendiri. Dia berharap bantuan dari masyarakat agar kerja BNN bisa maksimal.Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang bersifat penolakan terhadap penyalahgunaan Narkoba sebaiknya digalakkan pada tataran generasi muda, termasuk juga kalangan mahasiswa.
"Sebagai tulang punggung penerus perjuangan bangsa, peran aktifnya sangat diperlukan. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba di Papua,” ungkapnya. [Antara]