Yan Mandenas Apresiasi Semangat Perjuangan Otsus Plus Lukas Enembe
pada tanggal
Sunday, 5 October 2014
KOTA JAYAPURA – Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua, Yan P Mandenas sangat memberikan apresiasi atas semangat dari pada Gubernur Provinsi Papua yang selama ini telah memperjuangkan Otsus Plus untuk kepentingan rakyat.
Namun dengan perjuangan itu tidak harus semata-mata harus lari maraton tapi sesuatu yang bekerja secara hati-hati dan harus memberikan argumentasi yang kuat serta memberikan dukungan semua pihak agar komunikasi dan pendekatan ke pemerintah pusat.
Semua stakeholder di Papua termasuk masyarakat Papua dapat menambah legitimasi dalam memperjuang kebijakan-kebijakan yang ditetapkan daerah melalui gubernur dan jajarannya untuk bisa gol di pusat.
“Ini yang terpenting, sehingga kalau kita maraton begini buntut kita tabrak aturan sehingga banyak yang rancu diawal kepemimpinan berjalan ini. Kami juga minta untuk tidak mendengarkan gubernur-gubernur kecil yang memberikan masukan sehingga menjebak beliau pada kepemimpinan yang ada, tapi dia harus membuka diri agar ada pikiran-pikiran nasional yang logis,” tekan Yan Mandenas.
Oleh karena itu, selama tahun berjalan ini, Gubernur Provinsi Papua masih bisa membenahi atas kekurangan yang ada sehingga tahun-tahun berikut akan lebih baik dari sekarang.
“Kalau tidak ada masukan dari kami yang selama ini dianggap kontra, padahal sebenarnya. Saya kontra apabila mendapat legitimasi rakyat dan tidak melibatkan rakyat di dalam itu, tapi kalau kepentingan pro rakyat pasti saya dukung karena segala sesuai akan lebih baik,” tuturnya.
Lebih jauh dijelaskan Yan Mandenas, bahwa Otsus ini adalah roh bagi masyarakat Papua dan Otsus lahir sejak kepemimpinan Gubernur Salossa.
“Terbentuknya Otsus ini karena ada desakan dan tekanan dari rakyat Papua bahkan ada korban rakyat dimana-mana. Otsus ini juga ada bukan karena pemerintah akan tetapi peranan rakyat, sehingga mau tidak mau kemana arah Otsus ini tetap melibatkan rakyat untuk terus melakukan komuniasi dengan pemerintah,” tutupnya.
Ketua Fraksi Pikiran Rakyat DPR Papua, Yan P Mandenas, S.Sos., M.Si ini, meminta kepada Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe untuk segera melakukan evaluasi Otonomi khusus selama kurang lebih 13 tahun berjalan.
Evaluasi itu menurut Yan Mandenas, diprioritaskan pada lima inti pembangunan tertinggal dalam semangat implementasi yang tertuang dalam semangat Otsus seperti, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan, infrastruktur, masalah ekonomi politik dan HAM.
“Sejak dilantiknya Gubernur Provinsi Papua Periode berjalan yang baru dibawah pimpinan Lukas Enembe, sebaiknya bukan draft Otsus Plus yang dipersiapkan lebih dulu, tapi dilakukan evaluasi sehingga hasil evaluasi itu bisa dituangkan dalam memperbaiki draft undang-undang Otsus yang sudah berlangsung 13 tahun,” kata Yan Mandenas kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu 1 Oktober kemarin.
Setelah dilakukan evaluasi barulah disusun draft RUU Otsus Plus yang didalamnya memuat beberapa hal, yang memang sangat kurang dan belum konsisten dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama, sehingga ketika Otsus Plus diterima dan diberlakukan maka Gubernur dibawah kepemimpinan Lukas enembe sudah punya kebijakan yang jelas untuk dia melangkah lebih baik kedepan.
Sebab menurutnya, kepemimpinan saat ini merupakan kepemimpinan Otsus sehingga semua harus bergerak dan semangat dalam Otsus. Namun untuk bergerak dalam semangat Otsus itu tidak bisa bergerak sesuai dengan kemauan dan kepentingan semata akan tetapi harus melihat kekurangan yang selama ini dilakukan oleh Gubernur sebelumnya dan melakukan lebih baik lagi guna mempersiapkan kepemimpinan lima tahun kedepan.
“Ini yang terpenting yang harus dilakukan oleh Gubernur saat ini. Kenapa demikian, karena saya pikir kalau Gubernur saat ini memimpin lalu perasaan masyarakat masih tetap saja, seperti kepemimpinan sebelumnya misalnya pendidikan tidak menjadi fokus perhatian bersama, melainkan menjadi kekurangan yang terus menerus dan tidak mampu dibenahi,” ujarnya.
Oleh karena itu, langkah baik yang dilakukan oleh Gubernur saat ini adalah melakukan evaluasi sehingga kebijakan jelas dan bisa mampu mendongkrak kinerja dalam mendukung suatu keberhasilan daripada otsus.
Berbicara soal dukungan terhadap pendidikan, Yan Mandenas menilai tidak berjalan maksimal bila hanya banyak melakukan pencintraan dibandingkan sesuatu target yang telah dipersiapkan.
“Daerah ini kan bertujuan untuk membangun Papua dan membangun masyarakat Papua dalam kepentingan jangka panjang, bukan kepentingan yang hanya bersifat sementara,” nilainya.
Dia menilai selama ini, bahwa dukungan pendidikan saat ini sangat minim di Papua, padahal Otsus di Papua hanya diutamakan bagaimana mendukung peningkatan dan pengembangan SDM secara baik sehingga Otsus berakhir maka SDM di Papua berjalan bagus.
“Bagaimana SDM mau berkembang, pendidikan saja tidak bisa berjalan dengan baik, seperti di daerah terpencil. Bahkan pendidikan UNCEN yang semata-mata Otsus itu lahir dari UNCEN, tapi masih banyak gedung yang tidak layak masih terus dipakai untuk dipergunakan. Hal-hal seperti ini, menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk terus membenahi dan menata mekanisme penggunaan dan pendistribusian dana Otsus agar bermanfaat dan tepat sasaran,” tekannya.
Mengenai Otsus Plus, lanjut Yan Mandenas, bagaimana kita mengembangkan kebijakan-kebijakan pembangunan dan kewenangan yang melekat pada pemerintah daerah.
Kewenangan ini yang perlu diatur secara baik supaya tidak berbenturan dengan aturan-aturan yang lebih tinggi.
“Hal seperti ini, kita lebih membuka diri untuk melibatkan semua pihak dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang berlangsung saat ini,” ujarnya. [BIN]
Namun dengan perjuangan itu tidak harus semata-mata harus lari maraton tapi sesuatu yang bekerja secara hati-hati dan harus memberikan argumentasi yang kuat serta memberikan dukungan semua pihak agar komunikasi dan pendekatan ke pemerintah pusat.
Semua stakeholder di Papua termasuk masyarakat Papua dapat menambah legitimasi dalam memperjuang kebijakan-kebijakan yang ditetapkan daerah melalui gubernur dan jajarannya untuk bisa gol di pusat.
“Ini yang terpenting, sehingga kalau kita maraton begini buntut kita tabrak aturan sehingga banyak yang rancu diawal kepemimpinan berjalan ini. Kami juga minta untuk tidak mendengarkan gubernur-gubernur kecil yang memberikan masukan sehingga menjebak beliau pada kepemimpinan yang ada, tapi dia harus membuka diri agar ada pikiran-pikiran nasional yang logis,” tekan Yan Mandenas.
Oleh karena itu, selama tahun berjalan ini, Gubernur Provinsi Papua masih bisa membenahi atas kekurangan yang ada sehingga tahun-tahun berikut akan lebih baik dari sekarang.
“Kalau tidak ada masukan dari kami yang selama ini dianggap kontra, padahal sebenarnya. Saya kontra apabila mendapat legitimasi rakyat dan tidak melibatkan rakyat di dalam itu, tapi kalau kepentingan pro rakyat pasti saya dukung karena segala sesuai akan lebih baik,” tuturnya.
Lebih jauh dijelaskan Yan Mandenas, bahwa Otsus ini adalah roh bagi masyarakat Papua dan Otsus lahir sejak kepemimpinan Gubernur Salossa.
“Terbentuknya Otsus ini karena ada desakan dan tekanan dari rakyat Papua bahkan ada korban rakyat dimana-mana. Otsus ini juga ada bukan karena pemerintah akan tetapi peranan rakyat, sehingga mau tidak mau kemana arah Otsus ini tetap melibatkan rakyat untuk terus melakukan komuniasi dengan pemerintah,” tutupnya.
Ketua Fraksi Pikiran Rakyat DPR Papua, Yan P Mandenas, S.Sos., M.Si ini, meminta kepada Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe untuk segera melakukan evaluasi Otonomi khusus selama kurang lebih 13 tahun berjalan.
Evaluasi itu menurut Yan Mandenas, diprioritaskan pada lima inti pembangunan tertinggal dalam semangat implementasi yang tertuang dalam semangat Otsus seperti, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan, infrastruktur, masalah ekonomi politik dan HAM.
“Sejak dilantiknya Gubernur Provinsi Papua Periode berjalan yang baru dibawah pimpinan Lukas Enembe, sebaiknya bukan draft Otsus Plus yang dipersiapkan lebih dulu, tapi dilakukan evaluasi sehingga hasil evaluasi itu bisa dituangkan dalam memperbaiki draft undang-undang Otsus yang sudah berlangsung 13 tahun,” kata Yan Mandenas kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu 1 Oktober kemarin.
Setelah dilakukan evaluasi barulah disusun draft RUU Otsus Plus yang didalamnya memuat beberapa hal, yang memang sangat kurang dan belum konsisten dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama, sehingga ketika Otsus Plus diterima dan diberlakukan maka Gubernur dibawah kepemimpinan Lukas enembe sudah punya kebijakan yang jelas untuk dia melangkah lebih baik kedepan.
Sebab menurutnya, kepemimpinan saat ini merupakan kepemimpinan Otsus sehingga semua harus bergerak dan semangat dalam Otsus. Namun untuk bergerak dalam semangat Otsus itu tidak bisa bergerak sesuai dengan kemauan dan kepentingan semata akan tetapi harus melihat kekurangan yang selama ini dilakukan oleh Gubernur sebelumnya dan melakukan lebih baik lagi guna mempersiapkan kepemimpinan lima tahun kedepan.
“Ini yang terpenting yang harus dilakukan oleh Gubernur saat ini. Kenapa demikian, karena saya pikir kalau Gubernur saat ini memimpin lalu perasaan masyarakat masih tetap saja, seperti kepemimpinan sebelumnya misalnya pendidikan tidak menjadi fokus perhatian bersama, melainkan menjadi kekurangan yang terus menerus dan tidak mampu dibenahi,” ujarnya.
Oleh karena itu, langkah baik yang dilakukan oleh Gubernur saat ini adalah melakukan evaluasi sehingga kebijakan jelas dan bisa mampu mendongkrak kinerja dalam mendukung suatu keberhasilan daripada otsus.
Berbicara soal dukungan terhadap pendidikan, Yan Mandenas menilai tidak berjalan maksimal bila hanya banyak melakukan pencintraan dibandingkan sesuatu target yang telah dipersiapkan.
“Daerah ini kan bertujuan untuk membangun Papua dan membangun masyarakat Papua dalam kepentingan jangka panjang, bukan kepentingan yang hanya bersifat sementara,” nilainya.
Dia menilai selama ini, bahwa dukungan pendidikan saat ini sangat minim di Papua, padahal Otsus di Papua hanya diutamakan bagaimana mendukung peningkatan dan pengembangan SDM secara baik sehingga Otsus berakhir maka SDM di Papua berjalan bagus.
“Bagaimana SDM mau berkembang, pendidikan saja tidak bisa berjalan dengan baik, seperti di daerah terpencil. Bahkan pendidikan UNCEN yang semata-mata Otsus itu lahir dari UNCEN, tapi masih banyak gedung yang tidak layak masih terus dipakai untuk dipergunakan. Hal-hal seperti ini, menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk terus membenahi dan menata mekanisme penggunaan dan pendistribusian dana Otsus agar bermanfaat dan tepat sasaran,” tekannya.
Mengenai Otsus Plus, lanjut Yan Mandenas, bagaimana kita mengembangkan kebijakan-kebijakan pembangunan dan kewenangan yang melekat pada pemerintah daerah.
Kewenangan ini yang perlu diatur secara baik supaya tidak berbenturan dengan aturan-aturan yang lebih tinggi.
“Hal seperti ini, kita lebih membuka diri untuk melibatkan semua pihak dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang berlangsung saat ini,” ujarnya. [BIN]