Semen Tonasa akan Bangun Pabrik di Sorong
pada tanggal
Sunday, 5 October 2014
PANGKEP (SULSEL) - Semen menjadi salah satu persoalan dalam hal pembangunan di Papua. Harga semen di Papua bisa mencapai Rp 1,2 juta. Ongkos transportasi menjadi salah satu penyebab melambung tingginya harga semen di Papua.
"Sistem distribusi di Papua memang sulit. Itu yang menjadi sebab mahalnya harga semen di Papua. Biayanya mencapai 15-17 %," aku Andi Unggul Attas kepada wartawan saat berkunjung ke pabrik Semen Tonasa, Pangkep, Sulsel tengah pekan lalu.
Karena itu, kata Attas, pihaknya berencana membangun pabrik semen di Sorong, Papua Barat. Anas mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan proses studi kelayakan. Dalam dua tahun ke depan diharapkan pabrik semen tersebut sudah bisa dibangun.
Attas menambahkan, sebenarnya di Sorong sudah ada packing plant. Tetapi pendirian packing plant tersebut belum banyak membantu menurunkan harga semen. Dari packing plant tersebut, semen harus diangkut lagi ke pedalaman menggunakan pesawat.
"Sebab lain adalah Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di Papua yang tidak efisien, tidak seperti di tempat lain. Karena itu pengiriman melalui laut juga tidak efisien," ujar Attas.
Attas menerangkan, kebutuhan semen di Papua mencapai sekitar 500 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu Semen Tonasa memasok sebanyak 300 ribu ton per tahun.
"Jika dibangun, biaya satu pabrik mencapai Rp 3 triliun," tandas Attas. [DTK]
"Sistem distribusi di Papua memang sulit. Itu yang menjadi sebab mahalnya harga semen di Papua. Biayanya mencapai 15-17 %," aku Andi Unggul Attas kepada wartawan saat berkunjung ke pabrik Semen Tonasa, Pangkep, Sulsel tengah pekan lalu.
Karena itu, kata Attas, pihaknya berencana membangun pabrik semen di Sorong, Papua Barat. Anas mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan proses studi kelayakan. Dalam dua tahun ke depan diharapkan pabrik semen tersebut sudah bisa dibangun.
Attas menambahkan, sebenarnya di Sorong sudah ada packing plant. Tetapi pendirian packing plant tersebut belum banyak membantu menurunkan harga semen. Dari packing plant tersebut, semen harus diangkut lagi ke pedalaman menggunakan pesawat.
"Sebab lain adalah Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di Papua yang tidak efisien, tidak seperti di tempat lain. Karena itu pengiriman melalui laut juga tidak efisien," ujar Attas.
Attas menerangkan, kebutuhan semen di Papua mencapai sekitar 500 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu Semen Tonasa memasok sebanyak 300 ribu ton per tahun.
"Jika dibangun, biaya satu pabrik mencapai Rp 3 triliun," tandas Attas. [DTK]