Ratusan Warga Korban Banjir di Mimika Tengah Memprihatinkan
pada tanggal
Sunday, 5 October 2014
TIMIKA (MIMIKA) – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Drs. Gerrit Koibur mengatakan, ratusan warga korban banjir di Distrik Mimika Tengah (Mimteng) saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.
Kata dia, yang paling dibutuhkan warga korban banjir saat ini adalah makanan, obat-obatan dan kelengkapan tidur.
“Kita sudah ada data lengkap terkait korban banjirnya dan jenis-jenis bantuan apa saja yang akan kita rencanakan untuk mereka. Korban banjir sendiri berdasarkan data yang tim peroleh di lapangan adalah berasal dari 2 kampung yaitu Kampung Mioko dan Kampung Aikawapuka. Jumlah warga yang mengungsi pastinya saya belum tau,” jelas Gerrit saat ditemui Salam Papua di ruang pertemuan Hotel Serayu, Kamis (2/10).
Ia menuturkan, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bancana Daerah, Dinas Kesehatan, dan beberapa dinas terkait lainnya telah memperoleh data yang valid setelah melakukan kunjungan langsung ke lapangan. Hasil kunjungan dan pengecekan langsung terkait dengan kebutuhan para korban banjir akan segera disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Mimika.
Gerrit menambahkan, rencana awal adalah bagaimana mempersiapkan bantuan untuk korban banjir. Namun masih menunggu petunjuk dari Bupati maupun Wakil Bupati Mimika. Termasuk wacana memindahkan atau merelokasi warga ketempat yang jauh lebih aman.
“Kalau untuk masalah perpindahan lokasi sejauh ini saya masih belum bisa memberikan komentar pasti karena segala wewenang itu ada di Bupati, tetapi terlepas dari pada itu kalau untuk lokasi yang sudah direncanakan oleh tim sih sudah ada hanya saja kita belum bisa sampaikan karena harus menunggu petunjuk bupati dulu,” ujarnya.
Gerrit berharap agar nantinya dengan laporan yang telah diajukan ke bupati dapat segera ditindaklanjuti, sehingga dengan petunjuk tersebut, tim yang berada di lapangan dapat segera mengambil langkah terbaik untuk menangani permasalahan tersebut.
Sebelumnya, tiga kampung di Distrik Mimika Tengah, yakni Mioko, Aikawapuka, dan Atuka terkena bencana banjir. Akibatnya masyarakat dari tiga kampung tersebut mengungsi di sejumlah lokasi, salah satunya adalah di pesisir pantai Atuka. Mereka mendirikan tenda-tenda dari terpal untuk melindungi diri dari panas dan hujan. Kebanyakan dari pengungsi adalah anak-anak balita dan usia sekolah serta ibu-ibu.
Mereka lebih memilih tinggal di pesisir pantai untuk sementara waktu karena masih ketakutan akan datangnya banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi.
Sebagian pengungsi mulai mengeluh karena anak-anak mulai terserang penyakit, seperti batuk, pilek dan juga diare. [SPC]
Kata dia, yang paling dibutuhkan warga korban banjir saat ini adalah makanan, obat-obatan dan kelengkapan tidur.
“Kita sudah ada data lengkap terkait korban banjirnya dan jenis-jenis bantuan apa saja yang akan kita rencanakan untuk mereka. Korban banjir sendiri berdasarkan data yang tim peroleh di lapangan adalah berasal dari 2 kampung yaitu Kampung Mioko dan Kampung Aikawapuka. Jumlah warga yang mengungsi pastinya saya belum tau,” jelas Gerrit saat ditemui Salam Papua di ruang pertemuan Hotel Serayu, Kamis (2/10).
Ia menuturkan, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bancana Daerah, Dinas Kesehatan, dan beberapa dinas terkait lainnya telah memperoleh data yang valid setelah melakukan kunjungan langsung ke lapangan. Hasil kunjungan dan pengecekan langsung terkait dengan kebutuhan para korban banjir akan segera disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Mimika.
Gerrit menambahkan, rencana awal adalah bagaimana mempersiapkan bantuan untuk korban banjir. Namun masih menunggu petunjuk dari Bupati maupun Wakil Bupati Mimika. Termasuk wacana memindahkan atau merelokasi warga ketempat yang jauh lebih aman.
“Kalau untuk masalah perpindahan lokasi sejauh ini saya masih belum bisa memberikan komentar pasti karena segala wewenang itu ada di Bupati, tetapi terlepas dari pada itu kalau untuk lokasi yang sudah direncanakan oleh tim sih sudah ada hanya saja kita belum bisa sampaikan karena harus menunggu petunjuk bupati dulu,” ujarnya.
Gerrit berharap agar nantinya dengan laporan yang telah diajukan ke bupati dapat segera ditindaklanjuti, sehingga dengan petunjuk tersebut, tim yang berada di lapangan dapat segera mengambil langkah terbaik untuk menangani permasalahan tersebut.
Sebelumnya, tiga kampung di Distrik Mimika Tengah, yakni Mioko, Aikawapuka, dan Atuka terkena bencana banjir. Akibatnya masyarakat dari tiga kampung tersebut mengungsi di sejumlah lokasi, salah satunya adalah di pesisir pantai Atuka. Mereka mendirikan tenda-tenda dari terpal untuk melindungi diri dari panas dan hujan. Kebanyakan dari pengungsi adalah anak-anak balita dan usia sekolah serta ibu-ibu.
Mereka lebih memilih tinggal di pesisir pantai untuk sementara waktu karena masih ketakutan akan datangnya banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi.
Sebagian pengungsi mulai mengeluh karena anak-anak mulai terserang penyakit, seperti batuk, pilek dan juga diare. [SPC]