Pemalangan Jalan Mile 72 di Tembagapura Masih Berlanjut
pada tanggal
Thursday, 2 October 2014
TIMIKA (MIMIKA) - Aksi massa seribuan pekerja di kawasan tambang PT Freeport Indonesia yang berlangsung di ruas jalan mile 72 Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, masih terus berlanjut, bahkan pendemo mendirikan tenda di tengah jalan utama menuju tambang.
"Kami sudah mendirikan tendah di tengah jalan yang berlokasi dikawasan Right Camp di Mile 72, sehingga akses jalan ke pabrik dan Grasberg terputus," kata Ray Ayorbaba selaku koordinator aksi, ketika dihubungi dari Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan, para pendemo yang seluruhnya pekerja tambang PT Freeport Indonesia sudah berkomitmen agar tidak melakukan aksi pengrusakan dan menjaga semua asset milik perusahaan.
Aksi tersebut dilakukan guna menuntut managemen PT Freeport Indonesia, terkait kecelakaan kerja yang menewaskan 44 orang pekerja.
Hingga saat ini tidak ada pimpinan yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan baik yang terjadi di Wanagon, Botomore, hingga Grasberg, kata Ayorbaba.
Pihak managemen Freeport pun belum mau bertemu dengan pendemo.
Sementara itu, juru bicara PT Freeport Indonesia Daisy dalam pesan singkat (SMS) yang diterima Antara, menyatakan penyesalannya terhadap aksi yang dilakukan para pekerja di Tembagapura itu.
"Saat ini managemen PT Freeport sedang melakukan dialog dengan para pekerja untuk mencari tahu inti permasalahan dan penyelesaiannya," kata Daisy.
Ia menambahkan, semestinya hari ini merupakan merupakan hari pertama bagi karyawan yang bekerja di tambang terbuka Grasberg kembali beraktifitas. [ANT]
"Kami sudah mendirikan tendah di tengah jalan yang berlokasi dikawasan Right Camp di Mile 72, sehingga akses jalan ke pabrik dan Grasberg terputus," kata Ray Ayorbaba selaku koordinator aksi, ketika dihubungi dari Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan, para pendemo yang seluruhnya pekerja tambang PT Freeport Indonesia sudah berkomitmen agar tidak melakukan aksi pengrusakan dan menjaga semua asset milik perusahaan.
Aksi tersebut dilakukan guna menuntut managemen PT Freeport Indonesia, terkait kecelakaan kerja yang menewaskan 44 orang pekerja.
Hingga saat ini tidak ada pimpinan yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan baik yang terjadi di Wanagon, Botomore, hingga Grasberg, kata Ayorbaba.
Pihak managemen Freeport pun belum mau bertemu dengan pendemo.
Sementara itu, juru bicara PT Freeport Indonesia Daisy dalam pesan singkat (SMS) yang diterima Antara, menyatakan penyesalannya terhadap aksi yang dilakukan para pekerja di Tembagapura itu.
"Saat ini managemen PT Freeport sedang melakukan dialog dengan para pekerja untuk mencari tahu inti permasalahan dan penyelesaiannya," kata Daisy.
Ia menambahkan, semestinya hari ini merupakan merupakan hari pertama bagi karyawan yang bekerja di tambang terbuka Grasberg kembali beraktifitas. [ANT]