Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung Beberkan Hasil Investigasi Kecelakaan Freeport
pada tanggal
Monday, 20 October 2014
JAKARTA - Berselang 2 pekan pasca insiden kecelakaan di kawasan tambang PT Freeport Indonesia, Papua, hari ini pemerintah mengungkapkan hasil investigasinya. Disimpulkan kecelakaan tambang yang terjadi di Freeport dua kali berturut-turut bukan karena faktor kesengajaan atau sabotase.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan pemerintah sudah melakukan investigasi melalui tim pemerintah pasca kejadian tersebut. Pada waktu itu, pemerintah memutuskan menghentikan kegiatan tambang Freeport sebelum ada hasil investigasi keluar.
"Hasil dari investigasi itu menyatakan itu murni kecelakaan. Tidak ada sabotase dan kesengajaan. Itu sifatnya kecelakaan. Tentu ada rekomendasi dan langkah-langkah," kata pria yang disapa CT ini, di Istana Negara, Senin (13/10/2014)
Pada kesempatan ini, CT tak menjelaskan soal kapan kegiatan tambang Freeport kembali beroperasi, setelah terhenti hampir lebih dari dua pekan.
Pada Sabtu lalu (27/9/2014), insiden kecelakaan terjadi pada tambang emas terbuka PT Freeport Indonesia di Papua dan menelan 4 korban jiwa. Sebelumnya pada 12 September 2014, tambang ini juga mengalami insiden yang menelan 1 korban jiwa, namun di tambang bawah tanah. [DTC]
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan pemerintah sudah melakukan investigasi melalui tim pemerintah pasca kejadian tersebut. Pada waktu itu, pemerintah memutuskan menghentikan kegiatan tambang Freeport sebelum ada hasil investigasi keluar.
"Hasil dari investigasi itu menyatakan itu murni kecelakaan. Tidak ada sabotase dan kesengajaan. Itu sifatnya kecelakaan. Tentu ada rekomendasi dan langkah-langkah," kata pria yang disapa CT ini, di Istana Negara, Senin (13/10/2014)
Pada kesempatan ini, CT tak menjelaskan soal kapan kegiatan tambang Freeport kembali beroperasi, setelah terhenti hampir lebih dari dua pekan.
Pada Sabtu lalu (27/9/2014), insiden kecelakaan terjadi pada tambang emas terbuka PT Freeport Indonesia di Papua dan menelan 4 korban jiwa. Sebelumnya pada 12 September 2014, tambang ini juga mengalami insiden yang menelan 1 korban jiwa, namun di tambang bawah tanah. [DTC]