Joko Widodo Jadikan Sorong sebagai Gerbang Pasifik
pada tanggal
Sunday, 5 October 2014
JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo mengungkapkan rencana pembangunan deep sea port atau pelabuhan dalam akan diawali di wilayah timur Indonesia, yakni di Sorong, Papua.
"Ya nanti di Sorong (jadi gerbang masuk)," ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/9/2014), sebagaimana dikutip dari LKBN Antara.
Jokowi mengatakan, alasan mengapa Sorong menjadi titik awal pembangunan pelabuhan dalam tersebut lantaran kawasan perairan Sorong menjadi titik mencapai ke negara-negara lain yang berada di Asia, Pasifik dan Amerika.
"Artinya, titik itu gampang mencapai ke benua-benua lain, langsung masuk ke lautan lepas. Sehingga secara hitung-hitungan di situlah yang paling visible. Secara hitung-hitungan secara global maupun secara agar kapal itu tidak masuk ke lautan kita," ucap Jokowi.
Mengenai pembangunan pelabuhan dalam, pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pembangunan tersebut tidak akan terhambat oleh APBN. Ia mengatakan tanpa APBN pun pembangunan tersebut masih bisa terlaksana. "Itu nanti urusan Pelindo, sudah enggak usah pakai APBN bisa," kata Jokowi.[ANT]
"Ya nanti di Sorong (jadi gerbang masuk)," ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/9/2014), sebagaimana dikutip dari LKBN Antara.
Jokowi mengatakan, alasan mengapa Sorong menjadi titik awal pembangunan pelabuhan dalam tersebut lantaran kawasan perairan Sorong menjadi titik mencapai ke negara-negara lain yang berada di Asia, Pasifik dan Amerika.
"Artinya, titik itu gampang mencapai ke benua-benua lain, langsung masuk ke lautan lepas. Sehingga secara hitung-hitungan di situlah yang paling visible. Secara hitung-hitungan secara global maupun secara agar kapal itu tidak masuk ke lautan kita," ucap Jokowi.
Mengenai pembangunan pelabuhan dalam, pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan pembangunan tersebut tidak akan terhambat oleh APBN. Ia mengatakan tanpa APBN pun pembangunan tersebut masih bisa terlaksana. "Itu nanti urusan Pelindo, sudah enggak usah pakai APBN bisa," kata Jokowi.[ANT]