1 Abad Pekabaran Injil Bawa Peradaban Baru di Skouw
pada tanggal
Thursday, 2 October 2014
SKOW (KOTA JAYAPURA) - Injil membawa peradaban baru bagi umat manusia, hal ini juga dirasakan oleh masyarakat Skouw di mana 1 abad silam tepatnya 14 September 1914, Penginjil Yohanis Agustinus Nanulueta membawa kabar kebenaran masuk di pesisir Kampung Skouw yang sekarang menjadi Kampung Skouw Yambe, Skouw Sae dan Skouw Mabo yang menjadi pijakan bagi masyarakat Skouw dalam berbagai aspek kehidupan hingga saat ini.
Momentum ini diperingati kembali pada 14 September 2014, dalam perayaan 1 abad ini dirayakan oleh masyarakat Skouw dengan prosesi peresmian Tugu Injil masuk serta peresmian Gedung Gereja Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe.
Prosesi perayaan Injil masuk di Kampung Skouw dimulai dengan drama treatikal pendaratan di pesisir pantai Skouw pada 14 September 1914 silam oleh Ondoafi besar Ante Rollo bersama dengan Penginjil Yohanis Agustinus Nanuleta dari Pulau Metu Debi. Pendaratan pertama kali ini awalnya mendapat pertentangan dari masyarakat Kampung Skouw, namun berkat pencerahan dari Ondoafi Besar Ante Rollo bahwa kehadiran Penginjil Yohanis Nanuleta membawa kabar sukacita maka kehadirannya diterima oleh masyarakat Kampung Skouw.
Pantauan Cenderawasih Pos, ratusan masyarakat memadati pesisir Pantai Skouw Yambe untuk menyaksikan drama yang mengisahkan Injil masuk di Kampung Skouw Yambe 100 tahun lalu. Drama yang berakhir dengan penyalan obor ini kemudian di arak ke tugu peringatan 100 tahun yang selanjutnya dilakukan ibadah penabisan oleh Pdt. Willem Itaar, S.Th, MH dan secara resmi diresmikan oleh Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tommy Mano, MM.
Selanjutnya arakan-arakan kemudian menuju gedung gereja lama Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe guna prosesi pengambilan alat-alat sakramen dan menuju ke gedung gereja baru Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe yang ditabiskan oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku dan dilanjutkan dengan peresmian oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM.
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku, S.Th mengungkapkan atas nama Sinode GKI di Tanah Papua pihaknya berterima kasih kepada penginjil Yohanis Agustinus Nanuleta yang menjadi pelopor dan pembawa Injil ke pesisir Kampung Skouw.”Memperingati masuknya injil hendaknya menjadi motivaasi baru bagi tempat dimana Tuhan telah memilih dan mengutus orang yang dipilihnya untuk membawa kabar sukacita Allah kepada manusia yang masih hidup dalam kekafiran dan tidak mengenal Allah,”ungkapnya saat memberikan sambutan pada Peresmian Gedung Gereja Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe, Minggu (14/9).
Dikatakan, hari masuknya Injil juga harus menjadi suasana hidup dan peradaban baru dengan diikuti dengan kondisi dunia masa kini dan kini anak-anak di pesisir Kampung Skouw menjadi buah diantaranya Gustaf Adolof Lantha yang kemudian membawa kabar sukacita Allah kedaerah lain.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH yang diwakili Oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM menjelaskan peresmian tugu dan gedung gereja Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe ini mempunyai arti penting bagi gereja maupun masyarakat karena injil membawah perubahan serta peradaban baru bagi masyarkat di pesisir Skouw di segala aspek kehidupan.”Apa yang dinikmati hari ini adalah hasil dari apa yang telah disemaikan oleh penginjil 100 tahun yang lalu dan injil yang diberitakan ini menjadi pijakan bagi masyarakat di pesisir Skouw,”jelasnya.
Gubernur Papua juga berpesan agar apa yang telah disampaikan oleh pihak sinode dapat dilaksanakan dengan baik.”Kami juga menghimbau kepada semua pihak agar mau menahan diri dan bila ada problem yang dihadapi harus dibicarakan secara baik-baik di para-para adat sehingga apa yang menjadi komitmen semua pihak agar Papua menjadi tanah damai dapat tercapai,”pesannya.
Sementara itu, Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tommy Mano, MM menuturkan bahwa Injil yang masuk di pesisir Skouw untuk Kampung Skouw Yambe, Skouw Sae dan Skouw Mabo dapat mempersatukan serta membawa damai sejahtera bagi masyarakat di tiga kampung tersebut dimana pihaknya berharap momen 100 tahun injil masuk ini menjadi momen dimana masyarakat ketiga kampung ini hidup tenang dan rukun sejalan dengan visi/misi Pemkot Jayapura yang mana orang yang tinggal di Kota Jayapura harus hidup sesuai dengan ajaran firman Tuhan.
“Injil ini membawa pengaruh besar bagi umat Tuhan di ketiga kampung ini sehingga percuma kalau Injil sudah menggema hingga pelosok kampung tetapi masih banyak orang mabuk serta orang-orang yang sering melakukan aksi kekerasan maka dari itu kita harus berbuat baik, hidup damai dan bersatu sebagai pemilik tanah dan negeri ini maka injil itu akan menjadi motivasi dan inovasi bagi masyarakat yang mendiami tanah Tabi,”tuturnya.
Perayaan Injil masuk di Pesisir Kampung Skouw ini dihadiri oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Alberth Yoku, S.Th, Ketua Klasis Jayapura, Pdt. Willem Itaar, S.Th, MH serta perwakilan warga Jemaat Se Klasis Jayapura. Dari pemerintahan turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM, Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tommy Mano, MM bersama Muspida Kota Jayapura serta Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Paulus Waterpauw sedangkan dari pihak adat turut hadir Ondoafi Besar Skouw, Abisai Rollo. [CWP]
Momentum ini diperingati kembali pada 14 September 2014, dalam perayaan 1 abad ini dirayakan oleh masyarakat Skouw dengan prosesi peresmian Tugu Injil masuk serta peresmian Gedung Gereja Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe.
Prosesi perayaan Injil masuk di Kampung Skouw dimulai dengan drama treatikal pendaratan di pesisir pantai Skouw pada 14 September 1914 silam oleh Ondoafi besar Ante Rollo bersama dengan Penginjil Yohanis Agustinus Nanuleta dari Pulau Metu Debi. Pendaratan pertama kali ini awalnya mendapat pertentangan dari masyarakat Kampung Skouw, namun berkat pencerahan dari Ondoafi Besar Ante Rollo bahwa kehadiran Penginjil Yohanis Nanuleta membawa kabar sukacita maka kehadirannya diterima oleh masyarakat Kampung Skouw.
Pantauan Cenderawasih Pos, ratusan masyarakat memadati pesisir Pantai Skouw Yambe untuk menyaksikan drama yang mengisahkan Injil masuk di Kampung Skouw Yambe 100 tahun lalu. Drama yang berakhir dengan penyalan obor ini kemudian di arak ke tugu peringatan 100 tahun yang selanjutnya dilakukan ibadah penabisan oleh Pdt. Willem Itaar, S.Th, MH dan secara resmi diresmikan oleh Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tommy Mano, MM.
Selanjutnya arakan-arakan kemudian menuju gedung gereja lama Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe guna prosesi pengambilan alat-alat sakramen dan menuju ke gedung gereja baru Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe yang ditabiskan oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku dan dilanjutkan dengan peresmian oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM.
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku, S.Th mengungkapkan atas nama Sinode GKI di Tanah Papua pihaknya berterima kasih kepada penginjil Yohanis Agustinus Nanuleta yang menjadi pelopor dan pembawa Injil ke pesisir Kampung Skouw.”Memperingati masuknya injil hendaknya menjadi motivaasi baru bagi tempat dimana Tuhan telah memilih dan mengutus orang yang dipilihnya untuk membawa kabar sukacita Allah kepada manusia yang masih hidup dalam kekafiran dan tidak mengenal Allah,”ungkapnya saat memberikan sambutan pada Peresmian Gedung Gereja Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe, Minggu (14/9).
Dikatakan, hari masuknya Injil juga harus menjadi suasana hidup dan peradaban baru dengan diikuti dengan kondisi dunia masa kini dan kini anak-anak di pesisir Kampung Skouw menjadi buah diantaranya Gustaf Adolof Lantha yang kemudian membawa kabar sukacita Allah kedaerah lain.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH yang diwakili Oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM menjelaskan peresmian tugu dan gedung gereja Jemaat GKI Karmel Skouw Yambe ini mempunyai arti penting bagi gereja maupun masyarakat karena injil membawah perubahan serta peradaban baru bagi masyarkat di pesisir Skouw di segala aspek kehidupan.”Apa yang dinikmati hari ini adalah hasil dari apa yang telah disemaikan oleh penginjil 100 tahun yang lalu dan injil yang diberitakan ini menjadi pijakan bagi masyarakat di pesisir Skouw,”jelasnya.
Gubernur Papua juga berpesan agar apa yang telah disampaikan oleh pihak sinode dapat dilaksanakan dengan baik.”Kami juga menghimbau kepada semua pihak agar mau menahan diri dan bila ada problem yang dihadapi harus dibicarakan secara baik-baik di para-para adat sehingga apa yang menjadi komitmen semua pihak agar Papua menjadi tanah damai dapat tercapai,”pesannya.
Sementara itu, Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tommy Mano, MM menuturkan bahwa Injil yang masuk di pesisir Skouw untuk Kampung Skouw Yambe, Skouw Sae dan Skouw Mabo dapat mempersatukan serta membawa damai sejahtera bagi masyarakat di tiga kampung tersebut dimana pihaknya berharap momen 100 tahun injil masuk ini menjadi momen dimana masyarakat ketiga kampung ini hidup tenang dan rukun sejalan dengan visi/misi Pemkot Jayapura yang mana orang yang tinggal di Kota Jayapura harus hidup sesuai dengan ajaran firman Tuhan.
“Injil ini membawa pengaruh besar bagi umat Tuhan di ketiga kampung ini sehingga percuma kalau Injil sudah menggema hingga pelosok kampung tetapi masih banyak orang mabuk serta orang-orang yang sering melakukan aksi kekerasan maka dari itu kita harus berbuat baik, hidup damai dan bersatu sebagai pemilik tanah dan negeri ini maka injil itu akan menjadi motivasi dan inovasi bagi masyarakat yang mendiami tanah Tabi,”tuturnya.
Perayaan Injil masuk di Pesisir Kampung Skouw ini dihadiri oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Alberth Yoku, S.Th, Ketua Klasis Jayapura, Pdt. Willem Itaar, S.Th, MH serta perwakilan warga Jemaat Se Klasis Jayapura. Dari pemerintahan turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM, Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tommy Mano, MM bersama Muspida Kota Jayapura serta Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Paulus Waterpauw sedangkan dari pihak adat turut hadir Ondoafi Besar Skouw, Abisai Rollo. [CWP]