Yohanis Bassang Letakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Klasis Mimik Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Tanah Papua
pada tanggal
Saturday, 13 September 2014
TIMIKA (MIMIKA) – Wakil Bupati Kabupaten Mimika Yohanis Bassang,SE.,M.Si melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Klasis Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Tanah Papua yang terletak di belakang kantor PLN Timika.
“Pembangunan gedung Klasis GPI ini bertujuan untuk menguatkan aktivitas pelayanan terhadap umat dan masyarakat di Papua khususnya di Kabupaten Mimika ini, serta juga menguatkan iman kristiani sesama umat beragama. Untuk itu dengan kehadiran pemerintah di tempat ini kedepan proses pembangunan gedung klasis ini akan terus didukung,” kata Bassang saat membacakan sambutannya, Jumat (12/9).
Ia menuturkan, pemerintah dan seluruh unsur keagamaan yang berada di Tanah Papua ini merupakan suatu mata rantai yang dapat mendorong proses bergulirnya roda pemerintahan. Pemerintah akan terus serius dalam bidang keagamaan demi kelancaran pembangunan.
“Saya pribadi sangat setuju untuk tempat-tempat ibadah seperti gereja, masjid, pura, dan wihara itu dapat dibangun dimana-mana, khususnya di Kota Timika. Tempat ibadah ini adalah sebuah bagunan fisik saja, tetapi yang sebenarnya adalah tempat ibadah itu berada dalam hati dan pikiran kita masing-masing,” kata Bassang.
Pemerintah tetap mendorong pendirian tempat ibadah di Tanah Papua, khususnya di Timika, tetapi masyarakat juga diminta tidak menjadikan gedung hanya sebagai simbol keagamaan tertentu, namun jadikan sebagai tujuan dari landasan hidup beriman kedepan di tanah ini.
“Maka dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung klasis GPI di Kabupaten Mimika saya secara pribadi dan keluarga akan menyumbangkan 100 sak semen untuk mendorong pembangunan, sedangkan dari pemerintah daerah juga tetap akan diberikan bantuan secara tersendiri tetapi akan saya koordinasikan dulu dengan pak bupati,” ucapnya.
Bassang berharap dengan peletakan batu pertama yang telah dilakukan bersama dengan semua pihak, maka secara bersama-sama bahu-membahu mendukung agar gedung ini segera dikerjakan sesuai dengan target yang telah direncanakan oleh panitia yang telah dibentuk.
“Sedangkan untuk jalan masuk ke wilayah gedung klasis ini juga pemerintah daerah akan segera lakukan penimbunan dan pelebaran. Karena setelah saya masuk dan saksikan sendiri ternyata jalannya cukup sempit dan sangat berpotensi terjadi banjir, sehingga saya sudah tugaskan Kepala Dinas PU untuk nanti segera kerjakan proses pelebaran dan penimbunan ini.” ujarnya. [SalamPapua]
“Pembangunan gedung Klasis GPI ini bertujuan untuk menguatkan aktivitas pelayanan terhadap umat dan masyarakat di Papua khususnya di Kabupaten Mimika ini, serta juga menguatkan iman kristiani sesama umat beragama. Untuk itu dengan kehadiran pemerintah di tempat ini kedepan proses pembangunan gedung klasis ini akan terus didukung,” kata Bassang saat membacakan sambutannya, Jumat (12/9).
Ia menuturkan, pemerintah dan seluruh unsur keagamaan yang berada di Tanah Papua ini merupakan suatu mata rantai yang dapat mendorong proses bergulirnya roda pemerintahan. Pemerintah akan terus serius dalam bidang keagamaan demi kelancaran pembangunan.
“Saya pribadi sangat setuju untuk tempat-tempat ibadah seperti gereja, masjid, pura, dan wihara itu dapat dibangun dimana-mana, khususnya di Kota Timika. Tempat ibadah ini adalah sebuah bagunan fisik saja, tetapi yang sebenarnya adalah tempat ibadah itu berada dalam hati dan pikiran kita masing-masing,” kata Bassang.
Pemerintah tetap mendorong pendirian tempat ibadah di Tanah Papua, khususnya di Timika, tetapi masyarakat juga diminta tidak menjadikan gedung hanya sebagai simbol keagamaan tertentu, namun jadikan sebagai tujuan dari landasan hidup beriman kedepan di tanah ini.
“Maka dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung klasis GPI di Kabupaten Mimika saya secara pribadi dan keluarga akan menyumbangkan 100 sak semen untuk mendorong pembangunan, sedangkan dari pemerintah daerah juga tetap akan diberikan bantuan secara tersendiri tetapi akan saya koordinasikan dulu dengan pak bupati,” ucapnya.
Bassang berharap dengan peletakan batu pertama yang telah dilakukan bersama dengan semua pihak, maka secara bersama-sama bahu-membahu mendukung agar gedung ini segera dikerjakan sesuai dengan target yang telah direncanakan oleh panitia yang telah dibentuk.
“Sedangkan untuk jalan masuk ke wilayah gedung klasis ini juga pemerintah daerah akan segera lakukan penimbunan dan pelebaran. Karena setelah saya masuk dan saksikan sendiri ternyata jalannya cukup sempit dan sangat berpotensi terjadi banjir, sehingga saya sudah tugaskan Kepala Dinas PU untuk nanti segera kerjakan proses pelebaran dan penimbunan ini.” ujarnya. [SalamPapua]