Longsor di West Muck Bay area PT Freeport Indonesia, Roby Hermawan jadi Korban
pada tanggal
Monday, 15 September 2014
TIMIKA (MIMIKA) - Satu orang korban yang tertimbun longsor di area PT Freeport Indonesia bernama Roby Hermawan ditemukan, Minggu (14/9) sekitar pukul 03.00 WIT. Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura. Namun, jenazah korban tak bisa dikenali lantaran kondisinya hancur.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigadir Jenderal (Pol), Paulus Waterpauw mengatakan, korban adalah karyawan PT Redpath, selaku operator.
“Kapolsek Temgabapura Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sudirman mendapat laporan kejadian longsor, Sabtu (13/9) sekitar pukul 04.00 WIT. Kecelakaan itu terjadi ketika pekerja memasang alat pengamanan terowongan berupa besi screen di langit-langit langit terowongan,” kata Pulus Waterpauw via pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (14/9).
Musibah longsor di area tambang bawa tanah PT. Freeport Indonesia, West Muck Bay, itu terjadi pada Jumat (12/9) sekitar pukul 23.30 WIT. Satu karyawan tertimbun lonsor dan satu lainnya selamat.
Juru Bicara PT. Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, melalui pesan elektroniknya kepada sejumlah wartawan mengatakan, terjadi ground failure atau jatuhnya material berupa batuan dan tanah, saat aktifitas ground support sedang berlangsung.
“Material tersebut kemudian menutupi sebagian kendaraan jumbo drill yang tengah beroperasi. Satu orang operator jumbo drill selamat, sedangkan satu orang rekannya saat ini masih dalam proses evakuasi,” kata Daisy dalam pesan elektronik yang diteruskan ke media ini, Sabtu (13/9).
Menurutnya, ketika insiden terjadi, manajemen PT Freeport langsung menerjunkan tim tanggap darurat untuk melakukan pertolongan dan evakuasi. “PT FI juga melaporkan insiden ini kepada Kemenetrian Energi dan Sumber Daya Alam,” ujarnya.
Longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport sudah beberapa kali terjadi. Pada 14 Mei, 2014 lalu, misalnya, longsor terjadi di area bawa tanah, Big Gossan ketika para karyawan sedang diberikan pelatihan dalam ruang kelas berukuran kurang lebih 511 meter. Sedikitnya 28 orang meninggal dunia dalam musibah tersebut lantaran terperangkap longsong, sementara 10 lainnya selamat. [TabloidJubi]
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigadir Jenderal (Pol), Paulus Waterpauw mengatakan, korban adalah karyawan PT Redpath, selaku operator.
“Kapolsek Temgabapura Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sudirman mendapat laporan kejadian longsor, Sabtu (13/9) sekitar pukul 04.00 WIT. Kecelakaan itu terjadi ketika pekerja memasang alat pengamanan terowongan berupa besi screen di langit-langit langit terowongan,” kata Pulus Waterpauw via pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (14/9).
Musibah longsor di area tambang bawa tanah PT. Freeport Indonesia, West Muck Bay, itu terjadi pada Jumat (12/9) sekitar pukul 23.30 WIT. Satu karyawan tertimbun lonsor dan satu lainnya selamat.
Juru Bicara PT. Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, melalui pesan elektroniknya kepada sejumlah wartawan mengatakan, terjadi ground failure atau jatuhnya material berupa batuan dan tanah, saat aktifitas ground support sedang berlangsung.
“Material tersebut kemudian menutupi sebagian kendaraan jumbo drill yang tengah beroperasi. Satu orang operator jumbo drill selamat, sedangkan satu orang rekannya saat ini masih dalam proses evakuasi,” kata Daisy dalam pesan elektronik yang diteruskan ke media ini, Sabtu (13/9).
Menurutnya, ketika insiden terjadi, manajemen PT Freeport langsung menerjunkan tim tanggap darurat untuk melakukan pertolongan dan evakuasi. “PT FI juga melaporkan insiden ini kepada Kemenetrian Energi dan Sumber Daya Alam,” ujarnya.
Longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport sudah beberapa kali terjadi. Pada 14 Mei, 2014 lalu, misalnya, longsor terjadi di area bawa tanah, Big Gossan ketika para karyawan sedang diberikan pelatihan dalam ruang kelas berukuran kurang lebih 511 meter. Sedikitnya 28 orang meninggal dunia dalam musibah tersebut lantaran terperangkap longsong, sementara 10 lainnya selamat. [TabloidJubi]