Harga Koran di Kabupaten Yahukimo dan Lanny Jaya Capai Rp 100 Ribu
pada tanggal
Monday, 15 September 2014
KOTA JAYAPURA – Harga koran di Kabupaten Yahukimo dan Lany Jaya selangit. Di Yahukimo satu exemplar dihargai Rp 20 ribu. Sementara di Lany Jaya per exemplar Rp 15 ribu. Bahkan bisa mencapai Rp 100 ribu saat pengumuman PNS. Di sebagian besar kota dan kabupaten lainnya di Papua harga koran berkisar 5-7 ribu rupiah.
Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Yahukimo, Wilhemus Pahabol membenarkan hal itu. Kepada tabloidjubi.com, Rabu, (10/9) di Jakarta saat mengikuti Simposium Nasional Sinergi Komunikasi untuk Reformasi Birokrasi dan Akuntablitas Pemerintahan, Wilhelmus mengatakan harga tersebut membuat masyarakat kelas bawah sulit membeli.
“Masyarakat kalau mau beli, tidak mungkin,” ungkap Pahabol yang mantan guru itu. Khusus untuk SKPD, kata Pahabol selama ini hanya 15 SKPD di Yahukimo yang mendapat jatah dari langganan koran-koran selama ini. Melihat kondisi itu, dirinya akan mengganggarkan di APBD setempat agar seluruh SKPD bisa mendapat jatah koran.
Berbeda dengan Simon Sembor, Kabag Humas Lany Jaya. Menurutnya harga koran di Lany Jaya sama dengan di Wamena.
“Harga koran, kami ikut harga Wamena 15 ribu rupiah. Biasanya kami beli di Wamena baru dibawa ke Lany Jaya. Biasa kita beli dan bagi ke pajabat saja,” ungkapnya sembari menegaskan koran-koran itu bisanya dibeli antara 15 sampai 20 exemplar. Tapi ia mengakui harga koran di daerah itu bisa mencapai 100 ribu rupiah per koran.
“Biasanya harga selangit itu saat pengumuman pegawai negeri sipil. Koran-koran laris manis. Mereka bisa jual per koran seratus ribu rupiah per koran. Bahkan mereka foto copy dan jual dengan harga yang sama,” ungkap Sembor.
Redaktur Wartawan Cepos, Tomas Loly mengakui untuk Kabupaten Wamena, biasanya manajemen Cepos mendistribusikan 300 exemplar. [TabloidJubi]
Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Yahukimo, Wilhemus Pahabol membenarkan hal itu. Kepada tabloidjubi.com, Rabu, (10/9) di Jakarta saat mengikuti Simposium Nasional Sinergi Komunikasi untuk Reformasi Birokrasi dan Akuntablitas Pemerintahan, Wilhelmus mengatakan harga tersebut membuat masyarakat kelas bawah sulit membeli.
“Masyarakat kalau mau beli, tidak mungkin,” ungkap Pahabol yang mantan guru itu. Khusus untuk SKPD, kata Pahabol selama ini hanya 15 SKPD di Yahukimo yang mendapat jatah dari langganan koran-koran selama ini. Melihat kondisi itu, dirinya akan mengganggarkan di APBD setempat agar seluruh SKPD bisa mendapat jatah koran.
Berbeda dengan Simon Sembor, Kabag Humas Lany Jaya. Menurutnya harga koran di Lany Jaya sama dengan di Wamena.
“Harga koran, kami ikut harga Wamena 15 ribu rupiah. Biasanya kami beli di Wamena baru dibawa ke Lany Jaya. Biasa kita beli dan bagi ke pajabat saja,” ungkapnya sembari menegaskan koran-koran itu bisanya dibeli antara 15 sampai 20 exemplar. Tapi ia mengakui harga koran di daerah itu bisa mencapai 100 ribu rupiah per koran.
“Biasanya harga selangit itu saat pengumuman pegawai negeri sipil. Koran-koran laris manis. Mereka bisa jual per koran seratus ribu rupiah per koran. Bahkan mereka foto copy dan jual dengan harga yang sama,” ungkap Sembor.
Redaktur Wartawan Cepos, Tomas Loly mengakui untuk Kabupaten Wamena, biasanya manajemen Cepos mendistribusikan 300 exemplar. [TabloidJubi]