Natalius Pigai Didukung Masuk Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK
pada tanggal
Saturday, 2 August 2014
KOTA JAYAPURA - Dukungan bagi Natalius Pigai, Komisioner Komnas HAM RI asal Papua untuk masuk dalam bursa menteri Kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla utusan Papua terus berdatangan. Dukungan kali ini disampaikan dari mahasiswa dan tokoh pemuda Papua.
"Kami mau harus ada hitam kulit, keriting rambut atau putra asli Papua yang menjadi Menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK selama lima tahun mendatang," kata Tokoh Pemuda Papua, Hendrik Yance Udam, dalam Jumpa Pers di Cafe Phoenam, Kotaraja, Jayapura, Jumat (01/08/2104) .
Kata Udam, jangan ada orang dari luar Papua yang menjadi menteri mengatasnamakan rakyat Papua karena itu melecehkan hak-hak orang asli Papua.
"Orang Papua bukan orang bodoh, harus tiga atau empat orang asli Papua menjadi menteri," katanya.
Udam mengharapkan jangan hanya menteri saja, tetapi orang asli Papua juga harus direkrut dalam berbagai direktorat jendral dalam kementerian.
Hal senada disampaikan oleh Wellem Degei, tokoh Intelektual asal Dogiyai.
Kata Wellem, satu-satunya kabupaten dari seluruh Indonesia yang memberikan suara 100% kepada pasangan Jokowi-JK hanyalah Kabupaten Dogiyai.
Suara yang diberikan kepada Jokowi-JK, kata Wellem, tanpa ada unsur paksaan dari siapa pun, karena masyarakat Dogiyai menilai pasangan Jokowi-JK merupakan pasangan yang dekat dengan masyarakat, simpatik dan disukai rakyat.
Maka itu, tambah Wellem, atas nama masyarakat Mee Pago meminta kepada pasangan Jokowi-JK harus direkrut Natalis Pigai karena dia merupakan salah satu putra terbaik asal suku Mee di tanah Papua yang punya track record yang bagus.
"Natalis Pigai punya track record dan jam terbang yang bagus sehingga kami masyarakat asal Mee Pago di tanah Papua sangat mengharapkan agar Natalis Pigai juga dimasukan dalam salah satu menteri," tegas Wellem.
Dukungan juga datang dari ketua Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cendrawasih, Yoan Wambitman.
Kata Yoan, jangan jadikan orang asli Papua hanya pelengkap derita diatas negar ini. Banyak putra asli Papua yang punya track record yang bagus yang siap bekerja dimana saja.
Salah satunya, tambah Yoan, Natalis Pigai merupakan figur terbaik asal Papua yang bekerja di Komnas Ham sehingga dirinya layak menjadi salah satu menteri.
Sementara itu, wakil ketua BEM Universitas Cendrawasih, Michael Yerisetow, mengatakan, orang asli Papua juga sudah bisa dan mampu bersaing dengan orang lain sehingga harus diberikan kesempatan kepada orang asli Papua.
Ia menyebutkan salah satu putra terbaik Papua yang selama ini punya jam terbang yang tinggi dan punya pengalaman yang baik itu Natalis Pigai sehingga dirinya juga berharap harus Natalis Pigai masuk dalam salah satu mentri dalam kabinet Jokowi-JK selama lima tahun mendatang.
Kata Michael, dirinya akan bersama dengan sejumlah BEM yang ada di kota Jayapura akan terus presurre hingga pelantikan presiden baru bersama kabinetnya yang baru.
"Di dalam kabinet baru, Natalis Pigai harus menjadi salah satu menteri," tegas Michael.[MajalahSelangkah]
"Kami mau harus ada hitam kulit, keriting rambut atau putra asli Papua yang menjadi Menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK selama lima tahun mendatang," kata Tokoh Pemuda Papua, Hendrik Yance Udam, dalam Jumpa Pers di Cafe Phoenam, Kotaraja, Jayapura, Jumat (01/08/2104) .
Kata Udam, jangan ada orang dari luar Papua yang menjadi menteri mengatasnamakan rakyat Papua karena itu melecehkan hak-hak orang asli Papua.
"Orang Papua bukan orang bodoh, harus tiga atau empat orang asli Papua menjadi menteri," katanya.
Udam mengharapkan jangan hanya menteri saja, tetapi orang asli Papua juga harus direkrut dalam berbagai direktorat jendral dalam kementerian.
Hal senada disampaikan oleh Wellem Degei, tokoh Intelektual asal Dogiyai.
Kata Wellem, satu-satunya kabupaten dari seluruh Indonesia yang memberikan suara 100% kepada pasangan Jokowi-JK hanyalah Kabupaten Dogiyai.
Suara yang diberikan kepada Jokowi-JK, kata Wellem, tanpa ada unsur paksaan dari siapa pun, karena masyarakat Dogiyai menilai pasangan Jokowi-JK merupakan pasangan yang dekat dengan masyarakat, simpatik dan disukai rakyat.
Maka itu, tambah Wellem, atas nama masyarakat Mee Pago meminta kepada pasangan Jokowi-JK harus direkrut Natalis Pigai karena dia merupakan salah satu putra terbaik asal suku Mee di tanah Papua yang punya track record yang bagus.
"Natalis Pigai punya track record dan jam terbang yang bagus sehingga kami masyarakat asal Mee Pago di tanah Papua sangat mengharapkan agar Natalis Pigai juga dimasukan dalam salah satu menteri," tegas Wellem.
Dukungan juga datang dari ketua Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cendrawasih, Yoan Wambitman.
Kata Yoan, jangan jadikan orang asli Papua hanya pelengkap derita diatas negar ini. Banyak putra asli Papua yang punya track record yang bagus yang siap bekerja dimana saja.
Salah satunya, tambah Yoan, Natalis Pigai merupakan figur terbaik asal Papua yang bekerja di Komnas Ham sehingga dirinya layak menjadi salah satu menteri.
Sementara itu, wakil ketua BEM Universitas Cendrawasih, Michael Yerisetow, mengatakan, orang asli Papua juga sudah bisa dan mampu bersaing dengan orang lain sehingga harus diberikan kesempatan kepada orang asli Papua.
Ia menyebutkan salah satu putra terbaik Papua yang selama ini punya jam terbang yang tinggi dan punya pengalaman yang baik itu Natalis Pigai sehingga dirinya juga berharap harus Natalis Pigai masuk dalam salah satu mentri dalam kabinet Jokowi-JK selama lima tahun mendatang.
Kata Michael, dirinya akan bersama dengan sejumlah BEM yang ada di kota Jayapura akan terus presurre hingga pelantikan presiden baru bersama kabinetnya yang baru.
"Di dalam kabinet baru, Natalis Pigai harus menjadi salah satu menteri," tegas Michael.[MajalahSelangkah]