Joko Widodo akan Kunjungi Jayapura, Wamena dan Timika
pada tanggal
Wednesday, 4 June 2014
KOTA JAYAPURA - Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) direncanakan akan mengunjungi tiga kota di Provinsi Papua, 5-6 Juni 2014 dalam rangkaian masa kampanye Pilpres 9 Juli mendatang.
"Papua dipilih sebagai wilayah pertama Kampanye Pilpres 2014, karena Papua merupakan daerah pertama dimana matahari terbit. Jokowi juga ingin berjumpa dengan pendukungnya yang selama ini sangat merindukan dirinya," kata Ketua DPD PDIP Provinsi Papua, Komarudin Watubun di Jayapura, Senin.
Jokowi yang diusung partai PDIP, Hanura, Nasdem, PKB dan PKPI itu, direncanakan tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura pada Kamis (5/6) pagi. Yang selanjutnya langsung menggunakan pesawat khusus ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Usai dari Wamena, Jokowi akan kembali ke Jayapura dan berikutnya menyambangi kota tambang, Timika, Kabupaten Mimika," kata Komarudin.
Di Jayapura, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan sejumlah tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat, mahasiswa, pemuka agama, serta melantik sejumlah kelompok relawan.
"Selama dua hari, Jokowi juga akan menggelar temu pendukungnya di GOR Waringin, Kota Jayapura, Papua," katanya.
Jerry Omona, koordinator media Relawan Papua untuk Jokowi (LAPAK Papua) mengatakan, selain tatap muka, Jokowi juga akan melakukan blusukan ke sejumlah pasar dan bertemu warga Papua untuk menyerap aspirasi mereka. Gaya blusukan ala Jokowi ini memang akan dipakai selama masa kampanye mantan Walikota Solo itu.
"Blusukan bukan pencitraan seperti yang selama ini diberitakan media, gaya Jokowi adalah ciri khas dirinya lebih dekat dengan masyarakat, agar ia dapat dengan mudah mengerti dan mendengarkan keluh kesah mereka," katanya.
Ia menambahkan, menyambut kedatangan Jokowi, Lapak Papua bersama tim relawan lainnya di wilayah itu akan menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya menggalang simpati ribuan pendukung Jokowi lewat pembagian selebaran memilih nomor dua, serta mengumpulkan tandatangan warga pada sebuah kain putih di pusat Distrik Abepura, Kota Jayapura.
"Warga Papua menyambut Jokowi dengan penuh sukacita. Kedatangan ke Papua merupakan yang kedua kalinya, setelah pada 5 April, tiba di Papua dalam rangka kampanye Pileg," ujarnya.
Jerry juga mengajak relawan Jokowi mendukung mantan Walikota terbaik dunia itu dengan tidak menyebar isu atau kampanye negatif.
"Kampanye hitam sangat tidak elegan. Apa yang bisa didapat dari model kampanye seperti itu. Kampanye hitam justru akan merugikan Jokowi," katanya.
Baginya, kampanye hitam hanya akan menjerumuskan dan bahkan dapat menjadi boomerang bagi pasangan calon Presiden. Sementara yang perlu dilakukan kini adalah kampanye damai, dimana penting untuk menyorongkan visi, misi, program, serta rekam jejak kandidat.
"Dari situ rakyat nanti bisa menimbang-nimbang kelayakan pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk dipilih," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Lapak Papua, Engelbert Dimara menjelaskan, rencana kedatangan Jokowi di bumi Cenderawasih bukan sesuatu yang kebetulan.
"Walaupun jumlah suara pemilih di Papua lebih kecil dari daerah lain, namun partisipasi aktif warga di Papua sangat luar biasa," ujarnya.
Menurut dia, Jokowi di Papua hanya akan tiba di tiga kota. Tiga wilayah itu dipilih sebagai representase masyarakat terbanyak di Papua.
"Di Timika, Jokowi juga akan mendengarkan aspirasi masyarakat di pasar tradisional, Jokowi ingin melihat bagaimana kontrasnya emas yang begitu banyak di Freeport, dan kehidupan masyarakat asli yang jauh dari sejahtera," katanya.
Dimara juga mengajak warga Papua untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif selama Calon Presiden dengan elektabilitas terbesar itu berada di wilayah timur Indonesia itu.
"Apabila kita menginginkan ia menjadi presiden, keamanan harus kita jaga. Mari ciptakan Papua tanah damai untuk calon Presiden yang diimpikan rakyat," ucapnya.
Informasi yang dihimpun, setelah dari Papua, Jokowi akan berkampanye di wilayah lain Indonesia selama sebulan penuh. Pascamasa kampanye, masyarakat Indonesia akan melakukan pemilihan pada 9 Juli 2014.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-JK. [Antara]
"Papua dipilih sebagai wilayah pertama Kampanye Pilpres 2014, karena Papua merupakan daerah pertama dimana matahari terbit. Jokowi juga ingin berjumpa dengan pendukungnya yang selama ini sangat merindukan dirinya," kata Ketua DPD PDIP Provinsi Papua, Komarudin Watubun di Jayapura, Senin.
Jokowi yang diusung partai PDIP, Hanura, Nasdem, PKB dan PKPI itu, direncanakan tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura pada Kamis (5/6) pagi. Yang selanjutnya langsung menggunakan pesawat khusus ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Usai dari Wamena, Jokowi akan kembali ke Jayapura dan berikutnya menyambangi kota tambang, Timika, Kabupaten Mimika," kata Komarudin.
Di Jayapura, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan sejumlah tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat, mahasiswa, pemuka agama, serta melantik sejumlah kelompok relawan.
"Selama dua hari, Jokowi juga akan menggelar temu pendukungnya di GOR Waringin, Kota Jayapura, Papua," katanya.
Jerry Omona, koordinator media Relawan Papua untuk Jokowi (LAPAK Papua) mengatakan, selain tatap muka, Jokowi juga akan melakukan blusukan ke sejumlah pasar dan bertemu warga Papua untuk menyerap aspirasi mereka. Gaya blusukan ala Jokowi ini memang akan dipakai selama masa kampanye mantan Walikota Solo itu.
"Blusukan bukan pencitraan seperti yang selama ini diberitakan media, gaya Jokowi adalah ciri khas dirinya lebih dekat dengan masyarakat, agar ia dapat dengan mudah mengerti dan mendengarkan keluh kesah mereka," katanya.
Ia menambahkan, menyambut kedatangan Jokowi, Lapak Papua bersama tim relawan lainnya di wilayah itu akan menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya menggalang simpati ribuan pendukung Jokowi lewat pembagian selebaran memilih nomor dua, serta mengumpulkan tandatangan warga pada sebuah kain putih di pusat Distrik Abepura, Kota Jayapura.
"Warga Papua menyambut Jokowi dengan penuh sukacita. Kedatangan ke Papua merupakan yang kedua kalinya, setelah pada 5 April, tiba di Papua dalam rangka kampanye Pileg," ujarnya.
Jerry juga mengajak relawan Jokowi mendukung mantan Walikota terbaik dunia itu dengan tidak menyebar isu atau kampanye negatif.
"Kampanye hitam sangat tidak elegan. Apa yang bisa didapat dari model kampanye seperti itu. Kampanye hitam justru akan merugikan Jokowi," katanya.
Baginya, kampanye hitam hanya akan menjerumuskan dan bahkan dapat menjadi boomerang bagi pasangan calon Presiden. Sementara yang perlu dilakukan kini adalah kampanye damai, dimana penting untuk menyorongkan visi, misi, program, serta rekam jejak kandidat.
"Dari situ rakyat nanti bisa menimbang-nimbang kelayakan pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk dipilih," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Lapak Papua, Engelbert Dimara menjelaskan, rencana kedatangan Jokowi di bumi Cenderawasih bukan sesuatu yang kebetulan.
"Walaupun jumlah suara pemilih di Papua lebih kecil dari daerah lain, namun partisipasi aktif warga di Papua sangat luar biasa," ujarnya.
Menurut dia, Jokowi di Papua hanya akan tiba di tiga kota. Tiga wilayah itu dipilih sebagai representase masyarakat terbanyak di Papua.
"Di Timika, Jokowi juga akan mendengarkan aspirasi masyarakat di pasar tradisional, Jokowi ingin melihat bagaimana kontrasnya emas yang begitu banyak di Freeport, dan kehidupan masyarakat asli yang jauh dari sejahtera," katanya.
Dimara juga mengajak warga Papua untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif selama Calon Presiden dengan elektabilitas terbesar itu berada di wilayah timur Indonesia itu.
"Apabila kita menginginkan ia menjadi presiden, keamanan harus kita jaga. Mari ciptakan Papua tanah damai untuk calon Presiden yang diimpikan rakyat," ucapnya.
Informasi yang dihimpun, setelah dari Papua, Jokowi akan berkampanye di wilayah lain Indonesia selama sebulan penuh. Pascamasa kampanye, masyarakat Indonesia akan melakukan pemilihan pada 9 Juli 2014.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-JK. [Antara]