Provinsi Sulawesi Selatan Siap Jadi Tuan RUmah PON XX dengan Papua
pada tanggal
Monday, 10 March 2014
MAKASSAR (SULSEL) - Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan siap bekerjasama dengan Papua sebagai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan hal itu terkait wacana pelaksanaan PON 2020 yang tidak hanya dilakukan pada satu provinsi, namun di beberapa daerah akibat banyaknya usulan sebagai tuan rumah.
"Apa saja boleh. Kita juga memang tidak bisa egois. Sejauh ini hampir semua daerah memang berminat sebagai penyelenggara sehingga kemungkinan kita dengan Papua menggelar bersama sah-sah saja," kata dia.
Saat ini, sejumlah daerah telah mengajukan diri untuk menjadi penyelenggara PON 2020 seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Bali, Sulut, termasuk Sulsel. Ketua DPD Golkar Sulsel itu mengakui bahwa Papua memang menjadi salah satu provinsi terdepan dalam melobi sebagai tuan rumah.
Pihaknya juga memahami kengototan provinsi paling timur Indonesia itu karena memang belum pernah sekalipun menjadi penyelenggara. Selain itu, kata dia, Papua dan Sulsel juga memiliki hubungan yang cukup erat karena masyarakat Bugis/Makassar yang berdomisili di Papua juga cukup besar yakni mencapai 30 persen. Kondisi itupun yang membuat Sulsel tidak mempermasalahkan untuk menjadi penyelenggara bersama.
Terkait kesiapan Sulsel sendiri, menurut dia, tidak ada masalah kendati sarana dan prasarana di Sulsel diakui masih perlu penambahan atau perbaikan dalam beberapa tahun ke depan, namun pihaknya berjanji jika terpilih tentu akan segera dilengkapi.
"Sulsel itu secara geografis juga cukup menguntungkan karena berada di tengah-tengah. Kita juga selama ini dalam prestasi olahraga selalu berada dalam posisi tujuh besar termasuk PON. Saya kira ini bisa menjadi kredit poin tersendiri," jelasnya.
Ketua KONI Pusat Tono Suratman sebelumnya telah mewacanakan pelaksanaan kejuaraan empat tahunan itu tidak hanya digelar di satu tempat melainkan diberbagai daerah di Tanah Air.
Wacana tersebut sudah disosialisasikan ke sejumlah daerah bahkan hal itu sudah disampaikan sebelum dirinya terpilih jadi Ketua KONI. Menurut dia, wacana PON 2020 digelar di sejumlah daerah juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi setiap provinsi untuk menjadi tuan rumah.
Terkait pemilihan lokasi cabang olahraga akan dipertandingkan, menurut dia, tentunya disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana dari setiap provinsi.
"Bisa juga enam daerah itu sepakat menggelar di tiga daerah saja karena lokasinya yang berdekatan. Namun saya kembali tekankan bahwa usulan ini masih akan dibahas dalam rapat antara anggota KONI yang akan datang," katanya. [Antara]
"Apa saja boleh. Kita juga memang tidak bisa egois. Sejauh ini hampir semua daerah memang berminat sebagai penyelenggara sehingga kemungkinan kita dengan Papua menggelar bersama sah-sah saja," kata dia.
Saat ini, sejumlah daerah telah mengajukan diri untuk menjadi penyelenggara PON 2020 seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Bali, Sulut, termasuk Sulsel. Ketua DPD Golkar Sulsel itu mengakui bahwa Papua memang menjadi salah satu provinsi terdepan dalam melobi sebagai tuan rumah.
Pihaknya juga memahami kengototan provinsi paling timur Indonesia itu karena memang belum pernah sekalipun menjadi penyelenggara. Selain itu, kata dia, Papua dan Sulsel juga memiliki hubungan yang cukup erat karena masyarakat Bugis/Makassar yang berdomisili di Papua juga cukup besar yakni mencapai 30 persen. Kondisi itupun yang membuat Sulsel tidak mempermasalahkan untuk menjadi penyelenggara bersama.
Terkait kesiapan Sulsel sendiri, menurut dia, tidak ada masalah kendati sarana dan prasarana di Sulsel diakui masih perlu penambahan atau perbaikan dalam beberapa tahun ke depan, namun pihaknya berjanji jika terpilih tentu akan segera dilengkapi.
"Sulsel itu secara geografis juga cukup menguntungkan karena berada di tengah-tengah. Kita juga selama ini dalam prestasi olahraga selalu berada dalam posisi tujuh besar termasuk PON. Saya kira ini bisa menjadi kredit poin tersendiri," jelasnya.
Ketua KONI Pusat Tono Suratman sebelumnya telah mewacanakan pelaksanaan kejuaraan empat tahunan itu tidak hanya digelar di satu tempat melainkan diberbagai daerah di Tanah Air.
Wacana tersebut sudah disosialisasikan ke sejumlah daerah bahkan hal itu sudah disampaikan sebelum dirinya terpilih jadi Ketua KONI. Menurut dia, wacana PON 2020 digelar di sejumlah daerah juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi setiap provinsi untuk menjadi tuan rumah.
Terkait pemilihan lokasi cabang olahraga akan dipertandingkan, menurut dia, tentunya disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana dari setiap provinsi.
"Bisa juga enam daerah itu sepakat menggelar di tiga daerah saja karena lokasinya yang berdekatan. Namun saya kembali tekankan bahwa usulan ini masih akan dibahas dalam rapat antara anggota KONI yang akan datang," katanya. [Antara]