Persoalan Hak Asasi di Tanah Papua akan Diangkat Pada Sidang Dewan HAM di Jenewa
pada tanggal
Monday, 3 March 2014
KOTA JAYAPURA - Persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua akan kembali diangkat oleh Perdana Menteri Vanuatu, Mr. Moana Carcasses Kalosil, ke dunia Internasional, melalui 25th Session of the Human Rights Council di Jenewa, Swiss, pada 3 hingga 5 Maret 2014.
Demikian disampaikan Octovianus Motte, Koordinator Juru Runding Papua, melalui ponselnya dari Amerika Serikat, Jumat (28/02/2014) kemarin, kepada Bintang Papua.
“Kita lihat nanti pada 4 Maret 2014, Perdana Menteri Vanuatu, Moana Kalosil, mengangkat kembali situasi dan kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, kita hargai ini karena bagian dari perjuang dia untuk mengungkapkan kondisi HAM seperti apa yang terjadi di Tanah Papua,” jelas Octovianus Motte yang pada tahun 2011 lalu, terpilih sebagai Juru Runding Papua di Luar Negeri melalui Konferensi Perdamaian Tanah Papua atau KPP yang berlangsung Juli 2011 di Jayapura.
“Hal ini seperti yang sudah diungkapkan dalam debat umum tahunan di Majelis Perserikataan Bangsa-Bangsa 28 September 2013 lalu di New York,” ujar Octovinus Motte yang juga mantan wartawan tersebut.
Menurutnya lagi,”Perdana Menteri, Moana, akan berbicara juga terkait apa yang terjadi pada Pepera tahun 1969, harapan kita ini semua berjalan lancar , saya juga akan hadir di sana untuk mendukung apa yang dilakukan Perdana Menteri Moana,” urai Motte.
Sesuai jadwal, PM. Moana akan berbicara pada tanggal 4 Maret, sementara pada saat pembukaan, akan hadir Sekretaris Jenderal PBB, Mr. Ban Ki-Moon, President of Human Rights Council H.E, dan lain-lain. [BintangPapua]
Demikian disampaikan Octovianus Motte, Koordinator Juru Runding Papua, melalui ponselnya dari Amerika Serikat, Jumat (28/02/2014) kemarin, kepada Bintang Papua.
“Kita lihat nanti pada 4 Maret 2014, Perdana Menteri Vanuatu, Moana Kalosil, mengangkat kembali situasi dan kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, kita hargai ini karena bagian dari perjuang dia untuk mengungkapkan kondisi HAM seperti apa yang terjadi di Tanah Papua,” jelas Octovianus Motte yang pada tahun 2011 lalu, terpilih sebagai Juru Runding Papua di Luar Negeri melalui Konferensi Perdamaian Tanah Papua atau KPP yang berlangsung Juli 2011 di Jayapura.
“Hal ini seperti yang sudah diungkapkan dalam debat umum tahunan di Majelis Perserikataan Bangsa-Bangsa 28 September 2013 lalu di New York,” ujar Octovinus Motte yang juga mantan wartawan tersebut.
Menurutnya lagi,”Perdana Menteri, Moana, akan berbicara juga terkait apa yang terjadi pada Pepera tahun 1969, harapan kita ini semua berjalan lancar , saya juga akan hadir di sana untuk mendukung apa yang dilakukan Perdana Menteri Moana,” urai Motte.
Sesuai jadwal, PM. Moana akan berbicara pada tanggal 4 Maret, sementara pada saat pembukaan, akan hadir Sekretaris Jenderal PBB, Mr. Ban Ki-Moon, President of Human Rights Council H.E, dan lain-lain. [BintangPapua]