Lukas Enembe Nilai Alex Korwa Mampu Tertibkan Semua Perda dan Perdasi
pada tanggal
Monday, 10 March 2014
KOTA JAYAPURA - Untuk menertibkan semua Peraturan Daerah (Perda) maupun Perdasi yang telah ditetapkan, dibutuhkan orang yang benar-benar dapat menertibkan Perda dan Perdasi tersebut.
Untuk itu, pada pelantikan pejabat struktural Pejabat di lingkungan pemerintah Provinsi Papua pada hari, Kamis (06/3/2014) lalu. Gubernur melantik AKBP Alex Korawa sebagai kepala Satuan Pamong Praja Provinsi menggantikan Drs.Demianus Heipon.
“Kita mempunyai orang baru yakni pak Alex Korwa sebagai kepala Satpol PP kita untuk menertibkan Perda yang telah ditetapkan, namun apabila tidak ada yang menertibkan percuma saja dan akan kadaluwarsa, itulah sebabnya saya tarik polisi yang masih aktif atas izin Kapolda,” Kata Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP.MH dalam sambutannya pada pelantikan eselon II,III dan IV di Sasana Krida kantor Gubernur Papua, baru-baru ini.
Dijelaskannya, dengan adanya pelantikan Alex Korwa sebagai kepala Satpol PP dapat menertibkan semua Perda dan Perdasi yang telah ditetapkan.
“Beliau bisa, jadi kita tarik. Kabidnya semua hampir Kompol, kita larang miras di Papua dengan adanya Perdasinya sudah ada,” terangnya.
Sebab yang akan mengamankan Perda Miras nanti adalah Satpol PP,” dengan adanya pelantikan saya yakin bersama Wakil Gubernur meyakini mampu menyesuaikan dan mampu beradaptasi dengan tugas ini dan mampu melaksanakan tugas ini,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur meminta kepada semua pejabat yang baru dilantik Selama menjabat sebagai pimpinan SKPD dan dapat bertanggungjawab terhadap apapun yang terjadi di SKPD.
Sementara pelantikan Asisten tiga Sekda Papua Reky Ambrauw sebagai kepala perwakilan di Papua karena tugas kita bukan hanya ada di provinsi ini. Tetapi ada banyak tugas yang akan dilaksanakan di Pusat seperti masalah Free Port dan masalah aset yang ada di Jakarta.
“Kita semua mau ambil aset, itu semua bagian tugas yang harus dilaksanakan dan kegiatan semua pemerintah provinsi Papua yang ada di Jakarta ditangani oleh kepala Perwakilan, karena statusnya sudah naik,” terangnya.
Gubernur, percaya bahwa tanggungjawab yang dipercayakan harus diikuti dengan tanggaungjawab yang luar biasa, tidak boleh main-main.
Sebab volume pekerjaan di provinsi ini sangat luar biasa, jadi ada yang baru datang jangan sampai kaget dan tiba-tiba stress atau gila, tapi diharapkan sehat-sehat saja.
“Karena kita tidak bisa membagi waktu, asistennya pusing semua,” paparnya.
Ada beberapa yang harus diperjuangkan seperti kegiatan PON tahun 2020, semua pengurus PON akan ke Jakarta untuk mengurus penentuan tiga besar, PON sebagai pekerjaan besar yang harus diperjuangkan untuk provinsi Papua. “Gunakan kewajiban yang sudah kita tempatkan,” tambahnya. [PapuaPos]
Untuk itu, pada pelantikan pejabat struktural Pejabat di lingkungan pemerintah Provinsi Papua pada hari, Kamis (06/3/2014) lalu. Gubernur melantik AKBP Alex Korawa sebagai kepala Satuan Pamong Praja Provinsi menggantikan Drs.Demianus Heipon.
“Kita mempunyai orang baru yakni pak Alex Korwa sebagai kepala Satpol PP kita untuk menertibkan Perda yang telah ditetapkan, namun apabila tidak ada yang menertibkan percuma saja dan akan kadaluwarsa, itulah sebabnya saya tarik polisi yang masih aktif atas izin Kapolda,” Kata Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP.MH dalam sambutannya pada pelantikan eselon II,III dan IV di Sasana Krida kantor Gubernur Papua, baru-baru ini.
Dijelaskannya, dengan adanya pelantikan Alex Korwa sebagai kepala Satpol PP dapat menertibkan semua Perda dan Perdasi yang telah ditetapkan.
“Beliau bisa, jadi kita tarik. Kabidnya semua hampir Kompol, kita larang miras di Papua dengan adanya Perdasinya sudah ada,” terangnya.
Sebab yang akan mengamankan Perda Miras nanti adalah Satpol PP,” dengan adanya pelantikan saya yakin bersama Wakil Gubernur meyakini mampu menyesuaikan dan mampu beradaptasi dengan tugas ini dan mampu melaksanakan tugas ini,” sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur meminta kepada semua pejabat yang baru dilantik Selama menjabat sebagai pimpinan SKPD dan dapat bertanggungjawab terhadap apapun yang terjadi di SKPD.
Sementara pelantikan Asisten tiga Sekda Papua Reky Ambrauw sebagai kepala perwakilan di Papua karena tugas kita bukan hanya ada di provinsi ini. Tetapi ada banyak tugas yang akan dilaksanakan di Pusat seperti masalah Free Port dan masalah aset yang ada di Jakarta.
“Kita semua mau ambil aset, itu semua bagian tugas yang harus dilaksanakan dan kegiatan semua pemerintah provinsi Papua yang ada di Jakarta ditangani oleh kepala Perwakilan, karena statusnya sudah naik,” terangnya.
Gubernur, percaya bahwa tanggungjawab yang dipercayakan harus diikuti dengan tanggaungjawab yang luar biasa, tidak boleh main-main.
Sebab volume pekerjaan di provinsi ini sangat luar biasa, jadi ada yang baru datang jangan sampai kaget dan tiba-tiba stress atau gila, tapi diharapkan sehat-sehat saja.
“Karena kita tidak bisa membagi waktu, asistennya pusing semua,” paparnya.
Ada beberapa yang harus diperjuangkan seperti kegiatan PON tahun 2020, semua pengurus PON akan ke Jakarta untuk mengurus penentuan tiga besar, PON sebagai pekerjaan besar yang harus diperjuangkan untuk provinsi Papua. “Gunakan kewajiban yang sudah kita tempatkan,” tambahnya. [PapuaPos]