Guna Hindari Bencana Alam dan Kemacetan, Kota Jayapura Perlu Studi Kelayakan
pada tanggal
Monday, 3 March 2014
KOTA JAYAPURA - Studi kelayakan sangat penting dilakukan sebelum memulai sebuah pembangunan. Dan itu merupakan salah satu solusi untuk menata Kota Jayapura agar terhindar dari bancana alam dan juga kemacetan.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Jayapura, DR. H. Nur Alam, terkait masukan yang diperoleh dari dua pemateri (Unhas dan ITS) saat seminar di Swiss-bel Hotel Jayapura beberapa waktu lalu, guna memberikan saran, solusi atas masalah di kota yang berkembang saat ini.
“Idealnya ada namanya studi kelayakan karena dari studi itu sebenarnya ada rekomendasi, sehingga pembangunan yang kita laksanakan kalau itu berdasarkan hasil penelitian pasti hasilnya lebih baik dan itu yang terjadi di kota-kota lain,”kata Alam di ruang kerjannya, Jumat (28/02/2014) siang.
Dijelaskan Alam, studi kelayakan yang dilakukan itu merupakan awal untuk melakukan penataan lebih baik, dan diharapkan ke depan instansi terkait akan menindaklanjutinya dengan penertiban penataan kota Jayapura yang lebih baik lagi.
“Sepintas yang kita lihat di Kota Jayapura ini ada banyak lereng-lereng gunung yang sebenarnya secara tata lingkungan itu sebenarnya melanggar karena disitu ada cagar alam, kawasan-kawasan lindung yang sebenarnya tidak boleh orang membangun,”ujarnya.
Selain itu ia juga mengharapkan peran aktif masyarakat membantu pemerintah kota melindungi hutan dengan cara tidak menebang pohon sembarangan, terutama di daerah-daerah perbukitan di Kota Jayapura yang akhir-akhir ini sudah mulai gundul akibat ulah manusia.
“Ondoafi Waena Ramses Ohee supaya kepala suku-suku yang ada di kota ini agar dihimbau kepada warganya yang bermukim disekitar Cycloop, dan lereng-lereng gunung itu kalau bisa jangan menebang pohon,”tandasnya. [BintangPapua]
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Jayapura, DR. H. Nur Alam, terkait masukan yang diperoleh dari dua pemateri (Unhas dan ITS) saat seminar di Swiss-bel Hotel Jayapura beberapa waktu lalu, guna memberikan saran, solusi atas masalah di kota yang berkembang saat ini.
“Idealnya ada namanya studi kelayakan karena dari studi itu sebenarnya ada rekomendasi, sehingga pembangunan yang kita laksanakan kalau itu berdasarkan hasil penelitian pasti hasilnya lebih baik dan itu yang terjadi di kota-kota lain,”kata Alam di ruang kerjannya, Jumat (28/02/2014) siang.
Dijelaskan Alam, studi kelayakan yang dilakukan itu merupakan awal untuk melakukan penataan lebih baik, dan diharapkan ke depan instansi terkait akan menindaklanjutinya dengan penertiban penataan kota Jayapura yang lebih baik lagi.
“Sepintas yang kita lihat di Kota Jayapura ini ada banyak lereng-lereng gunung yang sebenarnya secara tata lingkungan itu sebenarnya melanggar karena disitu ada cagar alam, kawasan-kawasan lindung yang sebenarnya tidak boleh orang membangun,”ujarnya.
Selain itu ia juga mengharapkan peran aktif masyarakat membantu pemerintah kota melindungi hutan dengan cara tidak menebang pohon sembarangan, terutama di daerah-daerah perbukitan di Kota Jayapura yang akhir-akhir ini sudah mulai gundul akibat ulah manusia.
“Ondoafi Waena Ramses Ohee supaya kepala suku-suku yang ada di kota ini agar dihimbau kepada warganya yang bermukim disekitar Cycloop, dan lereng-lereng gunung itu kalau bisa jangan menebang pohon,”tandasnya. [BintangPapua]