Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Tanggapi Nasib Persipura
pada tanggal
Monday, 10 March 2014
JAKARTA - Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), M Noor Amman ingin laga lanjutan Piala AFC antara Persipura kontra Pahang FA (Malaysia) tetap berlangsung. Ia sangat menyangkan laga tersebut harus batal cuma gara-gara salah informasi.
Pahang FA dan Persipura Jayapura dijadwalkan bertanding pada babak 16 besar Piala AFC, Selasa, 26 Mei. Laga tersebut terancam batal karena kekecewaan Pahang atas pelayanan PSSI. Seperti diketahui, tiga orang pemain asing Pahang FA tidak bisa masuk ke Indonesia karena terkendala urusan visa.
Masalah ini sempat memunculkan polemik bahwa itu dikarenakan campur tangan Kemenpora atau BOPI terkait surat pembekuan status PSSI.
Terkait hal tersebut, M Noor Amman mencoba meluruskan bahwa kendala itu bisa terjadi bukan karena kasus pembekuan PSSI maupun rekomendasi BOPI. Menurutnya persoalan itu hanya kendala prosedur imigrasi dan banyak kesalahan informasi yang diterima kedua belah pihak (Persipura vs Pahang FA).
"BOPI tidak pernah sama sekali mencari kesalahan orang lain. Ada kesalahan di sini yang menyebutkan bahwa seseorang bisa memberikan visa On Arrival. Nyatanya visa itu memang tidak bisa diberikan sembarangan dan tidak bisa dipaksa oleh siapa pun. Ini berlaku di seluruh negara internasional, dan bodoh jika kita memberikan suatu jaminan untuk sesuatu yang mustahil," kata M. Noor Amman dalam jumpa pers di gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Sekadar informasi, visa On Arrival adalah dokumen izin masuk seseorang yang bisa diperoleh saat berada di negara tujuan. Visa tersebut hanya diakui oleh 64 negara.
Sementara itu, Noor Amman melanjutkan, ketiga pemain asing Pahang FA tersebut tidak termasuk dalam golongan ke-64 negara tersebut. Dickson Nwakaeme (Nigeria), Zesha Rehman (Pakistan), Damion Delano Stewart (Jamaika).
"Di pertandingan sebelumnya, ketika para pemain asing tim Singapura bisa lebih mudah masuk karena mereka memiliki visa On Arrival," tandas Noor Aman.
ACF. [MetroTV]
Pahang FA dan Persipura Jayapura dijadwalkan bertanding pada babak 16 besar Piala AFC, Selasa, 26 Mei. Laga tersebut terancam batal karena kekecewaan Pahang atas pelayanan PSSI. Seperti diketahui, tiga orang pemain asing Pahang FA tidak bisa masuk ke Indonesia karena terkendala urusan visa.
Masalah ini sempat memunculkan polemik bahwa itu dikarenakan campur tangan Kemenpora atau BOPI terkait surat pembekuan status PSSI.
Terkait hal tersebut, M Noor Amman mencoba meluruskan bahwa kendala itu bisa terjadi bukan karena kasus pembekuan PSSI maupun rekomendasi BOPI. Menurutnya persoalan itu hanya kendala prosedur imigrasi dan banyak kesalahan informasi yang diterima kedua belah pihak (Persipura vs Pahang FA).
"BOPI tidak pernah sama sekali mencari kesalahan orang lain. Ada kesalahan di sini yang menyebutkan bahwa seseorang bisa memberikan visa On Arrival. Nyatanya visa itu memang tidak bisa diberikan sembarangan dan tidak bisa dipaksa oleh siapa pun. Ini berlaku di seluruh negara internasional, dan bodoh jika kita memberikan suatu jaminan untuk sesuatu yang mustahil," kata M. Noor Amman dalam jumpa pers di gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Sekadar informasi, visa On Arrival adalah dokumen izin masuk seseorang yang bisa diperoleh saat berada di negara tujuan. Visa tersebut hanya diakui oleh 64 negara.
Sementara itu, Noor Amman melanjutkan, ketiga pemain asing Pahang FA tersebut tidak termasuk dalam golongan ke-64 negara tersebut. Dickson Nwakaeme (Nigeria), Zesha Rehman (Pakistan), Damion Delano Stewart (Jamaika).
"Di pertandingan sebelumnya, ketika para pemain asing tim Singapura bisa lebih mudah masuk karena mereka memiliki visa On Arrival," tandas Noor Aman.
ACF. [MetroTV]